Happy Reading❤
¤¤¤¤"Gue mau duduk disini!" ucap laki-laki itu.
"Eh gak bisa dong kak, kan kita yang disini duluan," balas Syella.
"Ini tempat gue!" ucap Arya penuh penekanan di setiap katanya.
"Tapikan semuanya bebas mau duduk dimanapun."
"Pergi!" ucap lelaki itu dingin.
"Nggak mau!"
"Udah lah Syel, kita pergi aja," ujar Audy, ia tidak mau terjadi keributan.
Berbeda dengan Syela, Sabrina dan Ana hanya terdiam, mereka masih tidak percaya bisa berhadapan dengan most wanted di sekolah, dengan jarak yang cukup dibilang dekat.
"Gak mau Audy, Syella mau disini aja."
"Tap-"
"Udahlah mending kalian disini aja, lagian tempatnya masih cukup kok," tutur Vino.
"Gak bisa!"
"Udah lah Ar, kasian mereka."
"Iya bener yang dikatakan babang Vino, biarin aja degem disini," ucap Adit.
"Iya Ar, biarin aja lah," tambah Eza.
"Hm."
"Yaudah cepet kalian makan, bentar lagi bel masuk bunyi," ucap Vino, yang dituruti oleh mereka.
Akhirnya mereka duduk bersama para most wanted, Eza duduk dengan Ana, Vino dengan Audy, Adit dengan Sabrina, dan yang terakhir Arya dengan Syella.
🍃
"Aaaa gue masih gak nyangka tadi kita makan bareng sama most wanted woy," ujar Sabrina heboh.
"Iya, harusnya tadi gue bikin instastory," tambah Ana.
"Ck, lebay kalian,"ujar Audy menatap keduanya jengah.
"Bodoamat."
"Eh kalian tadi duduk bareng sama para most wanted kan? Kok bisa sih? Gimana rasanya? Apalagi Syella yang duduk sama kak Arya," tanya Risa yang baru datang dan langsung menghujani mereka dengan pertanyaan, Risa merupakan teman sekelas mereka.
"Ya bisalah kita gitu loh, kalau rasanya itu seperti anda menjadi iron men," ujar Sabrina menjawab semua pertanyaan Risa.
"Jelasin dong awal mulanya, kok bisa kalian duduk bareng."
"Lo mau wawancara kita?" ucap Ana yang mulai jengah.
"Udah-udah, lo balik sana ke kursi lo bentar lagi mau masuk," ujar Audy, Risa menghela nafas lalu mau tidak mau ia melangkahkan kakinya.
"Emangnya kak Arya itu yang mana sih?" tanya Syella yang sedari tadi hanya diam menyimak.
"Itu loh yang duduk bareng lo tadi Syel," balas Sabrina.
"Ohh, yang sombong itu, mana ngeselin lagi."
"Hah ngeselin, emangnya lo diapain?"
"Itu loh yang aku bilang gak sengaja nabrak orang, nah itu orangnya kak Arya itu, kan aku udah minta maaf eh dia malah marah-marah," ujar Syella kesal setelah mengingat kejadian tadi pagi.
"Oooh jadi kak Arya yang lo tabrak, ngeselin tapi ganteng kan?" tanya Ana bermaksud menggoda Syella.
"Biasa aja tuh," balas Syella,
"padahal mah ganteng banget," lanjutnya dalam hati.
▪▪▪▪
Sedangkan disisi lain Arya dan yang lainnya sedang berada di rooftop, ya mereka memilih bolos untuk pelajaran sejarah karena menurut mereka pelajaran itu cukup membosankan.
"Eh Ar yang tadi duduk sama lo, bukannya adik kelas yang lo bawa ke uks itu?" tanya Vino memecah keheningan diantara mereka.
Sedangkan Arya hanya menganggukkan kepalanya sekilas dengan artian iya.
"Wah, beneran Ar?" tanya Adit tidak percaya. Pasalnya Arya merupakan tipe lelaki yang tidak peduli sekitarnya.
"Tumben lo mau?" tanya Eza heran.
"Disuruh pak Joni."
"Oh pantesan, gue kira lo suka sama dia."
"Mana mungkin, Arya kan gak bisa move on dari dia," ujar Vino.
"Beneran Ar?" ulang Adit.
Sedangkan Arya hanya mengedikan bahu acuh.
Eza melihat Arya sedari tadi pun angkat suara. "Mendingan lo sama Syella, kalian cocok kok."
Arya hanya diam tidak menanggapi celotehan para temannya.
"Gimana kalo kita kasih lo tantangan!" ucap Adit yang membuat mereka menoleh kearahnya.
"Maksud lo?" tanya Eza penasaran.
"Gini-gini, jadi Arya harus pacaran sama Syella selama 3 bulan aja-"
"Gausah ngada-ngada deh lo Dit," ujar Vino.
"Bentar elah jangan dipotong dulu!" ucap Adit sebal karena perkataannya terpotong.
"Nah selama 3 bulan itu, lo gaboleh suka sama Syella berati lo menang, tapi kalau lo udah suka sama Syella lo boleh lanjutin hubungan kalian, dan berati kita menang, gimana?"
"Boleh juga tuh, siapa tau dengan itu Arya bisa suka sama Syella," balas Eza.
"Iya Ar, pkoknya lo harus mau!"
"Kalau lo nggak mau berati lo takut jatuh cinta sama Syella." tekan Adit.
Arya memilih tidak membalasnya lantas pergi meninggalkan mereka yang melongo dibuatnya.
"Arya marah?" tanya Eza.
"Keliatannya?"
"Lo sih Za," ucap Adit menyalahkannya.
"Kok gue sih, kan lo yang salah!"
"Udah-udah lebih baik kita susulin Arya," ucap Vino.
Mereka menyusul Arya yang berjalan tak tentu arah.
"Ar lo marah ya?" tanya Adit yang tidak dibalas oleh Arya.
"Maafin gue deh."
"Ar jangan diem mulu elah."
"Ck, diem deh lo, gue mau pulang," ucap Arya yang mulai kesal.
"Gue numpang deh," ujar Adit memelas.
"Gak, gue mau pulang bareng Syella!"
Mendengar penuturan Arya Adit dan lainnya melongo dibuatnya, apa katanya tadi? Pulang bareng? Sama Syella? Apa mereka tidak salah dengar. Apa Arya sedang kerasukan penghuni sekolah? Ah sepertinya iya.
🍰TBC🍰
Aditia Leonard❤
784 work.
Tinggalkan jejak:)
Semoga kalian suka ceritanya.
See You🍃Kamis, 4 Februari 2021🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofferenza [END]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca🤗] Jika keluarga berpotensi menorehkan luka, lantas apa gunanya rumah yang kalian sebut sebagai tempat berbagi suka duka? ____________ Sofferenza dalam bahasa Italia yang memiliki arti penderitaan. Penasaran sama cerita...