Happy Reading❤
¤¤¤¤Pagi ini Syella dengan setia menunggu kedatangan Arya seperti biasanya. Pak Jojo dan bi Asih ijin untuk pulang kampung selama beberapa hari.
"Kak Arya tumben lama ya?" monolognya sendiri. Ia melihat jam tangannya yang hampir menunjukkan pukul 07:00
"Apa aku jalan aja?" Syella terdiam sekejap. "Yaudah deh daripada telat."
Syella menyusuri jalan dengan tergesa, ia tak mau terlambat. Namun sepertinya hari ini bukan hari keberuntungannya, gerbang sekolah sudah tertutup rapat.
Syella menghembuskan nafasnya. "Yah telat."
"Syella?" Suara bariton seseorang masuk di indra pendengarannya.
"Kak Diego?"
"Lo telat?" tanya Diego menatap Syella.
"Eh iya kak," ucap Syella menyengir lebar.
Diego menggelengkan kepalanya. "Yaudah masuk, tapi gue harus hukum lo."
"Iya kak, kan udah tugas kakak."
Anggota osis akan keliling setiap pagi untuk mengecek siswa atau siswi yang terlambat, lalu memberikannya hukuman.
"Lo bersihin toilet ya?"
"Siap kak." Syella menggerakkan tangannya seperti sedang hormat.
"Yaudah gue tinggal dulu." Diego berjalan meninggalkan Syella untuk menghukum siswa atau siswi lain.
"Huft, Syella kuat!" Syella menyemangati dirinya sendiri.
Syella mulai membersihkan toilet dengan secepat mungkin agar ia bisa kembali ke kelasnya.
"Buat lo."
Syella mendongak melihat Diego yang memberinya sebotol air minum.
"Makasih kak." Syella mengambilnya lalu meneguknya hingga tersisa setengah.
Syella melihat Diego yang masih menatapnya. "Kak Diego gak ke kelas?"
"Gak, tadi habis rapat osis, percuma kalau ke kelas sekarang bentar lagi juga istirahat."
"Oh iya kak aku udah selesai, berati aku boleh ke kelas kan?"
"Boleh, tapi mendingan lo ikut gue ke kantin, kurang lima menit lagi udah istirahat kok," tawar Diego.
"Yaudah deh."
"Ayok." Diego menggenggam tangan Syella membuat sang empunya refleks melihat ke arah tangannya.
Syella melepaskan tangannya karena ia merasa sedikit risih.
"Eh sory," ucap Diego saat genggamannya terlepas. Syella hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mereka duduk di salah satu bangku kosong, kantin tidak terlalu ramai, tapi masih ada beberapa murid.
"Lo mau pesen apa?"
Syella menoleh lalu menggeleng. "Aku gak mau pesen apa-apa."
"Kenapa?"
"Nanti aja kak, nunggu yang lain aja." Diego mengangguk lalu kembali mendudukkan dirinya.
Keheningan melanda mereka. Keadaan canggung.
"Ehm, oh ya Syel lo udah berapa lama pacaran sama Arya?" tanya Diego memecah keheningan.
"Udh dua bulan kak." Syella tersenyum.
"Wih, lumayan lama juga ya."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofferenza [END]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca🤗] Jika keluarga berpotensi menorehkan luka, lantas apa gunanya rumah yang kalian sebut sebagai tempat berbagi suka duka? ____________ Sofferenza dalam bahasa Italia yang memiliki arti penderitaan. Penasaran sama cerita...