Happy Reading❤
¤¤¤¤Setelah kejadian di rooftop Syella ingin sedikit menghindari Arya, gadis itu merasa muak dengan keadaan yang tak mau mengerti dirinya.
"Syel, lo mau ikut gue jalan-jalan gak?" tanya Risa. Syella menggeleng sebagai jawaban.
"Lo gak pa-pa kan? Lo ada masalah? Semenjak balik dari... lo dari mana Syel?" Risa meringis, ia lupa untuk bertanya.
"Rooftop."
"Nah iya. Semenjak lo balik dari rooftop sama Kak Arya lo lesu gitu. Lo gak di apa-apain kan? Mata lo juga merah kaya habis nangis gitu. Lo gak mau cerita?"
"Aku gak pa-pa Ris." Syella tersenyum menandakan ia baik-baik saja.
"Beneran?"
"Iya."
"Yaudah, gue pulang duluan. Mau gue anter sekalian?"
"Gak usah, rumah kita beda jalan."
"Gak pa-pa kali Syel." Syella menggeleng kuat.
"Yaudah gue duluan."
"Iya."
Syella menatap kepergian Risa. Ia duduk di halte seorang diri, bagi Syella itu tak masalah. Syella memasang earphone di kedua telinganya, menunggu bus yang akan ia tumpangi.
"Pulang bareng gue."
Syella mendengar dengan jelas yang diucapkan Arya, entah itu perintah atau ajakan. Syella tak menjawabnya, ia berpura-pura tak mendengarnya dan menyibukkan diri dengan handphonenya.
Arya berdecak saat tidak mendapat respon. Ia merampas handphone ditangan Syella secara paksa membuat earphonenya ikut terlepas.
Syella mendongak, ia menatap Arya datar. "Kembaliin."
"Pulang bareng gue." Arya mengulang ucapannya.
"Gak mau."
"Gue gak nerima penolakan."
"Bisa gak sih gausah maksa! Pulang tinggal pulang kan?! Aku bisa pulang sendiri." Syella mengambil paksa ponselnya yang digenggam Arya. Syella melangkahkan kakinya menjauh, ia butuh waktu untuk sendiri.
Arya mengejar Syella yang belum terlalu jauh, ia mencekal tangan Syella. "Pulang bareng gue, gak usah banyak drama."
Syella tertawa sumbang. "Drama? Iya aku tukang drama. Makanya tinggalin aja tukang drama ini! Mau ngapain lagi sih?! Biasanya juga Kak Arya pulang sama Iren kan?"
Arya menghela nafasnya. "Iren ada didalem. Iren yang nyuruh gue buat nganter lo sekalian."
Dalam hati Syella tertawa, ia kira Arya akan mengajaknya pulang berdua. Hanya berdua tidak dengan Iren.
"Yaudah pulang aja, aku bisa jalan kaki." Syella memaksakan senyumnya.
"Lo juga ikut."
"Boleh aku minta satu hal?"
"Apa?"
"Kali ini aja aku mau pulang berdua. Hanya berdua. Bisa?"
Arya menggeleng. "Gue gak bisa. Gue harus nganterin Iren, kalo lo mau jalan kaki yaudah. Gue duluan."
Arya berbalik, menuju mobilnya yang terdapat Iren. Syella menghela nafasnya, ia sudah tau jawaban Arya. Syella mempercepat langkahnya agar bisa sampai rumah dengan cepat.
Masalah pekerjaan, Syella sudah tidak bekerja lagi. Alasannya yaitu Dian melarangnya karena tak mau Jovan tau.
▪▪▪▪
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofferenza [END]
أدب المراهقين[Follow dulu sebelum membaca🤗] Jika keluarga berpotensi menorehkan luka, lantas apa gunanya rumah yang kalian sebut sebagai tempat berbagi suka duka? ____________ Sofferenza dalam bahasa Italia yang memiliki arti penderitaan. Penasaran sama cerita...