34. Ervin berubah

1.6K 155 107
                                    

Happy Reading!

.........

Jalanan malam ini nampak lenggang, mungkin karena hari sudah semakin larut sehingga banyak orang yang lebih memilih istirahat di rumah.

Namun itu tidak berlaku bagi seorang gadis yang wajah cantiknya kini dipenuhi air mata. Berjalan dipinggir trotoar seorang diri menimbulkan kesan seperti orang gila.
Apalagi penampilannya yang benar-benar kacau dan kusut.

Dia terpaksa harus berjalan kaki agar sampai rumahnya. Stela tidak membawa uang lebih untuk sekedar memesan ojek ataupun naik angkutan umum.

Karena ia pikir, nanti pulang jalan akan diantar oleh Ervin. Tapi nyatanya? Kekecewaan yang ia dapat.

Setelah menerima kenyataan bahwa Ervin lebih memilih jalan bersama gadis lain ketimbang datang menemui dirinya. Stela langsung keluar dari cafe tanpa pamit terlebih dulu pada pelayan disana.

Sebernanya dia masih tidak percaya dengan foto itu, apalagi nomor pengirimnya tidak dikenal. Tapi sekali lagi, ia kembali melihat foto itu di ponselnya. Seketika Stela menyesal melihat foto itu lagi.

Jelas. Foto itu terlihat sangat nyata bukan editan. Ini seperti foto yang diambil secara diam-diam.

Tak kuasa menahan nyeri dihatinya, Stela kembali menangis. Mungkin jika kalian mendengar tangisan pilu Stela, kalian juga akan ikut merasakan kesedihannya.

"Kamu jahat Vin," lirih Stela seraya menatap foto dirinya dan Ervin yang ia jadikan wallpaper dilayar utama ponselnya.

"Aku salah apa sama kamu, sampai-sampai kamu tega buat aku nunggu berjam-jam di cafe sendirian, Vin. Aku bene-" Stela tak kuat melanjutkan kata-katanya. Dadanya terlalu sesak hanya untuk bernafas pun rasanya sulit.

Stela tidak peduli lagi dengan orang-orang yang menatapnya aneh. Bahkan sampai ada yang sengaja melambatkan laju kendaraannya hanya untuk menelisik dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Yang ada dipikirannya saat ini adalah, kenapa Ervin begitu tega padanya? Kesalahan apa yang sudah ia perbuat pada kekasihnya sehingga ia mendapatkan ganjaran yang begitu pedih seperti ini?

Menunggu sendirian di cafe selama hampir 3 jam bukanlah hal yang mudah. Stela bahkan rela menahan kantuk demi menunggu kehadiran Ervin. Tapi apa? Ervin tidak hadir dan lebih memilih jalan bersama gadis lain di mall sana.

Sakit. Itulah yang sekarang Stela rasakan. Dirinya benar-benar kecewa pada lelaki itu.

Baru saja ia berharap di hari ulang tahunnya yang ke 17 ini mendapatkan setidaknya ucapan dari Ervin, tetapi malah kabar buruk yang ia dapat.

Stela tersenyum miris sambil memeluk boneka unicorn pemberian Ervin. Stela tahu karena pelayan itu bilang jika boneka ini dari Ervin dan untuk dirinya.

Tepat beberapa detik setelahnya, hujan turun begitu deras. Langsung mengguyur jalanan ibu kota.

Stela sempat tersentak kecil, sebelum setelahnya ia tetap melanjutkan langkah kakinya. Tanpa ingin menepi seperti beberapa pengendara sepeda motor di sekitarnya.

Stela mendongkak, menikmati setiap tetesan air hujan yang mengenai wajahnya.

Dalam tangisnya, Stela tersenyum. Ia mengucapkan kata syukur dalam hati, karena malam ini turun hujan. Sehingga tangisannya tersamarkan oleh air dari langit itu.

"Ha-ppy Birht-day to me. H-happy Birhtday to me ...."

Dan Stela, merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang