jangan lupa vote dan comment
Malam ini sudah menunjukkan pukul 19.20 itu artinya ba'da isya sebentar lagi, hanin segera mengambil wudhu, memakai mukenah putihnya dan membaca Al-Qur'an, hal itu biasa ia lakukan 10 menit sebelum adzan tiba
Saat hanin sedang khusyu membaca Al-Qur'an, ia mendengar pintu kamarnya di ketuk, hanin menyelesaikan mengajinya dan membuka pintu
Betapa bahagianya hanin saat yang ia lihat ternyata kakak laki lakinya
"Mas rizky?"
yang di panggil tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya agar sang adik masuk ke pelukannya
"Subhanallah hanin kangen banget sama mas rizky" ucap hanin di pelukan rizky
"Mas juga kangen sama hanin" balas rizky sambil mengusap kepala adiknya
Mereka berdua melonggarkan pelukan
Abi dan umi yang melihat momen itu dari lantai bawah tersenyum haru
"Kapan mas pulang? Kok gak kasih tau hanin?" Tanya hanin dengan nada cemberut
"Tadi barusan aja, abi yang jemput, sengaja gak kasih tau kamu biar suprise " ucap rizky lalu mencubit hidung hanin gemas
Hanin langsung menghamburkan kembali peluknya kepada sang kakak
Pasalnya sudah 2 tahun kakaknya ini tidak pulang dari Yogya ke Jakarta, sibuk banget sama kuliahnya, tugas numpuk yang bikin rizky harus rela ga pulang kampung
Tapi sekarang dia bisa pulang karena semua tugasnya udah selesai tinggal nunggu wisuda aja karena skripsi nya udah siap dan cuman 2 kali mengalami revisi habis itu selesai
Karena kedua saudara kandung itu masih asik berpelukan akhirnya terhenti juga karena mendengar suara adzan isya'
"nah sudah isya ayo ambil wudhu habis itu kita shalat berjamaah" ucap abi
>>suamiku mualaf<<
Jaerell berbaring di ranjang kamarnya, ia menatap langit langit kamar yang berhiaskan cat berwarna biru mudaJaerell memejamkan matanya, memori saat ia bertemu dengan hanin tadi sore terulang kembali di pikirannya
Jaerell menggelengkan kepalanya pelan
"gak jae, gk boleh! lo itu beda keyakinan sama dia, lagi pula hanin itu anak alim mana mau sama berandal kayak lo!" ucap jaerell yang tidak membenarkan pikirannya tadi
Tiba tiba ia tersadar dengan bunyi dering dari handphonenya
Emma in coming call...
Jaerell membiarkan handphonenya berdering dan bergetar, ia tidak nafsu mengangkat telfon dari pacarnya itu, karena wajah Hanin terus terbayang di pikirannya
Jaerell membuat mode jangan ganggu pada kontak emma, dan Jaerell juga mengatur supaya mode onlinenya tidak terlihat dan membuat centang satu di pengaturan handphonenya
Jaerell sudah menyimpan nomor hanin tadi, dan ia mengetuk kontak hanin lalu mengirimkan sebuah pesan disana
10 menit hanin juga belum menjawab pesannya
"anjir terakhir dilihat jam 11 siang tadi, ni anak kaga main handphone apa?"
"eh tapi main hp gak harus online juga sih" lanjut jae