ARANDANIA (2)

17K 209 5
                                    

Wah ga nyangka semalem bakal rame...
Sesuai janjiku, jadi aku upload lagi..
Btw, Happy Chinese New Year.

Happy Reading...

"Kereta kuda yang membawa Putri mahkota berhasil mengalami kecelakaan, Yang Mulia."

"Bagus. Pastikan tidak ada yang akan mencurgai kita. Sekarang giliranmu Kintan. Pastikan anak dalam kandunganmu itu laki-laki. "

" Tentu saja Yogi. Anak ini akan membuatmu menjadi Putra mahkota." ujar Kintan sambil menegelus perutnya yang membuncit.

*

"Yang Mulia!"seru Damar dengan sedikit tergesa.

"Ada apa? "

" Kereta kuda yang membawa Putri mahkota terguling, Yang Mulia. "

" Almira... " Dunia Askara serasa runtuh mendengar kejadian yang menimpa istri tercintanya.

"Putri mahkota sedang dalam perjalanan kembali ke istana saat ini untuk mendapatkan pengobatan."

Askara langsung berlari kencang menuju balai pengobatan istana. Tak peduli para pengawalnya kesusahan untuk menyamai langkahnya, yang ada di pikiran Askara sekarang hanyalah Almira dan calon anaknya. Askara hanya ingin segera bertemu Almira.

Askara tiba di balai pengobatan istana bersamaan dengan kereta kuda yang membawa Almira kembali ke istana tiba. Almira yang tidak sadarkan diri pun ditandu masuk ke dalam balai pengobatan.

Askara tidak diizinkan masuk ke ruang perawatan Almira ketika Almira mendapat penanganan medis. Setiap detik nya terasa begitu lambat bagi Askara. Ia ingin segera mengetahui keadaan istri dan calon anaknya.

Setelah sekian waktu, akhirnya tabib istana keluar dari ruang perawatan Almira. Askara langsung menghampirinya untuk menanyakan kondisi Almira dan kandungannya.

"Pendarahan yang dialami Putri mahkota sudah berhasil kami hentikan. Beruntung benturan yang dialami Putri mahkota tidak terlalu keras. Saat ini Putri mahkota masih belum sadarkan diri. "

" Apa aku sudah bisa menemuinya?"

"Silahkan Yang Mulia. "

Tanpa menunggu lama, Askara langsung menerobos masuk ruang perawatan Almira. Wanita itu terbaring di atas ranjang dengan beberapa luka di tubuhnya. Dia menghampiri sisi ranjang Almira, digenggamnya sebelah tangan Almira.

" Al, kumohon bangun sayang."

Tangan Almira yang berada dalam genggaman Askara bergerak. Tak lama kemudian kedua mata indahnya terbuka.

"Almira... "

" Askara... Aaauuhh... Aaaahh... Eeemmmhhh... "

" Kenapa sayang? "

" Sakiith Ash.. Aaaaaagggghhh.. Huh huh huh... Perutkuh. Sakith.. " ucap Almira terbata-bata akibat rasa sakit di perutnya.

Askara meletakkan tangannya di atas perut hamil Almira. Dia merasakan anaknya bergerak memutar dengan kasar sehingga menimbulkan rasa sakit tak tertahan oleh sang ibu.

" Tabib, bidan... " Askara berteriak memanggil siapapun yang bisa membantu Almira.

Bidan yang datang segera memeriksa perut Almira. Bidan itu mendapati perut bawah Almira sudah menegang.

" Aaaauuuggghhh... Eeeemmmmhhhh... " Almira mengerang kesakitan saat sang bidan menekan perut bagian bawahnya.

" Bayinya sudah masuk ke jalur lahir. Yang Mulia Putri mahkota akan segera melahirkan. "

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang