Part 21🌼

13.6K 751 20
                                    

Happy Reading❤
¤¤¤¤

Kabar di pecatnya bu Ara menyebar begitu cepat. Banyak siswa atau siswi Sma Trisakti yang bergosip ria.

"Syel lo tau gak kemarin bu Ara di pecat?" tanya Ana memulai gosip.

"Hah?! Di pecat?"

"Iya, lo gak tau?" Syella menggeleng sebagai jawaban.

"Katanya sih ya bu Ara di pecat Arya."

"Hah?! Kak Arya? Kok bisa?"

"Ya bisa aja lah, kan dia anak pemilik sekolah," timpal Sabrina.

"Tapi kenapa kak Arya mecat bu Ara?" Sabrina hanya mengangkat kedua bahunya.

"Denger-denger sih karena bu Ara ngehukum lo samapai lo pingsan," ujar Ana.

"Hah?!" Cukup Syella benar-benar terkejut. Hanya karena masalah sepele bu Ara harus di pecat, kemarin kan memang murni kesalahannya. Tidak bisa dibiarkan ia harus berbicara dengan Arya segera.

"Eh lo mau kemana?" tanya Audy saat Syella berdiri dari duduknya.

"Nemuin kak Arya."

"Bentar lagi masuk."

"Gak pa-pa aku bolos dulu, ini penting banget." Syella melangkahkan kakinya keluar kelas untuk menemui Arya yang seenaknya itu.

"Ada apa dek?" tanya seorang laki-laki berpostur tubuh tinggi. Yang berada di luar kelas Arya.

"Kak Arya ada?"

"Oh bentar."

"Ar ada cewek lo!" teriaknya.

Arya menoleh lalu perlahan menuju Syella.

"Kenapa?"

"Aku mau bicara sama kamu." Arya mengangguk lalu menarik pergelangan Syella lembut menuju rooftop.

"Ada apa?"

"Kamu mecat bu Ara?" Arya mengangguk pandangannya lurus kedepan.

"Kenapa?"

"Bu Ara gak di pecat, cuma aku pindah tugasin ke sekolah lain," ujar Arya jujur

"Beneran?"

"Hm."

Arya duduk di sofa diikuti Syella. Arya merebahkan tubuhnya dengan paha Syella sebagai bantalnya, hal itu sontak membuat Syella terkejut. Arya membawa tangan Syella ke atas kepalanya menyuruh Syella mengelusnya. Lagi-lagi Syella terkejut, sejak kapan Arya manja.

"Kak Arya gak mau ke kelas?"

"Udah telat."

"Nanti pulang sama aku," ucap Arya di sela-sela keheningan.

"Eh, tapi nanti aku punya janji sama kak Diego buat--"

"Gak." Arya mengubah posisinya menjadi duduk. Memandang Syella dengan kilatan amarah.

"Tapi kan udah janji," cicit Syella.

"Gue bilang enggak ya enggak."

Syella menelan ludahnya Arya kembali mengubah kosa katanya yang menandakan ia sedang marah sekarang.

"I-iya gak jadi." Syella menunduk dalam takut akan pandangan tajam Arya.

"Lo gak boleh deket-deket laki-laki lain inget itu!" Syella menganggukan kepalanya pasrah.

Arya berdiri membuat Syella menyeritkan alisnya. "Mau kemana kak?"

"Kantin, udah istirahat." Arya menggenggam tangan Syella membuatnya ikut berdiri lalu mulai melangkahkkan kakinya menuju area kantin.

Sofferenza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang