19. Kerja bakti

1.4K 142 52
                                    



Happy Reading!

......

"Pengumuman-pengumuman! Diberitahukan kepada seluruhnya siswa-siswi harap segera kelapangan utama atau lapangan upacara!"

Suara yang berasal dari speaker sekolah itu menggelegar diseluruh penjuru sekolah. Semua murid langsung segera bergegas menuju lapangan upacara.

Kurang dari dua menit semua sudah berkumpul rapi di lapangan. Dari kelas X, XI dan XII. Semua murid terlihat bingung karena tiba-tiba mereka dikumpulkan menjadi satu disini.

"Ngapain sih! disuruh kumpul di lapangan yang panasnya melebihi neraka," gerutu Delvin yang memang cuaca hari ini sungguh panas.

"Kayak yang tau aja panasnya neraka kek gimana!" sambar Alvin yang berdiri di sebelah kiri Delvin.

Delvin menggaruk tengkuknya lalu terkekeh. "Ya, kagak tau lah Markonah! Kan cuma seumpama doang!"

"Kalau kagak tau mending diem, jangan bacot!" kesal Ervin yang berdiri di sebelah kanan Delvin. Posisinya Delvin berada di tengah-tengah.

Semua murid banyak yang mengeluh karena acara yang mereka tidak ketahui ini tidak kunjung mulai.

"Selamat pagi menjelang siang anak-anak!" salam Pak kepala sekolah yang baru saja sampai di lapangan dan langsung berdiri di atas podium.

Semua murid saling menyahut sapaan kepala sekolahnya itu dengan baik.

"Pertama-tama Bapak ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang sudah hadir di sini. Pasti kalian bertanya-tanya, kan? Ada apa sampai Bapak mengumpulkan kalian semua di sini. Betul apa benar?!" papar Pak kepala sekolah diselingi candaan ringan.

"Pak cepetan dong! Panas tau."

"Iya Pak. Sumpah panas banget."

"Rasanya, ah, mantap!"

"Oke, oke! Sepertinya kalian tidak suka panas-panasan ya? Baiklah, Bapak akan mulai saja," lanjutnya.

"Bapak mengumpulkan kalian semua disini itu bukan tanpa sebab. Seperti yang kalian ketahui, ulangan akhir semester telah usai kemarin. Alhamdulillah tidak ada kendala apapun selama ulangan. Tentu kalian tahu bukan, setelah ulangan akhir semester pasti akan ada pembagian nilai atau biasa kita sebut dengan pembagian rapot—"

"—Jadi disini bapak minta kerjasama kalian untuk membersihkan lingkungan sekolah atau bisa di sebut dengan kerja bakti. Dan yang paling penting membersihkan kelas masing-masing karena akan dipakai nanti untuk acara pembagian rapot kalian yang tentunya akan di ambil oleh orang tua wali," jelas Pak kepala sekolah.

Banyak siswa yang berdecak kesal. Bagaimana tidak? Waktu yang harusnya untuk sedikit bersantai harus terelakan untuk membersihkan kelas dan lingkungan sekolah. Sungguh menyebalkan!

Meski begitu, semua tetap melakukan apa yang diperintah. Setelah salam penutup, kini semua siswa berhamburan menuju kelas masing-masing. Segera melakukan acara bersih-bersih agar cepat selesai dan bisa pulang.

>,<

"Untuk rakyatku tercinta, mari dengar sini!" perintah sang ketua kelas XI Ipa 3.

Salah satu siswi melempar gulungan kertas ke arah ketua kelas yang berdiri di depan. "Najis!"

Adit meringis. "Tega ya lo, sama gue! Kalau muka ganteng paripurna gue benjol, ntar kagak ada yang kecantol lagi sama gue, gimana?!" katanya dengan nada yang dibuat-buat. "Lo mau tanggung jawab, hah!"

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang