28

47 2 0
                                    

Reina dan Alfa sudah menjalani hubungan mereka selama 3 bulan. Reina menjadi model pakaian di perusahaan Johnson khusus wanita Curvy. Dan berkat Reina banyak gadis-gadis bertubuh gemuk menjadi percaya diri.

"Berkat mu semua orang bisa bahagia Reina" ujar Alfa menghampiri Reina dan membawa segelas lemon mint tea dingin. Reina mengambil nya dengan senang hati dan meminumnya sambil duduk dikursi.

"Segar sekali" puji Reina sambil mengipas wajahnya karena habis pemotretan. Alfa mengambil sapu tangan nya dan mengelap keringat Reina itu. Saat ini Reina sedang ada pemotretan pakaian di studio Johnson company. Alfa mencubit pipi tembam Reina itu dengan gemasnya.

"Kau menggemaskan sekali" canda Alfa membuat Reina memanyunkan bibirnya.

"Aww jangan Alfa. Aku masih ada pemotretan lagi" ujar Reina menyedot habis minumannya. Reina merapikan riasannya kembali dengan alat make-upnya. Alfa hanya melihat Reina yang sedang merias diri sambil tersenyum.

"Oh ya Reina. Aku membawa ini dari temanku. Kebetulan dia baru pulang dari Korea jadi aku menitipkan barang-barang yang sepertinya kau suka" Alfa menyerahkan kotak lumayan besar. Reina segera menaruhnya di atas pahanya lalu membuka nya. Reina menutup mulutnya karena terkejut isinya adalah kosmetik dari Korea yang dia lihat di film. Juga pernak-pernik idolanya.

"I..ini banyak sekali" Reina segera mencoba lip tint warna coral di bibirnya.
"Cantik sekali dan nyaman dikenakan" puji Reina membuat Alfa tersenyum. Dia mengelus rambut Reina yang sudah sedikit memanjang.

"Aku menitip semua warna dan merk yang cocok untukmu. Aku harap kau menyukainya" ucap Alfa membuat Reina segera memeluknya.

"Terimakasih" Reina melebarkan matanya yang berbinar itu. Alfa terkekeh melihat tingkah Reina itu.

"Baiklah sekarang lanjutkan pemotretan nya. Dan aku akan menjemputmu" ujar Alfa memakai kembali kemeja putihnya. Reina mengangguk dan melambaikan tangannya pada Alfa yang sudah keluar di studio itu. Tak lama kemudian salah satu perias menghampiri Reina dan merapikan rambut Reina.

"Anda wanita yang beruntung ya. Aku sangat kagum dengan tuan Alfa yang sangat baik itu" ucap penata rias itu merapikan rambut Reina.

"Begitulah. Awalnya dia adalah temanku tapi sekarang dia kekasih ku" balas Reina bersiap untuk pemotretan selanjutnya.

Selesai pemotretan, Alfa dan Reina berada di apartemennya Alfa. Saat ini mereka sedang makan malam bersama.

"Reina, kau memikirkan sesuatu?" Tanya Alfa melihat Reina yang sedikit lelah. Reina menggelengkan kepalanya pelan dan melanjutkan makannya.

"Tidak, hanya saja aku sedikit lelah karena ikut gym didekat apartemen" jawabnya sambil meminum air. Alfa menaikkan alisnya.

"Kau gym?" Tanya Alfa meletakkan garpu nya. Reina tersenyum kecil dan menopang dagunya diatas meja. Dia memutarkan bola matanya itu.

"Yaa... Begitulah. Karena akhir-akhir ini aku tidur seperti orang yang sesak nafas. Aku rasa karena aku tidak pernah hidup sehat selama ini,jadi yaa aku ikut gym seminggu ini. Dan bagusnya berat badanku sedikit berkurang" jawab Reina melihat salad yang dia konsumsi. Alfa menggelengkan kepalanya dan menghampiri Reina lalu mengambil tangan nya.

"Reina, aku ingin kau menjadi dirimu saja. Aku tetap mencintaimu walau kau memiliki badan yang berisi" ucap Alfa melihat Reina yang benar sedikit mengurus. Reina tersenyum dan mengelus rahang Alfa.

"Terimakasih" ujarnya dan mereka terkekeh bersama sambil melanjutkan makan malamnya.

Reina baru saja turun dari taxi menuju apartemennya. Sebenarnya dia sudah ditawarkan untuk diantar oleh Alfa tapi Reina ingin pulang sendiri. Dia membuka pintu apartemennya dan memasuki ruang tamu. Saat dia menutup pintu, hidung nya mengendus sesuatu di apartemennya.

' kenapa ruangan ku bau lavender ya? Padahal aku belum memasang pengharum ruangan' herannya dalam hati. Dia mengecek semua ruangan termasuk kamarnya. Dia perhatian sekitar. Reina menyentuh belakang lehernya karena merinding.

"Ahh kebanyakan menonton horor jadinya begini" dia membuka pakaiannya dan pergi ke kamar mandi. Dia berendam didalam bathtub dengan air hangat penuh dengan busa.

"Lelah sekali" umpatnya karena hari ini dia olahraga pagi dan siangnya baru pemotretan. Dan saat ini dia mengatur pola makannya.

"Cantik itu menyusahkan" balasnya sambil membilas dirinya. Selesai mandi dia mengenakan pakaian tidur oversize dan menyisir rambut coklatnya. Reina melihat langit-langit kamarnya itu sekali lagi. Karena dia merasa ada yang memperhatikan.

"Ahhh menyeramkan" Reina segera berlari menuju kasurnya dan menutup dirinya dengan selimut.

Dari kejauhan seseorang tertawa didepan layar laptopnya. Dia melihat seorang gadis gemuk yang menggemaskan itu ketakutan. Pria itu mengelus bibirnya sendiri dan terus menatap layar laptopnya.

"Kau semakin cantik" ternyata orang itu adalah Arthur.

She's My Curvy Girl (End)Where stories live. Discover now