11. Bucin

2.1K 235 48
                                    

Happy Reading!

............

Sudah satu bulan berlalu. Itu artinya sudah satu bulan pula Stela menjalin hubungan dengan Ervin.

Banyak yang berubah dari hidup Stela. Jika biasanya Stela berangkat dan pulang sekolah menaiki angkutan umum atau bus. Sekarang itu tidak lagi, setiap berangkat dan pulang sekolah Stela selalu bersama dengan Ervin.

Hampir kemana-mana selalu berdua, bahkan ke kantin pun mereka selalu bersama.

Kadang Stela merasa tidak enak hati pada Sherly. Ia terkesan mengabaikan kehadiran sosok sahabatnya semenjak menjalin hubungan dengan Ervin. Tapi untungnya Sherly mau mengerti dirinya.

Sebagai sahabat yang baik, Sherly hanya bisa mengikuti alur, mungkin karena mereka adalah pasangan yang lagi hangat-hangatnya jadi kemana-mana selalu berdua. Itu yang Sherly pikirkan. Ia juga tidak akan egois memaksa Stela untuk ke mana-mana selalu bersamanya.

Seperti saat ini. Ervin sudah berdiri di depan kelas Stela seraya bersedekap dada dan matanya menatap lurus kedepan, terkesan cool. Sepertinya ini akan menjadi hobi baru seorang Ervin, menjemput gadisnya di saat istirahat tiba.

Sekitar kurang lebih dua menit, Stela berjalan keluar kelas seorang diri. Ia tadi sempat mencatat tugas yang ketinggalan minggu lalu. Dan Sherly, sahabatnya itu sudah ke kantin terlebih dahulu saat bel berbunyi.

"Nunggu lama ya?" tanya Stela saat sudah berada di samping Ervin.

Ervin mengacak gemas pucuk kepala Stela.
"Gak ada kata lama kalau soal nungguin lo." Pipi gadis itu tiba-tiba memanas. "Kita langsung ke kantin aja. Lo juga pasti belum sarapan kan?"

Sedikit-sedikit Ervin mulai tau kebiasaan baik dan buruk gadisnya ini. Sudah di pastikan setiap pagi Stela kadang belum sarapan. Jika ditanya kenapa belum sarapan pasti jawabannya karena buru-buru jadi gak sempat. Kadang Ervin sedikit curiga dengan alasan klise itu.

Stela pun sama halnya. Ia juga jadi banyak tahu tentang kesukaan dan yang tidak disukai Ervin.

Sejauh ini hubungannya berjalan dengan baik. Paling hanya ada perdebatan kecil dan itu tidak jauh-jauh dari Ervin yang terus menasihati dirinya agar dibiasakan sarapan sebelum sekolah.

Stela mengangguk sebagai jawaban. "Aku buru-buru soalnya. Takut kamu kelamaan nungguin aku."

Ervin menghela nafas panjang. Sudah ia duga pasti alasan itu lagi yang dilontarkan gadisnya. Ervin langsung menarik tangan Stela.

Kini kedua sejoli itu sedang berjalan bersama menuju kantin. Banyak pasangan mata yang menatap mereka dengan tatapan iri dan ingin menjadi posisi di salah satunya.

Padahal sudah satu bulan yang lalu, namun tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak yang tidak terima atas resminya hubungan mereka.

Setelah sampai di kantin, Ervin segera membawa Stela menuju tempat duduk yang di pojok dekat pohon tinggi. Alasan Ervin memilih tempat duduk di situ tentu karena tempat tersebut nyaman dan sejuk.

Selain itu pula, ia tidak mau ambil resiko jika nanti Stela kepanasan atau tidak nyaman.

Setelah memastikan Stela duduk dengan nyaman, Ervin segera menuju warung Nyai, langganan Ervin dan kedua sahabatnya. Setelah beberapa menit, Ervin kembali dengan membawa dua nasi goreng dan dua minuman.

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang