Hanin dengan sabar dan sepenuh hati mengajari Jaerell, baru 10 soal yang berhasil dikerjakan itupun masih dibantu oleh Hanin.
"Hanin, ini nomor 12 gimana? Kok nggak ketemu jawabannya, padahal aku udah ikutin rumusnya," ucap Jaerell bingung.
"Emang nomor 11 udah?"
"Eh bentar."
"OH PANTESAN SALAH RUMUS, INI RUMUS BUAT NOMOR 11 TAPI SOALNYA NOMOR 12 HAHA" teriak Jaerell spontan.
"Jae," tegur Hanin lalu menunjuk guru perpustakaan yang melotot ke arah mereka.
"Oh iya lupa," ucap Jaerell sambil cengengesan.
Jaerell sibuk menjawab soal nomor 11 itu dengan hati-hati, pokoknya ia harus bisa sendiri tanpa dibantu oleh Hanin lagi. Saat Jaerell sibuk mengerjakan soal, terdengar suara bel masuk.
Hanin merapikan novel yang ia baca ke rak buku semula. "Aerell, aku duluan ya?"
"Aerell? wah lucu ih," jawab Jaerell gemas.
Hanin terkekeh geli. "Gapapa kan?"
"Iya gapapa duluan aja, aku dikit lagi ini."
"Oke."
"Semoga keputusan gue nggak salah," batin Jaerell.
© © ©
Kevin berniat datang ke sekolah mantan gebetannya dulu, iseng saja hanya refreshing mata, lagian juga adiknya alumni di sana. Kevin melangkahkan kakinya memasuki area sekolah, di sana banyak yang menyapa Kevin, siapa sih yang tidak tahu dengan Kevin pramudya ini? Pria tampan dengan tinggi semampai, rahang tegas, lesung pipi yang manis, sikapnya yang ramah mana mungkin jika tidak banyak yang mengincar dirinya bahkan guru pun banyak yang sanjung padanya. Kevin ini tipe anak yang kalem dan tidak banyak tingkah jadi ya wajar saja kalau banyak guru yang sayang padanya, walaupun ia kuliah di Kanada tetap saja banyak yang kenal padanya.
Sampailah Kevin di depan uks, di sana ia sibuk melihat-lihat tanaman-tanaman herbal yang menghiasi halaman depan uks. Tanpa sengaja Kevin menabrak seseorang, Kevin agak menundukkan kepalanya dan sedikit terkejut karena semua masa lalunya seolah kembali lagi memutari isi kepalanya padahal Kevin mati-matian melupakan semuanya.
Hanin agak terburu-buru karena tidak mau telat dipelajaran bahasa inggris, karena guru bahasa inggrisnya Mr. Marck adalah orang yang selalu ingin anak muridnya tepat waktu.
Kelas Hanin harus melewati UKS, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang sepertinya juga tidak melihat jalan. Ia mendongakkan kepalanya, betapa terkejutnya Hanin saat melihat 'dia' orang yang dulu pernah menarik perhatiannya kembali lagi.
"Kak K-kevin?"
"H-hanin?" ucap mereka bersamaan untuk memastikan satu sama lain.
"Apa kabar Han?" tanya Kevin.
"Alhamdulillah baik kak, kakak gimana? Lancar kuliahnya?"
"Baik juga kok, lancar nih bentar lagi mau wisuda, kamu sekolahnya lancar?"
"Ah iya kak lancar aja."
"Em, Hanin duluan ya kak," sambung Hanin.
"Ah iya-iya silakan."
"Hanin?" panggil Kevin saat Hanin sudah menjauh.
Hanin yang mendengar pun menoleh ke belakang. "Nomor kamu masih yang lama kan?" tanya Kevin.
"Hah? Iya kak." Hanin tersenyum lalu berbalik menjauhi Kevin.
"Senyumnya nggak berubah, tetap kayak dulu, manis," gumam Kevin dengan senyum tipis
"Apa itu yang bang El maksud? Eh bentar deh, lah dia ternyata. KEVIN DONG YANG KIRIM BAJU!"
flashback on
Yael duduk di sofa tempat pelarian dirinya saat orangtuanya sibuk dengan dunia mereka sendiri. Di sinilah Yael berada, basecamp ia dan teman-temannya yang selalu membuatnya merasa tenang dan aman. Yael bersyukur bisa mengenal ke enam teman-temannya, Jaerell keluar dari salah satu kamar yang biasa ia dan Gabriell tempati untuk bermain game, Jaerell menghampiri Yael dan duduk di sebelahnya.
"Bang? Laper kaga lo?" tanya Jaerell.
"Kaga, gua udah makan cilok kang Deden."
"Parah nggak kasih tau gue."
"Makanya kalo punya telinga di pake" ucap Yael.
Jaerell hanya manyun menanggapi abangnya itu. "Bang" panggil Jaerell.
"Hm?"
"Udah ketemu yang kata lo waktu itu soal cowok yang pernah deket sama Hanin pas dia smp?"
" Oh iya gue lupa, namanya Kevin gue tau dari Rae."
"Lah si Kevin? Anak tongkrongan sebelah yang suka ngajakin gue baku hantam?" Yael hanya mengangguk. "Gak bisa dibiarin nih," celetuk Jaerell.
"Hati hati, adeknya Kevin bahaya," ungkap Yael memperingati.
"Adek kevin? Siapa?"
"Ntar lo juga tau." Jaerell tampak berpikir mencerna kata-kata Yael.
flashback off