Happy Reading❤
¤¤¤¤"Tapi kak, yang lainnya gimana?" tanya Syella yang berusaha menahan rasa pusing yang menyerangnya.
"Nanti biar gue kasih tau," balas Arya yang langsung menarik tangan Syella menuju mobilnya.
"Mau kerumah sakit?" tanya Arya sambil melirik kearah Syella berada.
"Eh gausah kak, cuma pusing doang nanti juga sembuh."
"Yaudah gue anterin lo pulang," ucap Arya yang hanya dibalas anggukan.
Saat sampai di pekarangan rumah Syella, Arya memilih mengantar gadis itu sampai rumah, entahlah apa yang Arya rasakan, ia terlihat khawatir.
Tok tok tok. "Assalamualaikum bi," ucap Syella saat didepan pintu rumahnya.
"Waalaikumsallam," balas bi Asih lalu membukakan pintu.
"Ini temen aku bi," ucap Syella mencium tangan bi Asih dan memperkenalkan Arya, dan Arya ia langsung mencium punggung tangan bi Asih.
"Eh aden, kasep pisan."
"Makasih bi," balas Arya.
"Yaudah silahkan masuk, bibi mau ke dapur dulu," ujar bi Asih lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Masuk dulu kak."
"Hm," balas Arya lalu mengikuti Syella yang duduk di sofa.
"Lo masih pusing?" tanya Arya pada Syella.
"Eh udah agak mendingan kok kak."
"Ini minumannya silahkan diminum," ucap bi Asih membawa dua gelas jus.
"Makasih bi," ucap Syella dan Arya bersamaan.
"Iya, yaudah bibi mau beres beres dulu," ujar bi Asih lalu pergi meninggalkan mereka.
Keadaan hening, mereka berdua memilih diam dan meminum minumannya masing masing.
"Gue pulang dulu, lo istirahat aja," ucap Arya memecah keheningan.
"Iya, hati-hati," balas Syella dan mengantarkan Arya sampai pintu depan, setelah melihat mobil Arya pergi, ia kembali masuk dan berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat. Entahlah akhir-akhir ini Syella sering merasakan pusing.
▪▪▪▪
"Arya sama Syella kemana nih," ujar Eza sambil mencari keberadaan mereka disekitar time zone.
"Coba lo telfon," ucap Vino.
"Gue udah telfon Arya tapi gak diangkat," ucap Adit yang kembali mencoba untuk menelfon Arya.
"Gue juga udah telfon Syella tapi sama aja gak diangkat," ujar Ana.
"Eh ini Arya nge chat gue!" ujar Eza.
Arya Alxndr Bgskr.
Gue udah pulang duluan sama Syella.Faeza frnndz.
Bangke lo, kita udah nyariin kemana-mana juga."Gimana?" tanya Vino.
"Arya udah pulang duluan sama Syella," balas Eza sambil menggerutu tidak jelas.
"Yaudah kita pulang aja."
"Terus gue sama Ana gimana woy?" tanya Eza, pasalnya ia kan berangkat bareng Arya.
"Ya lo sama Ana naik taxi aja gih."
"Bangke lo semua, yaudah yuk Na," ucap Eza yang langsung menarik tangan Ana pergi menjauh.
🍃
"Bi, kira kira mama sama papa kapan pulangnya?" tanya Syella pada bi Asih yang sedang menyiapkan makan malam.
"Tuan sama nyonya pasti pulang kok non, non Syella sabar aja ya," ujar bi Asih sambil tersenyum.
"Syella kangen mereka bi," ucap Syella tersenyum miris. Sedangkan bi Asih, ia merasa kasihan dengan Syella, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
"Iya bibi tau," bi Asih tersenyum menatap Syella.
"Sekarang non Syella makan ya, habis itu tidur, udah malem besok kan sekolah."
Perlakuan bi Asih membuat Syella bisa merasakan bagaimana sosok seorang ibu, walaupun bi Asih bukanlah ibunya ia sangat menyayanginya. Syella berharap keluarganya akan kembali harmonis seperti dahulu.
Syella bangun dari tidurnya, ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul lima, Syella bergegas untuk melaksanakan kewajibannya.
Syella merasakan pusing menyerangnya, tapi ia mengabaikannya. Syella memilih turun untuk sarapan lalu berangkat sekolah.
"Pagi bi," sapa Syella saat melihat bi Asih yang menyiapkan makanan.
"Pagi juga non," balas bi Asih.
Lalu Syella dan bi Asih memulai sarapan, bi Asih sarapan bersama Syella karena gadis itu yang menyuruhnya, bi Asih sudah menolaknya namun ia tidak tega melihat Syella yang tersenyum miris, bi Asih mengerti bahwa Syella merasakan kesepian selama ini, jadi ia memutuskan menerima ajakan Syella makan bersama setiap pagi.
"Yaudah Syella berangkat dulu," Syella mencium tangan bi Asih.
"Iya non hati-hati."
🍃
"Syel lo bawa baju olahraga kan?" tanya Ana langsung duduk di sebelah Syella dan diikuti yang lainnya.
"Iya aku bawa kok."
"Oh iya kata pak Dani pelajaran olahraga digabung sama kelas XI Mipa 1," ujar Sabrina yang mendapat informasi dari anak anak yang lain.
"Berati kita olahraga bareng sama kak Arya dan yang lainnya dong?" tanya Ana antusias mendengar ucapan Sabrina.
"Ya gitu deh."
"Yaudah lebih baik kita ganti baju terus ke lapangan."
Setelah mengganti pakaian, mereka berjalan menuju ke lapangan outdoor disana sudah banyak anak anak yang berkumpul, Syella melihat Arya bersama teman-temannya sedang bermain bola basket, Eza melempar bola basket ke ring namun bola itu malah melewati ring dan menuju kearah Syella berada dan bola itu mengenai tepat di kepala Syella.
"Aws," Syella meringis kesakitan, pusing yang tadi pagi saja belum hilang, ditambah terkena bola basket yang lumayan berat.
"Syel lo gak papa?" tanya Ana khawatir.
"Aku gak pa--"
🍰TBC🍰
Ana Laurencia❤
76 work
Vote dan komen...
See You🍃Minggu, 7 Februari 2021🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofferenza [END]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca🤗] Jika keluarga berpotensi menorehkan luka, lantas apa gunanya rumah yang kalian sebut sebagai tempat berbagi suka duka? ____________ Sofferenza dalam bahasa Italia yang memiliki arti penderitaan. Penasaran sama cerita...