Bismillah...
Gisella masuk ke dalam kamar sambil tersenyum lebar lalu menutup pintu kamar pelan dan duduk bersandar di sana dengan perasaan luar biasa lega.
Tadi setelah pembicaraan dengan Gaizka selesai, keduanya memutuskan untuk pulang. Awalnya Gisella menolak saat diajak pulang mengingat ia sedang kabur dari rumah, tapi setelah dipaksa dan dijamin akan dilindungi oleh Gaizka,Gisella pun luluh dan akhirnya mau ikut pulang bersama adiknya itu.
Dan apa yang terjadi di rumah ternyata berbanding terbalik dari imajinasi Gisella. Bukannya disambut dengan sinis, kepulangan gadis itu benar-benar disambut baik oleh keluarganya. Bahkan baru saja ia turun dari motor, Nenek langsung menyambutnya dengan pelukan hangat, Gisella yang baru pertama kali dipeluk oleh Nenek jadi mendelik kaget dan tak tau harus bereaksi bagaimana.
Lalu tak lama Kak Ghea dan Papa keluar dari rumah dan juga ikut memeluknya membuat Gisella merasa menjadi keluarga teletubies untuk beberapa saat.
Setelah adegan penuh haru itu mereka memutuskan untuk berkumpul sejenak di ruang tamu, lalu entah sejak siapa yang memulai masing-masing mulai menyampaikan unek-unek yang selama ini mereka pendam.
Dimulai dari Nenek yang menceritakan alasannya kenapa tak pernah mengajak Gisella makan malam bersama keluarga Kelvin dan bersikap cuek seolah gadis itu tak ada. Ternyata hal itu dilakukan Nenek karena Nenek tak mau Papa bersedih saat melihat wajah Gisella yang otomatis akan mengingatkan Papa pada Mama. Lalu alasan kenapa Nenek seolah tak mempedulikan gadis itu karena rasa bersalah Nenek yang begitu besar pada Mama sehingga Nenek tak tau harus bersikap bagaimana dengan cucunya itu.
Gisella lalu memberanikan diri bertanya kepada Nenek perihal kenapa Nenek tak menyukai Abyan, dan alasan Nenek membenci pemuda itu ternyata hanyalah sebuah kesalahpahaman.
"Nenek tanya ke dia apa dia gak pernah diajarkan sopan santun oleh orang tuanya karena berani-beraninya mengantar kamu pulang, eh dia malah jawab kalau dia emang gak pernah diajarkan sopan santun sama orang tuanya," omel Nenek dengan wajah galak.
"Trus Nenek bilang kalau dia gak sopan mengatakan hal seperti itu ke orang tua sendiri padahal orang tuanya udah kerja susah payah sampai dia bisa hidup dan punya baju bagus, dan dia dengan santainya bilang kalau baju yang sedang dipakainya itu baju temannya, memang benar-benar anak kurang ajar," kata Nenek emosi membuat Gisella yang mendengarkan itu hanya bisa menganga.
"Ta-tapi Nek, Abyan itu jujur, dia emang gak pernah diajarkan sopan santun sama orang tuanya karena sejak kecil dia udah gak punya orang tua," kata Gisella. Nenek yang awalnya masih misuh-misuh kontan mendelik saat mendengar itu.
"Hah? Emang benar-benar gak ada dalam maksud sebenarnya?" tanya Nenek. Gisella mengangguk kuat.
"Astaghfirullah," ucap Nenek sambil mengurut pelipis, "suruh besok dia ke sini, Nenek mau minta maaf," perintah Nenek begitu saja membuat Gisella mendelik.
"Eh? Suruh dia kesini?" kata Gisella kaget. Melihat wajah panik kakaknya, Gaizka yang sudah tahu ada sesuatu di antara Abyan dan Gisella jadi tak tahan untuk bersiul menggoda membuat Gisella merengut dan mencubit lengan adiknya itu gemas.
"Iya, suruh dia besok kesini, Yara juga, Nenek mau minta maaf sama teman-teman kamu," putus Nenek tegas membuat Gisella hanya bisa mengangguk patuh.
Setelah Nenek, giliran Papa yang menyampaikan unek-unek. Sebelum bercerita Papa ke kamar untuk mengambil foto Mama waktu muda dan memperlihatkannya kepada Gisella membuat Gisella mengerti kenapa Papa sampai tak nyaman saat menatapnya karena wajah keduanya benar-benar sangat mirip. Tapi meski begitu Papa berjanji akan membiasakan diri untuk melihat wajah Gisella meski sekarang Papa masih belum bisa melupakan sosok Mama dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Vs Inscurities [SELESAI]
Novela Juvenil"Sebenarnya siapa sih yang bikin defenisi cantik itu putih? Kayaknya kalau gue ketemu orangnya bakalan gue hajar." ...... Sejak kecil, Gisella sudah terbiasa diejek oleh teman-temannya. Wajahnya yang tidak secantik saudaranya membuat Gisella merasa...