16

76 1 0
                                        

Sudah jam 6 Reina masih tertidur di sofanya. Arthur mengelus pipinya itu dan tersenyum kecil melihat Reina yang tertidur pulas itu.

"Menggemaskan" Arthur mencium kening Reina dan pergelangan tangan kanan nya lalu keluar dari apartemennya dan pergi kekantor dengan Thomas.

Reina sudah sampai di kantor jam 07.30. Dia malas sarapan karena teringat kejadian kemarin.

"Fuck" umpat Reina melihat pergelangan tangan kanannya itu yang masih memerah karena borgol itu sampai tangan nya sedikit terluka. Beruntung Reina memakai jam tangan pasti tidak ketahuan. Tiba-tiba Rosalie datang membawa kantung kertas.

"Morning my mochi" sapa Rosalie memeluk Reina dari samping.

"Morning God of breaker" balas Reina ceria. Rosalie memberikan bungkusan itu pada Reina.

"Aku membuat lebih sandwich panggang dengan selada daging iris dan keju mozzarella" Reina langsung mengambilnya dan membuka bungkusan itu.

"Hmmm baunya enak sekali" puji Reina mengambil satu sandwich yang sudah di potong menjadi 2 itu. Rosalie tersenyum melihat Reina makan dengan lahapnya.

"Feeling ku berkata bahwa kau akan datang dalam keadaan perut kosong. Jadi aku membuatnya" ucap Rosalie dan Reina menatapnya dengan haru.

"Terimakasih" ujar Reina mengunyah sandwich nya itu.

"Makanlah dulu sayangku sebelum tuan Arthur datang" ucap Rosalie kembali ke tempat kerjanya dilantai 30. Reina tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Sampai ketemu di kantin" Reina terduduk di kursinya sambil memakan sandwich buatan Rosalie dan segelas kopi yang dia seduh sebelumnya.

Jam 12.00 tepat Reina sudah selesai dengan pekerjaannya dan segera ke kantin. Saat mau kekantin seluruh pegawai berlari menuju ruangan tengah lantai 1. Rosalie menarik tangan Reina itu dan mengikuti para pegawai itu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Reina pada Rosalie. Dibelakangnya ada Hans Lio dan Alfa.

"Salah satu pegawai bilang tuan Johnson membawa bunga mawar yang banyak sekali" jawab Rosalie disampingnya. Tiba-tiba Arthur datang menuruni tangga sambil membawa seikat bunga mawar merah.

"Aku ingin memberi tahu kalian semua apa yang aku dapatkan hari ini. Dimana aku bersemangat untuk kesini setiap harinya. Alasannya ada salah satu dari pegawai yang membuat ku jatuh hati padanya" ucap Arthur membuat para pegawai berbisik-bisik siapa pegawai yang dimaksud. Reina terkejut di tengah keramaian itu dan mengepalkan tangannya.

' jangan aku jangan aku' ucapnya dalam hati.

"Wahh akhirnya tuan Johnson mengakhiri masa lajangnya" ucap Hans berbisik pada temannya itu.

"Aku heran siapa dia? Kenapa ini mendadak sekali" tanya Lio penasaran siapa orang yang dimaksudkan itu.

"Kupikir tuan Johnson adalah gay. Karena rumornya dia tidak pernah berkencan dengan seorang wanita dan beberapa wanita cantik itu ditolaknya secara mentah" ujar Alfa membuat Reina sedikit kaku. Arthur menunjukkan jarinya ke arah Reina.

"Yang membuatku bersemangat selama 2 bulan ini adalah..... Reina" jawab Arthur tersenyum membuat para pegawai menolehkan kepala mereka ke arah Reina.

"Hah?" Pekik mereka membuat Reina memerah menahan malu.

"Fuck" umpat Reina dengan suara kecil. Reina melangkahkan kakinya ke arah Arthur dan menelan ludah nya. Tiba-tiba Arthur berlutut didepannya sambil membawa seikat mawar merah dan sebuah cincin berlian.

"Aku tahu ini sangatlah mendadak. Tapi aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi" Arthur menghembuskan nafasnya dan menatap wajah Reina itu yang sedikit memerah.

She's My Curvy Girl (End)Where stories live. Discover now