31

44 3 0
                                        

Reina sudah membereskan barang-barangnya yang di apartemen lamanya ke tempat Alfa. Reno sudah mengizinkan Reina tinggal dengan Alfa karena hanya dia yang Reno percayai.

"Selesai" Reina melihat kamarnya yang sudah dia bereskan bersama dengan Alfa. Alfa merangkul Reina disampingnya dan menyeka keringat nya.

"Segini saja?" Tanya Alfa mengelap keringatnya sendiri. Reina mengangguk kepalanya.

"Iya" jawab Reina tersenyum kecil. Alfa hanya tersenyum melihat Reina yang memiliki senyum itu. Dia mengelus pipi tembam Reina.

"Yasudah kau mandi dulu ya. Kita mau nonton habis ini" ucap Alfa melipat lengan bajunya. Reina mengangguk.

"Baiklah" Reina segera berlari memasuki kamar mandi sambil bernyanyi ria. Alfa menggelengkan kepalanya dan segera memasuki kamarnya dan membersihkan dirinya.

Selesai membersihkan diri, Reina dan Alfa sedang di ruang tamu sambil menonton televisi. Reina yang mengenakan hoodie crop ungu dan celana pendek putih sedangkan Alfa mengenakan kaus biru dan celana hitam. Mereka sedang menonton acara TV tentang boyband BTS yang disukai Reina.

"Kau melihat mereka tenang sekali ya" ucap Alfa pada Reina yang berada di rangkulannya. Reina terkekeh pelan sambil memakan popcorn caramel nya dan menyuapi Alfa.

"Hihihi kau tahu kesukaan ku sampai aku dan Hans heboh di kantor dulu" ujar Reina melanjutkan tontonan nya. Alfa terkekeh pelan dan mengelus rambut Reina itu. Dia mengambil mangkuk popcorn itu dan meletakkan diatas meja. Reina menaikkan alisnya.

"Kenapa Alfa?" Tanya Reina pada Alfa yang menatapnya dari samping. Alfa mencium kening Reina begitu lama.

"Aku mencintaimu Reina selalu. Aku begitu ingin melindungi mu" Alfa mengeluarkan sesuatu di kantung celananya. Sebuah kotak kecil beludru biru. Dia membukakan kotak itu. Isinya sebuah cincin emas dengan berlian kecil berbentuk bulat. Reina terkejut melihatnya.

"Aku tidak tahu ini hal yang tepat atau tidak. Tapi kau selalu berada di pikiranku dan juga mimpiku" Alfa beranjak dari sofa dan berlutut didepan Reina yang sedikit terkejut.

"Reina, maukah kau menjadi pendamping ku? Semenjak kau datang ke perusahaan setahun yang lalu, kau adalah wanita yang benar-benar unik dari yang lain. Aku terpesona dengan senyumanmu dan saat kau mengunyah dengan pipi penuh itu" ucapnya menatap Reina dengan sungguh-sungguh. Reina terbelalak mendengar hal yang sebenarnya tentang Alfa yang menyukainya.

"Hah? Kau hanya menyukaiku saat mengunyah" pekik Reina yang masih terduduk itu. Alfa mengangguk dan menahan tawanya karena reaksi Reina itu.

"Pftt tapi kau benar-benar cantik di mataku Reina. Kau seperti kelinci yang imut. Kau memiliki sifat yang benar-benar polos dan dewasa dalam memilih keputusan" Alfa menarik nafasnya panjang.

"Will you marry me?" Tanya Alfa yang masih berlutut itu. Reina tersenyum menahan haru menutup mulutnya. Dia mengangguk kepalanya. 

"Aku mau menikahnya dengan suasana putih dengan mawar putih juga" jawab Reina mengambil tangan Alfa. Alfa terbelalak mendengar jawaban dari Reina. Dia menggendong Reina dan menciumnya.

"Terimakasih Reina, terimakasih" Alfa mencium kening Reina berkali-kali lalu memakaikannya cincin itu. Reina tersenyum dan memeluk Alfa begitu juga dengan nya.

' hatinya berdebar-debar' ucap Reina dalam hatinya.

2 Minggu kemudian

Alfa sedang menunggu Reina di ruang tunggu sebuah butik. Tak lama kemudian Reina keluar dengan memakai ballgown putih lengkap dengan wedding veil nya. Alfa terpana melihat Reina yang mengenakan gaun pengantinnya.

"Bagaimana?" Tanya Reina melihat reaksi Alfa itu. Alfa mengambil tangan Reina dan menciumnya.

"Imut sekali" puji Alfa memalingkan wajahnya yang memerah. Reina tertawa dan melepaskan tangan Alfa.

"Yasudah ini saja" ucap Reina kembali ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya kembali. Alfa segera membayarnya dan mengajak Reina untuk jalan-jalan. Reina melihat foto-foto mereka yang kemarin melakukan pemotretan.

"Alfa, aku suka foto ini" Reina menunjukkan foto dirinya yang mengenakan gaun dengan rok selutut berwarna ungu dan Alfa mengenakan kemeja putih sambil membawa bunga lavender.

"Bagus" puji Alfa mengendarai mobilnya. Reina tersenyum dan melanjutkan bermain handphone nya. Semenjak lamaran itu Reina segera menelfon Reno. Reno terkejut mendengarnya kalau Reina dilamar. Langsung Alfa mengajaknya ke Australia untuk meminta restu pada Reno dan keluarga nya. Mereka setuju asal Reina bahagia. Alfa dan Reina girang mendengarnya kalau mereka direstui.

'Seperti aku harus giat olahraga' ucapnya dalam hati. Dia melirik Alfa yang sedang menyetir untuk pulang.

Ditempat lain.

Seorang pria yang habis bangun tidur meneguk sebotol wine lalu dilemparkan ke sembarang arah. Mata birunya memerah karena dia dalam kondi mabuk.

"Reinaa"

She's My Curvy Girl (End)Where stories live. Discover now