Happy Reading❤
¤¤¤¤"Arya kamu bawa Syella kesini dong, Safa kangen nih sama Syella," ucap Rina bunda Arya.
Sedangkan Arya hanya menaikkan alisnya sekilas, membicarakan tentang Syella membuatnya teringat gadis itu yang tiba-tiba menelfonnya, di sekolahan ia juga tidak melihatnya, apa dia baik-baik saja? Entahlah untuk apa ia memikirkannya.
"Arya."
Ucapan Rina membuat Arya tersentak kaget. "Ck, iya nanti Arya ajak kesini kalau Syella mau."
"Nah yaudah sekarang aja!" ucap Rina dengan binar di matanya.
"Iya bundaa," ucap Arya, dengan malas Arya melangkahkan kakinya. "Baru juga pulang sekolah, langsung disuruh pergi lagi," gumamnya hampir tak terdengar.
Arya melajukan motornya menuju rumah Syella. Yap Arya ingin mengendarai motornya yang sudah lama tak ia pakai.
Saat sampai di pekarangan rumah Syella terlihat sepi, ya... meskipun biasanya juga sepi, namun tak sesepi ini, setidaknya biasanya ia melihat Syella menyirami tanaman. Tak mau berfikir terlalu lama, akhirnya Arya mengetok pintu dan muncullah bi Asih.
"Den Arya?"
"Syella nya ada bi?"
"Itu masalahnya den, non Syella gak pulang dari kemaren," ujar bi Asih menatap Arya sendu.
Deg. Entah mengapa Arya merasa bersalah, apa Syella dalam masalah? Apa tadi malam Syella menelfonnya untuk meminta bantuan? Khawatir? Tentu tidak Arya hanya merasa bersalah, garis bawahi hanya merasa bersalah.
"Den."
Lamunannya buyar. "Arya bantu cari, Arya pamit, assalamualaikum."
Arya menuju motornya. Dengan cepat ia mengambil handphonenya, mencoba menghubungi Syella.
Beberapa panggilan namun tak kunjung Syella angkat.
"Argh! Gue kenapa sih!" ucapnya pada diri sendiri.
Arya kembali menghubungi Syella, dan yah telfonnya tersambung.
"Lo dimana?"
"Ngapain kak Arya nanya?"
"Jawab pertanyaan gue Syella!"
"Kak Arya peduli? Buat apa? Udah gak guna, mendingan kak Arya mulai sekarang jauhin Syella."
"Syella!"
Telfon dimatikan sepihak oleh Syella. Arya menghela nafasnya berat.
"Argh!"
"Kak Arya peduli? Buat apa? Udah gak guna, mendingan kak Arya mulai sekarang jauhin Syella."
Ucapan Syella terus terngiang ngiang di kepalanya, bagaikan alat musik rusak. Suaranya terdengar begitu dingin di telinga Arya. Menjauhi Syella? Ada perasaan tidak ikhlas saat Arya mendengar Syella mengatakan hal itu.
Namun dengan cepat Arya menepis pikirannya, tidak! Arya hanya tidak rela karena masa pertaruhan yang ia buat dengan para temannya masih kurang. Tidak Arya tidak ingin kalah.
"Gue gak bakal jauhin lo Syella," ujarnya dengan seringai tipis di bibirnya.
Entahlah mungkin maksudnya hanya dalam jangka waktu tiga bulan kedepan.
Arya kembali melajukan motornya mencari keberadaan gadisnya. Eh gadisnya? Sejak kapan ia mengakui Syella sebagai gadisnya? Ah sudahlah terserah pada Arya.
🍃
"Syellaaaa lo gak pa-pa kan? Kok lo bisa disini sih?" ujar Sabrina heboh. Saat ini mereka tengah berada di rumah sakit, tepatnya di ruang inap Syella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofferenza [END]
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca🤗] Jika keluarga berpotensi menorehkan luka, lantas apa gunanya rumah yang kalian sebut sebagai tempat berbagi suka duka? ____________ Sofferenza dalam bahasa Italia yang memiliki arti penderitaan. Penasaran sama cerita...