Seminggu kemudian
Reina menghembuskan nafasnya melihat gaun yang diberikan oleh Arthur itu. Saat ini perusahaan Johnson berulang tahun yang ke 60. Sebenarnya Reina ingin tidak ingin ikut karena perlakuan Arthur yang sedikit mesum itu. Tapi dia terlanjur mengiyakan nya. Dia segera pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Reina sudah membersihkan dirinya dan sudah menata rambutnya dari lurus menjadi bergelombang. Kelopak mata Reina diberikan sedikit eyeshadow coklat muda ditambah glitter di ujung matanya. Dia berikan sedikit eyeliner tipis dan juga maskara.
"Warna apa ya?" Reina mengambil lipstik berwarna coral dan membaur nya menjadi tipis tetapi tebal di tengahnya.
"Selesai" Reina segera memakai gaun yang diberikan oleh Arthur seminggu yang lalu. Dia menatap dirinya didepan cermin full body.
"Lumayan" ucapnya sambil menyemprotkan parfum lavender di lehernya di lipatan tangan dan kaki. Tiba-tiba handphone nya berbunyi. Ternyata itu teks singkat dari Reno kakaknya.
"Selamat ulang tahun adikku sayang. Aku dan Madeline memberikan kado untukmu. Semoga kau menyukainya ya. Mungkin beberapa hari lagi akan datang. Semoga kau panjang umur dan sukses selalu ya. Kutunggu dirimu di Australia"
Reina terkekeh membaca teks itu. Tepatnya hari ini dia berulang tahun yang ke 22. Orang tuanya sudah mengucapkan selamat saat Reina baru bangun. Dia melihat jamnya dan ternyata sudah menunjukkan pukul 7 malam.
"Wahh aku harus bergegas" Reina segera memakai high heels silver 5 cm dan tas kecil berwarna putih. Reina segera memberhentikan taxi dan segera pergi.
Arthur sedari tadi berbincang-bincang dengan rekan-rekan bisnisnya. Didalam hati dia ingin melihat Reina didepannya. Arthur menyudahi obrolannya dan pergi ke lantai 2 sambil membawa segelas champagne.
"Dimana kau?" Arthur meneguk sedikit champagne nya dan melihat para karyawan sedang menikmati pesta. Thomas segera menghampiri Arthur di balkon itu.
"Kau menunggu Reina tuan?"tanya Thomas dan Arthur mengangguk kepalanya.
"Tepatnya gadis impianku" jawab Arthur membalikkan badannya. Thomas menghembuskan nafasnya.
"Lalu apa yang ingin kau lakukan padanya tuan? Dia kehilangan ingatannya pasca trauma yang dialaminya" ucap Thomas khawatir tapi Arthur terkekeh dan menghabiskan minuman nya.
"Aku akan memaksanya untuk mengingatku walau dia menolak" Arthur mendekatkan dirinya dan berbisik pada Thomas.
"Aku akan membawanya dan mengikatnya diatas kasurku kalau perlu" bisiknya seram membuat Thomas membulatkan matanya. Arthur segera meninggalkan Thomas dan turun kelantai satu.
Reina baru saja datang dan dia menghampiri Rosalie yang mengenakan dress kuning.
"Akhirnya yang berulang tahun datang" ucap Rosalie memeluk Reina.
"Rosalie" Reina yang baru datang langsung terkekeh pada tingkah Rosalie.
"Ini untukmu sayang. Semoga kau menyukainya" Rosalie menyerahkan sebuah kotak pada Reina.
"Terimakasih Rosalie" Reina segera memeluk Rosalie. Hans dan yang lainnya menghampiri Reina.
"Kau cantik sekali Reina" puji Alfa sambil membawa segelas champagne.
"Terimakasih" balas Reina sambil tersenyum. Hans melihat gaun Reina itu.
"Warna gaunmu mirip dengan cahaya Army bomb" ucap Hans membuat Lio terkekeh.
"Hei jangan samakan dia dengan lampu sialan" umpat Lio membuat semua terkekeh-kekeh. Rosalie mengambil 2 gelas minuman dan memberikan satu untuk Reina.
YOU ARE READING
She's My Curvy Girl (End)
Romanceseperti apa wanita yang cantik itu? berbadan ramping dan seksi? bagi Arthur Johson itu tidak berarti. karena dia tertarik dengan seorang gadis di tempat kerjanya yang bernama Reina Smith. Reina adalah seorang gadis berusia 21 yang memiliki berat ba...