1 tahun kemudian.
Alfa sedang mengaduk segelas susu coklat di dapur. Dia lalu memberikan segelas susu itu pada Reina yang sedang melihat pemandangan di jendela besar apartemen Alfa.
"Minumlah sayang" ucap Alfa memberikan gelas itu. Reina tersenyum dan meminum susu itu.
"Terimakasih Alfa" Reina berjinjit untuk mencium Alfa. Tiba-tiba ada suara tangisan di dalam. Alfa segera berlari menghampiri suara itu. Reina hanya tersenyum dan melanjutkan minumnya. Tak lama kemudian Alfa menggendong bayi laki-laki berusia 2 bulan itu yang mengenakan baju biru langit dan membawanya ke tempat Reina berada.
"Reina, lihat si buah peach ini. Dia menangis karena kita sedang melakukan hal romantis" canda Alfa mencium pipi putih bayi itu yang bernama Aldric Smith Johnson. Reina hanya terkekeh dan mengendong anaknya itu. Setahun yang lalu saat Reina dan Alfa mengunjungi Arthur tempo itu. Mereka berencana untuk bulan madu ke Korea dan juga Australia tempat kesukaan Reina dan Alfa. Reina yang sudah lupa akan pemerkosaan itu berangsur-angsur hilang dan lupa seiring waktu. Dua bulan setelah mereka berbulan madu, akhirnya Reina hamil dan itu membuat Alfa senang sekali. Dia rela bekerja dirumah asal Reina ada di sisinya. Alfa takut akan terjadi apa-apa dengan keadaan Reina yang hamil anaknya. Reina yang merasa gemas melihat tingkah Alfa yang benar-benar posesif padanya karena dia hamil. Dia tidak boleh melakukan pekerjaan rumah tangga lalu Alfa memberikan asisten rumah tangga untuk membereskan rumah dan juga lain-lain. Selama Reina hamil besar, Alfa terus memanjakan Reina dengan hal-hal yang disukainya. Sampai akhirnya Reina melahirkan dan Alfa terus menemaninya sampai bayi mereka lahir. Alfa sangat senang kalau dia mendapatkan anak laki-laki dalam keadaan sehat sempurna. Memiliki mata biru dan hidung sepertinya dan rambut coklat dan pipi yang putih kemerahan seperti Reina. Semua pegawai kantor termasuk Rosalie Hans Lio sangat senang mendengarnya sampai dibuat acara pesta di kantor. Reno dan keluarganya juga sangat senang sampai mereka semua datang dari Australia menuju LA demi melihat anggota baru mereka. Reina hanya tersenyum melihat Alfa sedang bercanda dengan Aldric di gendongan nya.
"Alfa, apa kita mengunjungi Arthur lagi ya? Kita belum memberitahu kalau dia memiliki keponakan" ucap Reina mengajak masuk Alfa kedalam ruang tamu. Alfa tersenyum dan mengambil Aldric dari gendongan Reina. Alfa duduk di sofa dan mengangguk pelan.
"Boleh saja sayang. Kenapa tidak" jawab Alfa sambil menggendong bayinya sambil bercanda ria. Reina tersenyum dan mencium bibir Alfa.
"Aku tidak mau persaudaraan kalian hancur karena aku" lirih Reina duduk disampingnya. Alfa mengelus pipi Reina dan merangkul nya mesra.
"Aku tahu sayang" jawab Alfa menikmati moment kebersamaan ini.
Esok nya
Reina yang sudah bersiap-siap dengan midi dress biru sedang memakai pakaian bayi untuk Aldric di atas kasur. Baru selesai memakainya baju Alfa langsung mengambilnya dan mencium perut Aldric yang sudah diberi bedak.
"Anak Daddy sangat tampan, tetapi menggemaskan" canda Alfa mencium pipi Aldric sampai anak itu tertawa. Reina terkekeh pelan dan mengambil tas nya.
"Ayo Alfa" ucap Reina mengambil Aldric dari Alfa. Alfa segera mengambil kunci mobilnya dan merangkul Reina dengan mesranya.
Sesampainya di rumah sakit kriminal, Alfa menunggu di ruang kunjungan sambil menunggu Arthur. Tak lama kemudian Arthur datang dengan dikawal oleh beberapa penjaga.
"Hai Arthur, bagaimana kabarmu?" Tanya Alfa melihat Arthur yang benar-benar berbeda. Mata biru yang tidak ada harapan dan juga berantakan. Arthur tersenyum malas dan menatap ke adiknya.
"Seperti inilah keadaanku. Bagaimana dengan Reina?" Tanya Arthur tidak melihat Reina disana. Tak lama kemudian Reina datang bersama dengan Aldric yang sedang menghisap dot bayi. Arthur membelakkan matanya dan melihat jelas apa yang digendong Reina.
"Dia...." Arthur menunjukkan tangannya ke arah bayi yang digendong Reina. Alfa mengangguk sambil tersenyum.
"Dia anakku dan juga Reina Arthur. Namanya Aldric Smith Johnson yang sengaja kuberi nama tengahnya dari keluarga Reina yang artinya keluar Johnson dan Smith adalah satu keluarga" jawab Alfa merangkul Reina. Arthur memanggil salah satu penjaga dan membisikkan sesuatu. Penjaga itu mengangguk dan mengantarkan Arthur untuk keluar dari ruang jenguk yang terbatas kaca itu dan ingin melihat jelas anak dari adiknya itu. Akhirnya Arthur datang tepat dihadapan Alfa dsn Reina.
"Boleh aku melihatnya?" Tanya Arthur pelan. Reina mengangguk dan melangkah menghampiri Arthur sambil membawa Aldric.
"Dia keponakanmu Arthur" ucap Reina tersenyum menyerahkan Aldric ke gendongan Arthur. Arthur melihat Aldric dengan haru dan terus mengusap matanya yang mau keluar air.
"Dia... mirip kalian" Arthur mencium kening Aldric dan memeluk nya.
"Seandainya aku bisa melihat anakku, pasti aku akan bahagia" lirih Arthur membuat Reina iba. Reina segera mengambil Aldric dan mencium pipi Arthur sekilas."Kelak kau pasti mendapatkan wanita yang baik dan bisa menerimamu dengan sepenuh hati Arthur. Orang buruk bisa mendapatkan orang yang mampu untuk memperbaiki dirinya sendiri dan menjadi lebih baik. Aku yakin kau akan mendapatkannya" ucap Reina tersenyum. Alfa mengangguk dan mendekati Arthur yang masih menangis itu. Dia memeluk kakaknya itu begitu erat.
"Kau ingin menangis tak apa kak, kau boleh mengeluarkannya" ucap Alfa memeluk Arthur. Arthur memeluk erat Alfa yang sudah bertahun-tahun tidak memeluknya lagi saat mereka masih kecil. Reina tersenyum dan segera pergi meninggalkan mereka yang melepaskan kerinduan mereka dan memberikan susu untuk Aldric yang kelaparan di kursi taman.
"Sayang, kelak jadilah laki-laki yang baik ya sayang. Jadilah lelaki yang bijaksana seperti namamu. Yang bijak dengan keluarga,teman bahkan semua orang. Hanya itu harapan mama untukmu" ucap Reina mengecup kening Aldric itu. Tak lama kemudian Alfa datang dan mencium bibir Reina dengan lembut. Mereka tersenyum dan Alfa merangkul Reina menuju mobil. Alfa mencium tangan Reina berkali-kali.
"Terimakasih Reina, kau hadir di hidupku dan Aldric" lirih Alfa mengusap rambut Reina yang sudah memanjang. Reina hanya tersenyum dan mengecup bibir Alfa.
"Itu tugasku Alfa" balas Reina tersenyum manis. Alfa tersenyum dan menyalakan mobilnya.
"Ayo pulang" ucap Alfa mencium pipi Aldric itu dan mereka pulang menuju tempat tinggal keluarga kecil mereka.
End
YOU ARE READING
She's My Curvy Girl (End)
Romanceseperti apa wanita yang cantik itu? berbadan ramping dan seksi? bagi Arthur Johson itu tidak berarti. karena dia tertarik dengan seorang gadis di tempat kerjanya yang bernama Reina Smith. Reina adalah seorang gadis berusia 21 yang memiliki berat ba...