Sudah 2 bulan Reina mengunjungi Johnson company untuk bertemu dengan teman-temannya dan juga Alfa. Saat ini dia lebih mementingkan urusan bisnis dengannya bahkan menghabiskan waktu bersama dengan Alfa.
Reina berada di kantin Johnson company dengan Rosalie,Lio Hans dan tak lupa Alfa. Rosalie sangat senang jika Reina setiap hari berkunjung.
"Ahhh aku semakin semangat bekerja jika kau disini terus" Rosalie memeluk Reina yang sedang meminum segelas coklat dingin disampingnya. Reina hanya tersenyum pasrah.
"Hei Rosalie jangan begitu. Malu" balas Reina membuat ketiga pria itu terkekeh melihat tingkah mereka. Alfa menyudahi makannya.
"Aku sudah selesai. Dan untukmu Reina ada yang aku bicarakan nanti jam 15.00 sore. Apa kau ada waktu?" Tanya Alfa mengenakan jas birunya kembali. Reina menganggukkan kepalanya pelan.
"Boleh sehabis rapat ya" balas Reina tersenyum kecil. Alfa mengangguk dan pergi meninggalkan mereka. Hans menatapnya dengan seksama.
"Reina, selama kau ada disini. Apa Alfa menunjukkan sesuatu padamu?" Tanya Hans yang menyeruput jus nya. Reina menaikkan alisnya.
"Kenapa emangnya?" Tanya Reina mengelap mulutnya dengan tisu. Lio meletakkan kembali gelasnya dan menatap Reina.
"Kau tahu, orang-orang disini menggosipkan kau ada hubungan spesial dengan adik dari Arthur Johnson kau tahu?" Ucap Lio padanya. Reina terkekeh pelan dan meneguk minuman nya.
"Tidak benar itu. Dusta besar" balas Reina beranjak dari duduknya. Rosalie menggenggam tangan Reina itu dan menatap nya memelas.
"Benar itu. Itu hanya gosip murahan. Kalian tahu lah semua iri pada Reina" ujar Rosalie membelanya.
"Okay kebetulan aku mau rapat pada Alfa. Aku duluan ya" Reina pergi dari kantin menuju lift. Dia menekan tombol 45. Selama didalam lift, Reina penasaran kenapa ada gosip seperti itu. Akhirnya Reina sampai dan pergi menuju ruang rapat.
Selesai rapat Reina dan Alfa pulang dengan mobil pribadi Alfa yang terparkir di basemen kantor. Reina hanya terdiam dan melirik ke jendela mobil. Alfa melirik Reina disampingnya.
"Sepertinya kau lelah Reina tentang rapat tadi. Apa kau mau sesuatu yang manis untukmu?" Tanya Alfa yang sedang menyetir mobilnya. Reina menahan dagunya dengan tangan nya.
"Aku mau minum coklat hangat dengan krim diatasnya" ujar Reina lesu. Alfa terkekeh pelan dan melanjutkan perjalanannya.
"Seperti ini sudah menjelang sore. Apa kau mau minum sambil melihat sesuatu yang menarik?" Tanya Alfa yang masih menyetir itu. Reina melirik Alfa penasaran.
"Emang kita mau minum dimana selain di cafe?" Tanya Reina kembali. Alfa membelokkan mobilnya menuju apartemen Reina dan memasuki apartemen Reina sambil membawa tas ransel.
"Kita akan ke tempat yang lumayan jauh dari kota. Disana kita akan minum coklat hangat sambil melihat bintang. Apa kau tertarik mendengarnya?" Tawar Alfa menatap Reina. Dia mengangguk senang dengan mata yang berbinar.
"Melihat bintang? Sepertinya asik. Aku mau sambil membawa teropong" balas Reina girang. Alfa tersenyum dan mengacak rambut pendek Reina itu.
"Baiklah gantilah pakaian yang nyaman. Aku juga bawa pakaian ganti" ujar Alfa dan Reina memasuki kamar mandi untuk menghapus riasannya. Alfa yang berada di sofa hanya duduk untuk menunggu Reina dan akhirnya dia masuk ke kamar mandi. Reina langsung mengenakan hoodie tebal berwarna biru dan celana putih. Tak lupa sepatu Converse hitam dan kaus kaki hitam bermotif bunga Daisy. Sedangkan Alfa mengenakan kaus putih dengan celana jeans-nya ditambah hoodie hitam dan jaket tebal putih. Reina memiringkan kepalanya melihat gaya berpakaian Alfa.
YOU ARE READING
She's My Curvy Girl (End)
Romantiekseperti apa wanita yang cantik itu? berbadan ramping dan seksi? bagi Arthur Johson itu tidak berarti. karena dia tertarik dengan seorang gadis di tempat kerjanya yang bernama Reina Smith. Reina adalah seorang gadis berusia 21 yang memiliki berat ba...