Reina memakai jaket abu-abu nya dan memakai tudung jaketnya. Dia benar-benar ingin menjauh dari Arthur.
"Benar-benar..." Geram Reina berjalan menjauh. Tapi saat membuka layar handphonenya, ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Ternyata itu Arthur berjalan dibelakang nya dari kejauhan 3 meter.
"Sial" Reina mempercepat jalannya dan melihat ke belakang. Benar saja Arthur berusaha mengejarnya.
"Rey.." Reina lalu berlari dengan cepat nya. Tak peduli dia hampir menabrak orang. Arthur terus mengikuti nya. Reina menghembuskan nafasnya dan melihat sekelilingnya.
"Tolong!!! Ada orang mesum!!" Teriak Reina membuat semua orang memandangnya.
"Siapa orangnya nona?" Tanya seorang wanita tua yang menghampirinya. Reina menunjukkan kearah Arthur.
"Dia... Dia mau mencabuli ku" pekik Reina membuat semuanya orang mengarah pada Arthur.
"Berani sekali dia pada gadis itu" Umpat seorang pria menghampiri Arthur.
"Bukan, dia..." Tapi Arthur dipukul masa oleh orang-orang yang berada disana. Reina tersenyum seringai dan segera pergi dari situ.
"Rasakan itu Arthur" Reina menaiki bus umum dan segera pergi ke rumahnya.
"Fyuhh selamat" Reina melepaskan jaketnya itu dan berlari menuju kamarnya. Dia langsung merebahkan diri nya diatas kasur nya yang begitu empuk itu. Dia menatap langit-langit kamarnya.
"Apa tujuan nya kesini? Aku heran" dia benar-benar penasaran apa tujuan Arthur kembali. Dia melepaskan pakaiannya dan hanya menanggalkan tank top putihnya saja. Dia memejamkan matanya dan mulai tertidur lelap.
17.00
Reina mengerjap matanya dan bangkit dari tempat tidur nya. Dia mengusap wajahnya itu yang habis bangun tidur.
"Kakak urusan kerja ya?" Lirihnya melihat teks singkat dari Reno. Ternyata dia tidak pulang karena ada urusan kantor. Dia menghembuskan nafasnya dan pergi kedapur untuk meminum sebotol air mineral dingin. Dia meneguknya sampai habis. Saat dia membuang botol air nya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluk pinggang nya.
"Aku merindukan mu" Reina tercengang mendengar suara dingin dari belakang nya. Dia menolehkan kepalanya dan betapa terkejutnya Reina.
"Arr.. Arthur" pekik Reina melihat Arthur yang memeluk dirinya di belakangnya. Arthur tersenyum seringai dengan wajah yang babak belur itu. Reina segera melepaskan diri nya dari bekapan nya.
"D... darimana kau bisa masuk?" Pekik Reina menjauhkan diri dari Arthur. Pria itu terkekeh dan menghampiri Reina.
"Tidak peduli darimana aku bisa masuk Reina. Intinya.." Arthur menarik tangannya dan memeluknya dengan erat.
"Aku merindukan mu selama setengah tahun ini" desahnya ditelinga Reina. Reina membelakkan matanya dan segera mendorong Arthur.
"Kau.. monster" Reina segera berlari menuju kamarnya tapi Arthur cepat menangkapnya.
"Lepaskan aku Arthur!" Teriak Reina tapi Arthur mencium bibirnya kasar.
"Kau tahu perbuatan mu itu membuatku malu dan gila Reina. Kau terang-terangan menolakku dihadapan semua orang dan memasukan ku ke rumah sakit jiwa. Sekarang kau meneriaki ku sebagai orang mesum" gertak Arthur mencengkram pinggang Reina.
"Kau... Harus aku hukum" ucapnya sambil tersenyum seringai. Reina memejamkan matanya dan menendang selangkangan Arthur.
"Arghhh" Arthur memegang selangkangan nya yang kesakitan itu. Reina berlari memasuki kamarnya dan menguncinya. Ditambah menahannya dengan meja. Arthur terus memukul pintu itu.
"Buka pintunya!" Teriak Arthur terus mengetuk pintu keras.
"Pergi kau! Kau orang jahat! Kau orang yang ingin merusak ku! Bisakah kau membiarkanku bernafas lega?" Teriak Reina didalam kamarnya. Arthur merasa geram dan berusaha mendobrak pintu kamarnya itu tapi tidak bisa karena Reina sudah menahannya dengan meja.
"Buka pintu sialan ini Reina. Aku mencintaimu" ucap Arthur berusaha membuka pintu itu. Reina menghembuskan nafasnya.
"Aku tidak mencintaimu mengerti! Aku mencintai diriku sendiri! Aku tak butuh cinta dari pria mesum seperti mu" teriak Reina membuka handphone nya itu.
"Kak, ada orang asing kerumah. Dia membuka paksa pintu kamarku" bisik Reina membuat Reno terkejut mendengarnya.
"Akan aku panggilkan polisi segera" ucap Reno menutup handphonenya dan pergi meninggalkan kantornya.
"Siapa yang datang ?" Tanyanya sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Arthur terus mendobrak pintu kamarnya itu selama berjam-jam. Reina hanya menanggapinya dengan santai karena dia sudah tidak terlalu takut terlalu parah seperti dulu.
"Buka pintunya Reina. Ku mohon" pinta Arthur terus dibalik pintunya. Tiba-tiba ada sebuah dobrakan pintu dari bawah. Arthur terkejut dan ternyata ada polisi yang membawa senjata mereka.
"Angkat tangan mu" seru polisi itu pada Arthur. Dia segera menaikan tangannya dan memasrahkan diri nya untuk diborgol. Reina segera membuka pintu kamarnya dan mendapatkan Arthur yang ditahan oleh polisi itu.
"Kau tak apa nona?" Tanya polisi wanita itu memberikan kopi. Reina mengangguk kepalanya pelan.
"Aku baik-baik saja. Pria itu masuk kerumah tanpa sepengetahuan diriku dan mencium ku dengan paksa" jelas Reina duduk di sofanya. Tak lama kemudian Reno datang dan memeluk Reina.
"Siapa yang melakukannya?" Tanya Reno berlutut didepannya. Reina menghembuskan nafasnya.
"Arthur" jawab Reina lemas. Reno mengepalkan tangannya dan menyusul Arthur yang mau dimasukkan ke mobil polisi.
"Kau... Bajingan!"
'bugh'
Reno terus memukuli Arthur tapi Arthur hanya tersenyum.
"Wahh... Cinta seorang kakak yang melindungi adiknya membuatku terharu" kekeh Arthur tertawa saat dimasukkan ke dalam mobil polisi itu. Reno mengacak rambut nya sendiri dan memasuki rumahnya. Dia melihat Reina yang tidak menunjukkan ekspresi ketakutan.
"Dik" Reno mengusap rambutnya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Reno mencium ujung kepala nya itu. Reina tersenyum kecil."Aku aman-aman saja kakak. Aku tidak takut seperti dulu" jawabnya sambil meneguk kopinya. Reno tersenyum dan menyentuh bahu Reina.
"Kalau kau ada apa-apa, panggil kakak saja ya. Kakak tidak mau kau terluka ataupun tersakiti. Kau terlalu baik" Reno memeluk Reina dengan eratnya.
"Aku tahu kak" balas Reina memeluk nya.
YOU ARE READING
She's My Curvy Girl (End)
Romanceseperti apa wanita yang cantik itu? berbadan ramping dan seksi? bagi Arthur Johson itu tidak berarti. karena dia tertarik dengan seorang gadis di tempat kerjanya yang bernama Reina Smith. Reina adalah seorang gadis berusia 21 yang memiliki berat ba...