Ketika mendengar suara hujan, Celine yang hendak menulis diari langsung mendongakkan kepala, menatap jendela yang tertutup gorden. Tanpa banyak cakap, ia berdiri, menyingkirkan gorden yang menutup jendela. Setelah itu, memandangnya sebentar, berbalik mengambil buku, dan menulis di dekat jendela sambil sesekali memandang hujan yang turun deras.
Hari ini, Celine bertemu dengan perempuan bernama Lala. Dia baik, tapi sayangnya dia bersahabat dengan orang yang membenci Celine (kata Meme). Makanya, Meme minta Celine agar waspada terhadap Lala. Sepertinya dia takut kalau Lala akan melakukan hal buruk kepada Celine.
Celine berhenti sejenak, lalu mendongakkan kepala, memandang hujan yang turun. Bibirnya tertarik ke atas sedikit, membentuk senyuman kecil. Setelah itu, dia kembali menurunkan kepalanya dan terfokus lagi pada diari.
Tapi, entah mengapa walau sudah diperingatkan Meme, Celine tetap merasa Lala adalah orang yang baik.
Celine berhenti menulis. Kepalanya mendongak, kembali melihat hujan yang turun.
Yah ... semoga, batin Celine seraya menuliskan tanggal ia menuliskan diarinya.
><
Rintik hujan bertabrakan dengan genting, menimbulkan bunyi khas yang seolah menemani pemuda pendek yang tengah duduk di ruang makan sambil menyetel musik jazz lembut itu. Pemuda yang tengah memikirkan satu hal yang terus menganggunya. Entah mengapa. Sebenarnya bisa saja ia tak mengindahkannya, tetapi sayangnya hati kecilnya begitu peduli hingga membuatnya terjaga hanya untuk memikirkannya.
"Lom tidur, lo?" tanya Audrey seraya duduk di sebelah Gamaliel yang tak menghiraukannya sembari menaruh cangkir ukuran sedang berisi wedang jahe yang dibawanya.
Dia meniup wedang jahe yang masih panas, lalu menyeruputnya sembari melirik tulisan pada buku A6 milik Gamaliel. Selesai meneguk, dia langsung menaruh cangkirnya, dan menghela napas.
"Kenapa sih lo masih aja nyari tahu arti mimpi itu?" tanya Audrey heran. "Lagian apa faedahnya coba?" gumamnya seraya kembali menyeruput wedang jahenya.
"Karena gue gabut aja sih," jawab Gamaliel membuat Audrey mengerutkan dahi.
"Seriusan?"
"Canda, elah."
Audrey hanya menanggapi lelucon aneh Gamaliel dengan kerutan di dahinya. Kalau memang yang tadi benar-benar lelucon. Karena, jujur saja jawabannya tadi benar-benar tak terdengar seperti lelucon.
"Drey," panggil Gamaliel.
"Yep?" Audrey berhenti meminum wedang jahenya, tetapi tetap memegang cangkir itu dengan kedua tangannya.
"Menurut lo, arti mimpi gue ini ... apa?" ia menatap catatan abstrak pada bukunya.
Sementara itu, yang ditanya hanya diam. Menaruh cangkirnya, mengambil buku milik Gamaliel, lalu membaca coretan abstrak itu. Ia menyipitkan mata, mencoba mencari arti di balik coretan abstrak yang dibuat Gamaliel dengan sebegitu niatnya.
"Hm ... maybe you'll save that girl someday?" Audrey menjawab dengan nada tak yakin.
"But, from what?"
"Dari rantai yang ada di gambar lo, lah."
Gamaliel menatap Audrey yang mengembalikan buku di posisi semula dengan tatapan seolah bertanya, 'serius?'
Audrey yang mendapat tatapan itu bersikap tak acuh, lalu kembali meminum wedang jahe yang mulai menghangat hingga habis. Dia menghela napas setelah menghabiskan wedang jahenya.
"By the way, gue tidur dulu, ya," pamit Audrey seraya berdiri dari kursi. "Oh, dan lo, mending sekarang tidur aja daripada mikirin mimpi gaje ini sampe begadang. Lagian, besok lo ngampus 'kan?"
Gamaliel diam. Lalu, ia mematikan radio yang mengalunkan musik jazz. Setelahnya ia langsung menutup buku, dan pergi ke kamarnya.
"Woi, tungguin napa!" bentak Audrey yang sama sekali tak diacuhkan oleh Gamaliel.
Punya abang gini amat, dah, gumam Audrey yang entah mengapa ingin sekali menyantet sang kakak.
8 Februari 2021
Apaan neh?!?!?! Pendek amat?!!??!!! Lu kagak niat ya, Thor?!!!?!!!
Mungkin itulah yang kini berada di pikiran para pembaca sekalian. Maaf banget, kalau hari ini pendek pake banget, maafff bangett.
Sebagai permintaan maaf, biarlah saya berikan bonus penyegar hati 🙏
Btw, jangan lupa baca Kira : The Shadow Assassin di akun AngkasaPublic
____________
Klik 🌟 jika kalian suka
Jika ada kritik/saran/hujatan/dsb silakan 💬
Dan share
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lovely Princess
Fanfiction[TAMAT] (16+) Bijaklah mencari bacaan agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Peringatan: Semua yang tertulis merupakan fiksi belaka. _________ Hampir tiap malam, mimpi itu selalu menghantui Celine. Bukan sekedar mimpi buruk, tetapi juga me...