Friend With Benefits (1)

14.2K 176 9
                                    

"Aaaah... "

Tubuh Askara sudah menempel diatas tubuh Almira yang terbaring di atas ranjang di apartemen Almira. Askara menciumi sepanjang leher jenjang Almira sampai ke bahu dan dadanya. Tangan Askara pun tak tinggal diam. Dia meremas payudara Almira yang terasa pas di telapak tangannya.

Jemari tangan kanan Almira terselip diantara rambut tebal Askara. Sesekali dia meremas rambut lelaki itu saat gelombang rangsangan datang menghantam. Jemari tangannya yang lain ada di punggung berotot pria itu, mengelus bahkan mencakar punggung itu.

Askara mulai mengocok kewanitaan Almira dengan memasukkan dua jarinya. Setelah dirasa Almira sudah cukup basah dan siap menerima kejantanan Askara, dia mengangkat wajahnya dan menatap Almira.

"Aku masuk ya. "

" Yes, please.. Aaah.. "

Dengan persetujuan Almira itu Askara langsung mengarahkan kejantanannya yang sudah menegang dari tadi ke dalam lubang vagina Almira. Dia benamkan seluruh batang penisnya ke dalam liang kewanitaan Almira. Askara kembali membenamkan wajahnya di ceruk leher Almira sambil menggoyangkan pinggulnya.

"Aaah... "

" Say my name... "

" Aaaah.. Askaraaah... " Almira meneriakkan nama Askara bersamaan dengan cairan spermanya memenuhi rahim Almira.

Askara terus menggerakkan pinggulnya membuat kejantanannya masuk makin dalam. Jepitan dinding vagina Almira yang menggenggam kuat milik Askara membuatnya makin membesar di dalam Almira dan siap menumpahkan seluruh cairannya di dalam perut Almira.

"Askaraaah..." jerit Almira bersamaan dengan sperma Askara menyembur memenuhinya.

"You are amazing Almira." ucap Askara kemudian melumat bibir ranum Almira dan merebahkan diri di samping Almira.

*

Pagi hari itu Almira terbangun di dalam pelukan hangat Askara. Dipandangnya wajah Askara yang saat tertidur seperti ini begitu damai. Askara dan Almira awal merupakan sepasang sahabat, namun sejak tiga tahun yang lalu mereka memutuskan untuk saling memuaskan kebutuhan biologis masing-masing tanpa terikat komitmen.

"Morning. " sapa Askara dengan suara serak khas orang bangun tidur.

" Morning. Mandi gih."

"Bentar, 5 menit lagi. " ujar Askara makin mengeratkan pelukkannya di tubuh Almira.

Almira hanya terkekeh sambil kembali menyamankan diri di pelukan Askara. Waktu berlalu hingga 30 menit terlewat barulah mereka beranjak dari ranjang dan mempersiapkan diri beraktivitas.

" Askara, kondomnya kamu buang ke mana? Di kamar mandi ga ada bekas kondom."

"Aku ga pake. Stok aku abis kemarin ga sempet  beli. Toh kamu kan minum pil. "

" Aku kan udah ga minum pil lagi dari 2 minggu yang lalu. Aku udah kasi tau kamu, As. Asam lambungku naik. Mual. Aku lagi cari kontrasepsi yang lain. Kamu kemarin ga keluarin di dalam kan?"

" Hmm.. Di dalam kayaknya. "

" Askara! Kamu ga pake kondom terus keluar di dalam? Kalo aku hamil gimana? "

" Kita nikah. "

" Aska, jangan ngaco deh kamu. Kalo kamu nikah sama aku, Lirna gimana?"

"Aku putusin."

"Ngaco kamu. "

" Aku serious. "

*

7 Bulan kemudian

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang