Ini sudah jam istirahat, Jaerell segera keluar dari kelasnya sampai panggilan Gabriell dan Juna pun diabaikan. "Mau ke mana sih tu bantet?"
"Tau tuh, kebelet boker kali dia."
"Yakali dodol," seru Juna.
"Udahlah ikutin aja," sahut Gabriell dan merangkul Juna untuk mengikuti Jaerell yang sudah berjalan jauh dari mereka.
Hanin membuka kotak bekalnya, ia melihat menu makanan kesukaannya hari ini. Ada sayur bayam, ayam pedas manis, dan tempe goreng buatan umi.
"Kamu bawa apa Zahwa?" tanya Hanin.
"Roti isi nanas nih, ada 3 kayanya bunda bawain buat kamu satu deh hehe" ungkap zahwa sambil menadahkan kotak bekalnya.
"Serius nih?"
"Iya ambil aja gapapa," sahut Zahwa dengan senyum tipis.
Hanin mengambil satu roti isi itu. "Makasih Zahwa."
"Iya sama-sama."
"Bismillah," gumam Hanin dan Zahwa.
Baru saja Hanin mau memasukkan sesendok makanannya sudah ada yang memanggilnya dari luar.
"Halo Hanin."
Hanin menurunkan sendoknya dan menoleh ke arah pintu. "Hai juga, ada apa Jae?" tanya Hanin.
Jaerell masuk ke kelas Hanin dan duduk di bangku depan tepatnya di bangku Bayu si ketua kelas 12IPA 1.
"Wih bawa apa nih?" tanya Jaerell sambil menengok isi bekal Hanin.
"Ada sayur bayam, ayam pedas manis sama tempe goreng, kamu mau?"
"Emang boleh?" tanya Jaerell.
"Boleh ... nih," ucap Hanin dan memberikan bekalnya, baru saja Jaerell mau memasukkan satu sendok ke dalam mulutnya. "eh udah baca doa belum tuh?" tanya Hanin.
"Eh iya." Jaerel membaca doa lalu melahap satu sendok bekal Hanin dan tetap memegang sendok Hanin.
"Enak, siapa yang buat?" tanya Jaerell.
"Umi," balas Hanin.
"Aku cuci dulu ya di dapur sekolah."
"Gak usah, biar Hanin aja."
"Enggak gapapa, biar Jae aja, Hanin tunggu sini, oke."
"Ya-yaudah deh, makasih Jae."
"Sama-sama," balas Jaerell berlalu keluar kelas Hanin menuju dapur sekolah.