||31||

417 46 2
                                    

Jaerell berdiri di depan kelas Hanin, ia sudah menunggu gadis itu sekitar 30 menit tetapi gadis itu juga belum datang, Jaerell melirik jam tangannya, ia celingak-celinguk ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Hanin namun, bukannya bertemu Hanin tetapi malah bertemu dengan Zahwa yang menatapnya heran, sedangkan ia pura-pura tidak melihat.

"Hoi," tegur Zahwa menyadarkan Jae yang sedang pura-pura tidak melihatnya.

"Woi jaerell!"

"Eh eh Zahwa," ucap Jaerell yang berpura-pura kaget.

"Nggak usah pura-pura kaget, ngapain di sini? Nungguin Hanin?" tebak Zahwa, Jaerell mengangguk.

"Dia telat, motor abi-nya mogok," jelas Zahwa.

"Lah terus gimana?"

"Nggak tau, tadi dia chat gue katanya udah hampir deket sekolah tapi abi nggak bolehin Hanin jalan sendirian ke sekolah," jawab Zahwa.

"Y-yaudah kalo gitu gua pergi dulu," ucap Jaerell buru-buru.

"Heh heh mau ke mana buset," tegur Zahwa sambil berteriak sedikit karena Jaerell yang berlari-larian menuju parkiran.

"JEMPUT HANIN!" jawab Jaerell.

Zahwa yang melihatnya, cuma menggelengkan kepalanya heran. "Jaerell baik juga ya sama Hanin," gumam Zahwa lalu masuk ke dalam kelas.

© © ©

Hanin sudah siap dari pukul 05.30 tadi namun, sepertinya abi belum menyelesaikan dokumennya, mau tidak mau ia harus menunggu abi menyelesaikannya dulu.

"Maaf ya nak, abi buat kamu nunggu," ucap abi yang membuat Hanin sedikit luluh.

"Iya abi."

Kemudian, saat mereka sedang di jalan tidak tahu mengapa motor abi mogok padahal tinggal sedikit lagi Hanin akan sampai di sekolahnya. "Abi kenapa motornya?" tanya Hanin sedikit panik.

"Kayaknya ada yang rusak deh, kamu turun bentar ya, abi mau periksa."

"Hah? I-iya abi." Hanin pun menuruti ucapan abinya, gadis itu turun dari motor, ia sedikit memperhatikan abinya yang sedang mengecek mesin motor. Hanin mengeluarkan ponselnya dari saku rok gadis itu mengirimkan pesan melalui LINE kepada Zahwa.

Zahwa

Zahwa

Za

Kamu udah di sekolah?

Kalau semisalnya udah, tolong izinin aku bentar ya kalau udah

Suamiku Mualaf [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang