Prolog🌼

78.7K 3.3K 49
                                    

Happy Reading❤
¤¤¤¤

"Asal kamu tau, aku seperti orang ketiga diantara kalian, padahal aku yang pacar kamu."

"Kenapa kamu ngeklaim aku jadi milik kamu kalau kamu gak cinta sama aku?" gadis itu meremat ujung roknya dan berusaha tersenyum.

"Apa kita udahan aja?" ia melihat laki-laki berparas dingin dihadapannya sempat terkejut atas apa yang ia ucapkan.

"Kalau kayak gini percuma, aku yang terus tersakiti sedangkan kamu?" gadis itu menghela nafas lelah, matanya mulai berkaca-kaca.

"Kamu gak pernah mikirin aku, kamu dengan senang hati selalu sama dia dan ngabain keberadaanku bahkan kamu gak tau keadaanku, sedikit aja kamu liat aku," lanjutnya.

Senyumannya memudar tergantikan dengan isak tangis, ia tidak peduli dikatakan lemah, ia rapuh sudah banyak masalah yang dialaminya namun berusaha tegar dan tetap tersenyum. Namun pada hari ini dia menangis dihadapan orang yang sangat ia cintai dia menunjukkan bahwa ia sangat tersakiti selama ini.

"Apa mencintaimu harus sesakit ini? Aku gak sekuat yang kamu pikirin, aku lemah aku capek," ucap gadis itu dalam hati.

Gadis yang selama ini menutupi lukanya dengan senyuman agar semua orang mengira bahwa dia baik-baik saja. Dia gadis yang kuat, namun sekuat apapun manusia pasti akan merasakan titik yang membuatnya lemah. Tidak ada orang yang bisa mengerti dirinya, semua orang hanya bisa menghakimi dan menuduh, tanpa tau kebenarannya.
Penderitaan sudah ia anggap seperti temannya. Ia hanya ingin bahagia di akhir hidupnya.

Terkadang tersenyum adalah cara terbaik untuk menutupi luka.

Tersenyumlah selagi masih bisa.

Teruslah tersenyum hingga semua orang salah mengartikan senyumanmu.

🍰TBC🍰

Halo semua👋. Semoga kalian terhibur sama ceritanya, jangan lupa vote.
See You🍃

Senin, 1 Februari 2021🍃

Sofferenza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang