Our CEO (1)

13.8K 169 9
                                    

Almira adalah seorang wanita mandiri yang hebat. Saat ini Almira bekerja sebagai seorang CEO dari sebuah perusahaan periklanan yang cukup tersohor di tanah air. Selain kepintarannya dalam menjalankan pekerjaannya, kecantikan parasnya pun menjadikan Almira idaman para pria.

Pesona Almira yang begitu kuat pun membuat Askara jatuh hati. Pengusaha properti itu telah lama menaruh hati pada Almira bahkan beberapa kali ia melamar wanita itu. Namun hubungan mereka belum berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

Selama ini hubungan Almira dan Askara hanya sebatas partner kerja dan partner sex. Seperti malam ini, Askara dan Almira memiliki janji bertemu di salah satu penthouse milik Askara untuk memenuhi kebutuhan biologis masing-masing. Namun Askara telah menyiapkan rencana dengan matang untuk menjebak Almira.

"Malam ini kamu pasti masuk perangkapku dan segera akan menjadi istriku, Almira" ucap Askara sambil memasukkan sesuatu dalam minuman yang ia siapkan untuk Almira dan dirinya.

Tit tit tit

Suara kunci pintu otomatis penthouse Askara berbunyi, pertanda seseorang berusaha membuka pintu itu. Setelah pintu terbuka, muncul lah sosok wanita cantik yang telah dinantikan oleh Askara, yaitu Almira.

"Hai sayang... Kamu pasti belum makan malam kan?"

"Hmm... Hari ini kerjaanku banyak banget. Jadi belum sempet makan."

Askara mengelus punggung tangan wanita yang duduk di hadapannya itu. Askara memandangi wanita itu dengan penuh rasa pemujaan.

"Kita makan dulu ya... Kamu butuh tenaga yang banyak setelah ini."

Almira tersenyum manis saat mendengar perkataan Askara itu. Mereka pun mulai memakan steak dengan kualitas premium yang telah Askara sediakan malam itu. Sesekali mereka mengobrol tentang apa saja yang mereka lakukan sehari-hari.

Setelah menghabiskan makan malam mereka, Askara menawarkan wine terbaik pada Almira, yang tentu saja tak akan ia lewatkan. Sambil duduk saling bersandar di atas sofa, mereka menikmati wine di gelas masing-masing.

Entah siapa yang memulai, kini bibir keduanya sudah saling melumat. Kedua pasang tangannya, bergerak aktif meraba tubuh serta membuka pakaian pasangannya.

Keduanya sudah menanggalkan pakaian masing-masing. Tubuh keduanya sudah rebah di atas sofa dalam kondisi saling menempel satu sama lain.

"Pindah ke kamar?" tanya Askara pada wanita yang tengah menelungkup di atasnya.

"Ya... Di sini sempit..."

Askara terkekeh saat mendengar jawaban Almira. Dengan mudah ia mengangkat tubuh Almira dan menggendongnya ke kamar.

"Akh!" pekik Almira saat Askara membanting tubuhnya di atas kasur

Bak singa kelaparan, Askara langsung melahap Almira. Pria itu mengecup sepanjang leher hingga dada wanitanya hingga meninggalkan tanda kemerahan di sana. Tangan Askara pun tak tinggal diam. Ia meremas buah dada Almira yang membusung.

"Eemmhh... Aaaah..."

"Kamu sungguh indah sayang..."

Askara membelai lembut bagian selatan tubuh Almira. Ia pun juga menggesek-gesekkan kejantanannya yang sudah menegang keras ke area sensitive Almira.

"As... Please.." rengek Almira

"Sabar honey..."

Almira yang memegang kejantanan Askara dan mengurutnya. Askara makin terasa ingin meledak dengan sentuhan Almira itu.

"Gadis nakal. Bersiap lah"

Askara mengarahkan miliknya di depan lubang vagina Almira yang sudah basah siap menerimanya. Dengan sekali hentak, Askara memaksakan seluruh kejantanannya masuk dalam Liang senggama Almira.

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang