She's My Curvy Girl (End)

26

Berita tentang hubungan asmara Reina dan Alfa membuat heboh pegawai Johnson company pagi ini karena Reina berangkat bersama dengan Alfa sambil merangkul mesra.

"Benarkah itu?" Tanya Rosalie gempar seisi kantin. Reina mengangguk kepalanya pelan.

"Iya" jawab Reina sambil tersenyum. Alfa hanya tersenyum dan melanjutkan makannya.

"Selamat untuk kawanku ini" ucap Hans memeluk Reina. Lio menepuk bahu kekar Alfa.

"Akhirnya kawanku normal" canda Lio membuat Rosalie menepuk kepala nya.

"Kau ini" ucap Rosalie menegur Lio. Reina hanya terkekeh melihat tingkah teman-teman nya itu. Alfa menggenggam tangan Reina dan mengajak nya pergi dari kantin.

"Teman-teman. Kami akan lanjutkan pekerjaan. Istirahat lah dan waktu istirahat diperpanjang 30 menit" ucap Alfa membuat semua orang bertepuk tangan meriah.

"Terimakasih tuan" ucap mereka serentak. Alfa dan Reina segera menaiki lift dan memasuki kantor Alfa.

"Lelah Rei?" Tanya Alfa mengelus rambut pendek coklat itu. Reina tersenyum kecil dan duduk di sofa panjang hitam. Reina merapikan rok abu-abu nya itu.

"Tidak juga" Reina menepuk sofa disampingnya dan menyuruh Alfa duduk disebelahnya. Alfa mengerti maksud kekasihnya itu dan dia duduk disampingnya sambil merangkulnya dengan mesra. Alfa mencium pipi tembam Reina yang memerah itu.

"Pipimu seperti marshmellow yang manis" puji Alfa membuat Reina tersipu malu.

"Ahh jangan begitu Alfa. Kau membuatku malu" ucap Reina beranjak dari duduknya dan melangkah kakinya menuju jendela, tapi Alfa menyusulnya dan memeluknya dari belakang.  Alfa mengecup kecil kepala belakang Reina dan menghirup rambut nya yang beraroma lavender.

"Kau merajuk?" Tanya Alfa menaruh kepalanya di bahu Reina. Reina menggelengkan kepalanya dan berbalik arah menghadap ke Alfa.  Dia menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak, hanya saja aku sedikit..." Reina menekuk bibirnya. Alfa tersenyum kecil dan mengelus pipi Reina itu. Dia mendekatkan wajahnya ke Reina.

"Kau menggemaskan kau tahu?" Reina memiringkan kepalanya.

"Hah?" Heran Reina saat Alfa mendekatkan wajahnya. Alfa menaikkan dagu Reina dan mencium bibirnya pelan.

'cupp'

Reina terkejut perlakuan Alfa yang mendadak itu. Alfa menyudahi perbuatannya itu dan melihat Reina yang terdiam itu.

"Ahh.. maaf Reina" Alfa meminta maaf tapi Reina memegang bibirnya itu.

' pertama kakaknya, lebih kasar dan barbar. Kedua adiknya, lebih lembut dan perasaan' ucap Reina dalam hatinya. Reina memeluk Alfa dengan eratnya.

"Aku akan merawat diri dan mengurus diri agar aku terlihat canrik" lirih Reina membuat Alfa terkejut mendengarnya. Dia memegang kedua bahu Reina itu dan menundukkan badannya agar tingginya sama dengan Reina. Alfa menggelengkan kepalanya dan menangkupkan tangannya ke pipi Reina.

"Aku tidak mau. Aku menyukaimu dirimu apa adanya. Bagiku kau menggemaskan dengan seperti ini" dia mendekatkan wajahnya ke depan Reina dan menatap mata coklat itu dengan intens.

"Aku mencintaimu apa adanya. Tak peduli fisikmu, masa lalumu, aku tetap menyukaimu. Karena aku mencintai keunikanmu" puji Alfa membuat Reina tersenyum. Reina tersenyum haru dan memeluk Alfa dengan eratnya.

"Terimakasih Alfa. Kau menerima gadis yang memiliki masalalu yang buruk ini" lirih Reina terharu. Alfa mengangguk pelan dan memperat pelukannya.

"Aku menghormati mu sebagai perempuan" lirih Alfa dan mereka bertatapan lagi dan berciuman dengan mesranya.

Sementara itu

Thomas berada di persidangan pribadi untuk kebebasan Arthur. Thomas membayar dendanya sekitar $520.000 ke pengadilan. Arthur tersenyum miring atas kebebasan nya.

"Akhirnya aku akan kembali ke pelukan kekasih ku tercinta" ucap Arthur didalam mobilnya. Thomas hanya memasang wajah datarnya.

"Tapi anda tidak memimpin lagi karena rumor itu. Alfa yang memimpin kantor untuk menggantikan mu" Arthur terkejut mendengarnya. Dia mengepalkan tangannya geram.

"Sialan! Antar aku ke kantor saat ini sekarang!"