Happy Reading!
..........
Ervin dan Stela sudah berada di mall terbesar di Jakarta. Saat ini keduanya sedang berjalan menuju tempat mainan anak. Letaknya lumayan jauh dari pintu masuk.
Keduanya telah sampai di tempat boneka-boneka, dari yang ukuran kecil hingga ukuran terbesar semua ada disini.
Seketika mata Stela berbinar melihat boneka unicorn berukuran besar dengan perpaduan warna merah muda serta ungu.
Stela segera menghampiri boneka yang mencuri perhatiannya saat pertama kali menginjakkan kaki di toko ini. Ia mengambil dan menunjukkannya kepada Ervin.

Stela tampak antusias. "Ervin ini bagus, aku suka!" Stela memeluk boneka itu tanpa sadar.
Ervin berdehem, "Lo suka?"
Stela menyengir, "Suka! Eh, enggak. Suka bangetttt."
Ervin menahan diri untuk tidak menjawil pipi chubby itu. "Kalau mau, ambil aja."
"E-eh? Gak usah. Bonekanya cuman ada satu, mending buat adik kamu aja. Pasti dia suka."
Stela memilih untuk mengalah. padahal dalam hatinya ia ingin sekali boneka itu. Tapi sayang, boneka yang modelnya seperti itu cuma tersisa satu. Andai saja ada dua, pasti ia akan membelinya juga sekarang.
Ervin manggut-manggut, "Yaudah. Ambil bonekanya, kita ke kasir."
Ervin berjalan lebih dulu, sedangkan Stela tertinggal beberapa langkah di belakang. Tubuhnya yang mungil membuatnya kesusahan membawa boneka yang berukuran sebesar orang dewasa.
Menyadari Stela yang kesusahan membawa boneka pun Ervin segera menoleh ke belakang dan mengambil alih boneka yang dipegang Stela.
"Biar gue aja yang bawa."
Ervin mengambil alih boneka itu. Menurutnya boneka ini tidak terlalu berat. Saat sampai di kasir Ervin segera membayar dan meminta pelayan ini mengantarnya ke rumahnya.
"Tolong bungkus yang rapih, terus bawa ke alamat ini." Ervin menyodorkan kertas berisikan alamat rumahnya. "Jam 4 harus sudah ada di rumah bonekanya."
Pelayan itu tersenyum sambil mengangguk. "Baik Mas. Nanti akan saya kirim."
Ervin berjalan keluar mall dengan Stela di sampingnya. Ia menghentikan langkahnya yang sontak membuat Stela refleks ikut berhenti. Stela bingung kenapa Ervin mendadak berhenti melangkah, padahal pintu mall masih di depan sana.
"Mau makan dulu, gak?"
"Emang boleh?" tanya Stela polos.
Ervin benar-benar gemas sekali dengan gadis satu ini. "Kita makan dulu aja."
Saat Ervin hendak kembali masuk ke dalam, namun Stela lebih dulu mencegah membuat Ervin menaikan sebelah alisnya.
"Apa?"
"Kenapa masuk lagi ke dalam, sih." Stela berdecak sebal, "Katanya mau makan."
Selanjutnya yang dilakukan Ervin adalah mencubit hidung Stela. "Kita cari restoran di dalam. Baru bisa makan."
Stela mengusap hidungnya pelan. Bibirnya mengerucut lucu, "Aku pengennya makan pecel lele langganan aku."
Ervin tak habis pikir dengan Stela. Bukan kah kebanyakan cewek bila di ajak makan ke restoran tidak akan menolak? Stela sungguh berbeda. Ervin jadi semakin ingin mengenal gadis ini lebih jauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Stela
Teen Fiction{SAD-ROMANCE-HUMOR} Completed√ ⚠Wajib follow akun Author agar leluasa untuk membaca⚠ ➖➖➖➖➖➖➖➖ Ini tentang Auristela Allisya Lesham, tentang kisah cintanya yang rumit, tentang masalah keluarga yang tak memberinya celah untuk sekedar merasa bahagia, d...