Part 19🌼

14K 775 10
                                    

Happy Reading❤
¤¤¤¤

Arya kembali ke roftoop membawa semangkuk bakso. Arya tidak benar-benar pergi meninggalkan Syella sendiri. Ia hanya berniat membelikan makanan untuknya.

Namun ia tidak jadi memberikan makanannya ketika menemukan Syella yang tengah tertidur di sofa. Arya menatap lekat wajah Syella, wajahnya begitu damai seakan tak ada beban sama sekali.

Arya sungguh terpesona, bulu mata yang lentik, dan bibir yang merah alami. Syella hanya memakai polesan bedak yang tipis hingga membuatnya terlihat natural. Cantik itulah kata yang tepat untuknya.

Arya menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Syella secara perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.

Arya menggenggam tangan Syella lalu mengecupnya sekilas. "Gue gak bakalan lepasin lo." Seringai tipis tercipta di bibirnya.

Sebelah tangannya ia gunakan untuk mengelus surai hitam Syella, aromanya membuatnya candu, bau strawbery. Rasanya Arya ingin mendekapnya dan tidak akan mengijinkan Syella pergi kemana pun. Namun dengan segera ia menepis pikirannya itu jauh-jauh.

"Engh.." Syella membuka matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya. "Kak Arya? Bukannya tadi udah pergi?"

Arya dengan sigap menjauhkan tangannya. "Makan." Arya menyodorkan semangkuk bakso yang sebelumnya ia beli.

"Eh?" Syella terlihat bingung.

"Makan Syella, gue tau lo belum makan."

"I-iya."

"Pulang sekolah ikut gue," ucap Arya membuat aktivitas makan Syella terhenti.

"Kemana?"

"Ikut aja." Setelah itu keadaan menjadi hening, Arya yang terus menatap lurus ke depan dan Syella yang melanjutkan makannya.

"Mau kemana?" tanya Arya saat melihat Syella yang tiba-tiba berdiri membuatnya refleks mencekal tangannya.

"Beli minum."

Arya tak bergeming, ia lupa untuk membelikan minuman. "Gue ikut."

"Hm," Syella hanya berdehem sebagai balasan.

Arya menarik tangan Syella menuju kantin yang sudah sepi, karena memang pelajaran sudah di mulai sejak 20 menit yang lalu.

Setelah membeli minuman mereka terdiam sejenak. "Ikut gue sekarang."

"Mau ke--"

"Gausah banyak tanya."

Mereka menuju parkiran, Syella menyeritkan alisnya saat Arya membukakan pintu mobil untuknya.

"Kita bolos?"

"Sejak tadi lo udah bolos," balas Arya menatap Syella.

"Iya juga ya," gumam Syella, namun masih dapat didengar Arya.

Arya melajukan mobilnya meninggalkan sekolah. Arya bisa dengan mudah keluar masuk sekolah, karena ia anak pemilik sekolah tentunya. Tidak ada yang berani melarangnya.

Syella melihat jalanan sepertinya mereka sedang menuju ke rumah Arya. Tapi untuk apa Arya mengajaknya kesana? Entahlah.

"Ini mau kerumah kamu?"

"Hm."

"Ngapain?"

"Bunda kangen sama lo." Ucapan Arya membuat kedua pipi Syella bersemu merah.

Arya tersenyum tipis namun Syella tak melihatnya. "Pipi lo kenapa?"

"Ha? Eh, gak papa."

"Kalau ke sekolah gausah pakek blush on tebel-tebel," ucapnya semakin gencar menggoda Syella.

Sofferenza [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang