18

51 1 0
                                    

Arthur memakai jaket pengekang di salah satu ruangan rumah sakit. Dia menatap Thomas dengan tajamanya saat Thomas mengunjungi nya.

"Tuan" lirih Thomas melihat Arthur dibalik pintu besi yang diberi kaca tebal. Arthur tersenyum seringai menatap dinding rumah sakit itu.

"She's mine" desisnya dan tertawa didalam ruangan itu.

6 bulan kemudian

Reina mengantarkan pesanan pelanggan lansia ke mejanya.

"Ini dia 2 cheesecake blueberry dan coklat hangat dengan krim selamat menikmati" ucap Reina sopan sambil tersenyum. Sekarang Reina bekerja sebagai pelayan cafe di Australia. Dia bekerja dengan kekasih Reno yang bernama Madeline. Dia wanita yang baik sekali dengannya.

"Bagaimana kerjamu Reina? Nyaman kah?" Tanya Madeline duduk di dekat jendela sambil meneguk kopinya. Reina mengangguk pelan sambil membawa nampan.

"Nyaman sekali. Aku lanjut bekerja dulu Madeline" Reina mohon izin untuk bekerja lagi. Tak lama kemudian Reno datang sambil membawa koper di tangannya.

"Reno" Madeline menghampirinya dan memeluknya dengan mesra.

"Hai sayang" balas Reno menaruh koper nya itu. Reina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan melewati mereka yang sedang kasmaran.

"Permisi-permisi saya mau mengantar" canda Reina dan melanjutkan pekerjaannya. Semenjak dia pindah  Reina mengalami beberapa gangguan kecemasan lagi. Dia harus melakukan terapi untuk menghilangkan rasa trauma nya itu pada Arthur yang baru saja muncul. Merasa lebih baik Reina ingin bekerja walau Reno menawarkan pekerjaan di kantor miliknya itu tapi Reina memilih menjadi pelayan cafe Madeline. Sebenarnya Reno memiliki perusahaan Smith dan Reno membantu mengelolah kantor itu dari ayahnya. Ayah ibu mereka khawatir dengan keadaan Reina waktu itu. Ibunya merasa sedih saat mengetahui Reina hampir dilecehkan lagi oleh Arthur.  Mereka menyuruh Reina untuk tidak kembali lagi dan berhenti bekerja disana.

Jam 14.00 Reina menaruh apronnya di loker kerjanya. Sudah jam pulang dan dia segera pergi meninggalkan cafe dengan berjalan kaki. Dia menikmati suasana kota Perth dan menghirup udara siang itu.

"Lebih baik dari sebelum nya" ucap Reina memasangkan airpod di telinga nya dan menyalakan lagu. Dia berjalan dekat jembatan ada panggilan video. Reina segera mengangkatnya.

"Halo" sapa Reina melambaikan tangannya.

"My mochi..." Girang Rosalie berada di kantin kantor bersama dengan Alfa Hans dan Lio.

"Bagaimana kabarmu disana?" Tanya Hans menyeruput soda nya.

"Aku baik disini dan lebih baik dari sebelumnya" jawab Reina merapikan sehelai rambutnya yang pendek kebelakang telinganya. Reina memotong rambutnya itu menjadi sebahu tapi dengan poni tipis handalannya.

"Kau tahu sepi sekali tanpa mu disini. Kami rindu dengan tingkahmu yang menggemaskan itu sampai Rosalie merasa sedih karena boneka beruangnya tidak ada disisinya" ucap Alfa terkekeh melirik Rosalie.

"Diamlah" umpat Rosalie dan Lio terkekeh melihat mereka.

"Oh ya kantor kami akan berlibur bersama ke Australia selama seminggu. Apa kau akan menyambut kami?" Tanya Lio membuat Reina tercengang mendengarnya.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan menyambut kalian dengan kangguru disini" jawab Reina kegirangan. Akhirnya telfon dimatikan secara sepihak. Reina berloncatan kegirangan itu.

"Gyaaaa" riang Reina berlari menuju rumahnya dan Reno. Rumah luas dengan tingkat 2 berwarna putih penuh dengan jendela. Reina menaiki lantai 2 dan memasuki kamarnya itu yang bernuansa putih. Reina membersihkan badannya dari keringat nya dan memakai tank top putih dan celana pendek jeans. Dia sekarang lebih tidak tertutup lagi seperti dulu karena dia juga menjadi model Instagram body Curvy. Awalnya Reina iseng memosting fotonya itu tapi banyak yang memuji dirinya karena kepercayaan diri nya itu dengan bentuk badannya itu. Langsung seketika Reina dipercaya menjadi model Instagram.

"Beruntung aku disini" desisnya meneguk segelas air minum.

Di tempat lain

Thomas berada di lorong rumah sakit jiwa. Dia baru dikabarkan pihak rumah sakit kalau Arthur sudah membaik dari sebelumnya. Tak lama kemudian Arthur datang memakai setelan biru andalannya sambil tersenyum.

"Selamat datang tuan Arthur" salam Thomas membungkukkan badannya. Arthur memakai kacamata hitamnya itu dan segera masuk ke mobilnya.

"Ayo kita pergi"

She's My Curvy Girl (End)Where stories live. Discover now