45

51 1 0
                                        

2 bulan kemudian

"Sekarang kau boleh mencium pengantin mu" seru sang pendeta didepan altar. Alfa mencium bibir Reina dengan lembut.

'cupp'
Semua orang didalam gereja bertepuk tangan dengan meriah. Reina dan Alfa tersenyum bahagia dan berpelukan dengan eratnya. Setelah Reina sudah sembuh total, Reina pergi ke Korea seorang diri untuk menenangkan dirinya. Dia berusaha melupakan kejadian-kejadian yang ditimpanya itu. Awalnya Reno tidak kasih Reina untuk pergi seorang diri. Tapi Alfa yang mau menemaninya dirinya itu. Reno setujui permintaan Reina asal tidak melakukan hal-hal aneh disana. Alfa sangat senang kalau Reina sudah bisa tersenyum ceria kembali walau dia iba melihat Reina yang murung karena ulah Arthur. Selama di Korea, Reina dan Alfa sempat berkeliling kota Seoul dan juga menonton konser BTS. Reina sangat kegirangan walau Alfa mengkhawatirkan Reina yang baru sembuh itu. Setelah sudah sebulan disana, Alfa dan Reina ingin merencanakan pernikahan ulang di gereja saja.

"Akhirnya aku bisa merasakan pernikahan yang sebenarnya" ucap Reina tersenyum pada Alfa yang mengenakan tuxedo hitam dengan dasi hitam nya. Alfa mengusap pipi Reina yang memerah dan melihat Reina yang mengenakan mermaid wedding dress putih sambil membawa mawar merah.

"Iya sayang. Akhirnya" cium Alfa pada keningnya itu. Rosalie Hans Lio memeluk mereka berdua yang baru me sah kan pernikahan nya.

"Selamat my mochi. Akhirnya kau menikah" lirih Rosalie merindukan Reina. Dia sangat senang dan menjenguk Reina yang masih di rumah sakit kala itu. Hans dan Lio juga menjenguknya dan baru pertama kali Lio menangis mendapati temannya lemah diatas kasur rumah sakit.

" Ingat hati-hati kau bermainnya" ucap Lio menepuk bahu Alfa. Reina memerah wajahnya karena mendengar ucapan Lio. Hans tertawa dan mencubit pipi Reina gemas.

"Jangan begitu Lio. Pasti Alfa melakukan hal yang baik" lerai Hans dan mereka berfoto ria. Reno menghampiri Reina dan memeluknya erat. Reina membalas pelukan kakaknya itu.

"Kakak, terimakasih ya" lirih Reina menahan tangisnya. Reno mengecup kening Reina dan mengelus pipinya sambil tersenyum.

"Ingat. Kau harus bahagia ya" ucap Reno pada adik sematan wayang nya itu. Semua menikmati pesta dengan penuh kebahagiaan.

Malamnya.
Reina yang sudah berada di apartemen Alfa sedang sedikit ragu. Dia melihat dirinya yang mengenakan gaun tidur biru muda yang diberikan oleh Madeline sebagai hadiah pernikahan nya. Reina memeluk dirinya diatas kasur.

' ini malam pertama ya? Tapi aku takut Alfa akan kecewa' pikirnya sambil menggosok rambutnya yang sedikit basah karena habis mandi. Tiba-tiba Alfa sudah keluar dari kamar mandi mengusap rambutnya dengan handuk. Reina tersentak kaget dan segera menarik selimut dan berbaring. Alfa sedikit terkejut melihat Reina yang sudah terlelap itu. Alfa terkekeh pelan dan mencium pipi Reina yang tertidur lalu dia berbaring disebelahnya. Reina yang berada didalam selimut membuka sedikit selimutnya untuk melihat Alfa. Dia sedikit terpana melihat wajah Alfa yang tertidur. Reina refleks menyentuh wajah Alfa yang tertidur pulas itu sambil tersenyum.

"Terimakasih Alfa menerimaku sebagai istri mu" bisik Reina tersenyum. Tiba-tiba tangannya ditangkap oleh tangan Alfa. Ternyata Alfa belum tidur. Dia membuka matanya dan memposisikan diri nya untuk duduk.

"Kemarilah Reina" suruh Alfa membuka selimut yang menutupi Reina. Reina memposisikan dirinya untuk duduk dengan Alfa. Tapi Alfa menariknya dan memposisikan Reina diatas pahanya sambil menatapnya yang susah diartikan. Reina memiringkan kepalanya.

"Ada apa?" Tanya nya polos. Alfa terkekeh dan mencium telapak tangan Reina dalam.

"Aku sudah bilang bukan. Kau wanita istimewa bagiku. Kau layak diperlakukan sebagai ratu bagiku. Aku salut padamu yang jujur dengan keadaanmu walau itu membuatmu tidak nyaman. Tapi..." Alfa menghirup ceruk leher Reina dan mengecupnya lembut.

"Itu yang buat aku tertarik padamu. Aku suka keberanianmu yang melindungi ku sayang" lirih Alfa mengelus bekas operasi punggung Reina itu. Reina menatap mata biru Alfa yang menenangkan dirinya itu.

"Terimakasih Alfa" ucapnya tersenyum kecil. Alfa mengelus pipi Reina dan dia mencium bibir istrinya dengan lembut. Alfa membaringkan Reina diatas kasur dan menciumnya dari bibir dan leher. Dia membuka kaus putih yang dia kenakan itu dan melemparkannya asal. Alfa menatap Reina dibawahnya sambil menahan erangannya.

"Reina... Bolehkah.." tanya Alfa pada Reina untuk berhubungan. Reina mengangguk tak ragu.

"Boleh. Aku istrimu bukan" jawab Reina pelan. Alfa segera menciumnya kembali dan menjilati telinga Reina yang bersih itu.

"Ahh.." desah Reina saat gaun tidurnya diturunkan oleh Alfa dan melemparkannya asal. Saat ini Reina benar-benar telanjang dada tanpa sehelai benangpun tinggal menyisakan celana dalam putih. Alfa yang mencium dada Reina membuka pelan celana dalam Reina dan juga celananya. Dia melebarkan kaki Reina dan mencium bibirnya lagi lalu memasukkan kejantanannya pelan ke kewanitaan Reina.

"Arghh" lirih Reina mencengkram sprei abu-abu itu dan Alfa mencium nya lembut. Alfa memandang wajah Reina yang sedikit menahan nafsunya.

"Tidak apa-apa sayang kalau kau ingin ber..." Tapi dipotong oleh Reina dan menarik Alfa ke pelukannya.

"Tidak Alfa. Aku akan berusaha memuaskan mu Alfa" desah Reina memeluk Alfa erat. Alfa memaju mundurnya pinggul nya dan dia terus mendesah.

"Reina...." Desah Alfa yang menghisap dada berisi Reina itu dengan nafsu nya. Reina mencengkram pelan rambut Alfa yang berusaha membuatnya terangsang. Alfa memeluk Reina dengan eratnya dan menciumnya begitu liar.

"Arghh..." Desah Alfa klimaks didalam Reina. Alfa mencium Reina dan mereka menstabilkan nafas mereka. 

"I love you Reina" lirih Alfa diatasnya. Reina tersenyum kecil dan mencium bibir Alfa.

"Me to" balas nya. Alfa lalu berbaring disampingnya dan memeluknya dari belakang. Dia mengecup leher Reina.

"Tidur lah" lirihnya kembali. Reina terkekeh dan tertidur di lengan kekar Alfa. Tapi Reina masih terjaga matanya. Dia memikirkan sesuatu. Reina membalikkan badannya berhadapan dengan Alfa yang masih menstabilkan nafas nya.

"Alfa..." Panggil Reina pelan. Alfa menaikkan selimutnya ke badan Reina segera menaikkan alisnya.

"Ada apa?" Tanyanya sambil mengelus pipi Reina. Reina menurunkan menundukkan kepalanya dan menatap kembali pada Alfa.

"Setelah ku berpikir selama aku sembuh. Dimana Arthur sekarang? Kenapa kita tidak mengundangnya? Apa dia melarikan diri?" Tanya Reina membenarkan rambutnya ke belakang telinga. Alfa menghembuskan nafasnya dan tersenyum kecil. Dia mengecup kening Reina.

"Dia ada di rumah sakit jiwa khusus para kriminal sayang. Dia sudah dijatuhi hukuman seumur hidupnya" jawab Alfa mengambil tangannya dan mengelusnya. Reina terdiam sejenak dan menundukkan kepalanya lagi. Dia merasa bersalah telah membuat kakak satu-satunya dari suaminya itu masuk kesana.

"Maaf aku membuat kakakmu seperti itu" lirihnya bersalah. Alfa menggelengkan kepalanya dan memeluknya erat.

"Tak apa sayang. Dia sudah diberi hukuman yang setimpal" Alfa menaikkan selimutnya lagi sampai ke leher Reina.

"Sekarang kau tidur ya. Besok kita jenguk dia" suruh Alfa pada Reina yang sedikit mengantuk. Reina mengangguk kepalanya dan mulai tertidur. Alfa yang hanya tersenyum melihat Reina yang sudah tertidur pulas di bekapannya.

"Selamat tidur istriku" lirih nya dan mulai tertidur.

She's My Curvy Girl (End)Where stories live. Discover now