26. Hukuman untuk Stela

1.7K 178 136
                                    

Hidup itu sederhana. Hargai mereka yang menghargaimu, do'a kan mereka yang membencimu agar kembali kejalan yang benar dan cintai yang mencintaimu.

Happy Reading!

..........

Tap, tap, tap.

Suara sepatu yang seirama itu membuat orang-orang yang berada di sekitarnya menunduk, memberi hormat pada atasan mereka.

Pria paruh baya dengan setelan jas kantor yang melekat di tubuhnya itu berjalan tegak nan gagah. Siapa lagi jika bukan sosok pemilik dari perusahaan 'Lesham group'.

Perusahan yang sudah dirintis sejak lahirnya anak perempuan pria paruh baya tersebut. Bahkan nama perusahaannya pun di ambil dari nama belakang sang putri.

Setelah sampai di ruang kebesarannya pria tersebut segera mendudukkan dirinya di kursi kebesaran miliknya. Lalu merapihkan berkas-berkas yang ia bawa dari rumah.

Selang beberapa menit, seorang laki-laki seusianya pun masuk. Dan segera menunduk memberi hormat.

"Selamat pagi Tuan," sapanya formal.

Dodi mengangguk, lalu tatapannya fokus pada laptopnya. "Tolong siapkan apapun yang dibutuhkan untuk meeting besar kali ini!"

Sekertaris sekaligus sahabat Dodi sejak masa Sma itu mengangguk tegas. Kemudian pamit untuk segera menyiapkan keperluan meeting siang ini.

Sejenak setelah kepergian Tian–sekretaris kepercayaannya, Dodi mendadak memijit pelipisnya. Gara-gara kejadian semalam, ia harus kembali mengulang berkas itu hingga larut malam sehingga membuat dirinya jadi kurang tidur.

Semoga saja meeting kali ini berjalan dengan lancar. Jika tidak, hilang sudah harapan dirinya untuk bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang sudah go internasional.

>,<

Setelah pengumuman juara umum sesekolah yang diraih oleh Stela. Semua murid dari berbagai angkatan mendadak menyerbu Stela dengan berbagai ucapan.

Banyak yang mengucapkan kata selamat, namun ada juga yang mengatakan jika Stela telah menyogok kepala sekolah sehingga dirinya yang dipilih. Padahal jelas-jelas itu hasil kerja kerasnya.

Netizen mah gitu, maunya menang sendiri.

Sherly bahkan sampai tidak habis thinking dengan opini-opini dari sebagian siswa. Mengapa banyak murid terutama para siswi yang tidak terima dengan prestasi Stela? Ingin rasanya Sherly menjahit mulut pedas mereka.

Ketika sahabat kita sendiri di gosipkan yang tidak-tidak, apakah kita akan diam saja? Tentu tidak! Dan itu berlaku bagi Sherly. Ia kadang membalas cibiran unfaedah yang ditunjukkan untuk sahabatnya.

Stela, gadis itu hanya menanggapi dengan senyumannya. Karena tidak mau memperpanjang masalah kecil. Baginya, mereka mau percaya atau tidak itu terserah. Yang jelas ia tidak berlaku curang ataupun hal lainnya yang merugikan orang sekitarnya.

Saat ini Stela, Sherly, Ervin, Alvin dan Delvin sedang berada di kantin. Bahkan dimeja yang sama.

Semenjak mereka berlibur bersama saat itu, hubungan kelimanya sudah seperti sahabat saja. Padahal sebelumnya mereka tidak sedekat ini. Namun itu semua tidak membuat Sherly dan Delvin akur. Keduanya masih sering berdebat karena hal kecil.

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang