Fever (2)

11.6K 133 2
                                    

Askara terus menyodokkan miliknya ke dalam Almira membuat wanita hamil itu ikut berguncang. Almira meletakkan tangannya di bawah perutnya untuk meredam guncangan.

"Eeeemmhh... Aaah..."

Gelombang kontraksi dan gelombang kenikmatan datang saling bertabrakan. Almira hanya bisa mengerang karenanya. Entah mengerang sakit atau nikmat.

"Uuuh... Aaaah..."

"Oooh..."

"Eeemmhh... Oooh..."

"Aaaah..."

Desahan keduanya saling bersautan memenuhi ruangan itu. Kejantanan Askara yang besar dan panjang serasa memenuhi lubang Almira. Bahkan rasanya kejantanan Askara pun menabrak kepala bayi Almira yang sudah turun ke panggul.

"Aaaah.. Askaraa.."

"Aku hampir sampai Almira.."

Askara menyemburkan spermanya di dalam rahim Almira. Banyak dan hangat, memenuhi perut Almira.

"Oooh.. Almira..." desah Askara sambil mengecup ceruk leher Almira

"Eemmm... Aaah..."

Lama sudah tidak melakukan hubungan intim ditambah kondisinya yang sedang hamil tua, membuat Almira kelelahan Meski baru satu ronde. Almira menyandarkan tubuhnya pada Askara sembari mengatur nafas. Tiba-tiba Almira kembali merasa kan kontraksi. Namun kali ini lebih kuat daripada sebelumnya.

"As... Aaakkhh... Ssshhh..." rintih Almira sambil memgangi perut besarnya

"Kenapa Al?"

"Ssshhh... Perutkuh... Sakiithh... Aaaah..."

Pyar

"Almira!"

Askara yang terkejut karena air ketuban Almira tiba-tiba pecah, segera menarik miliknya dari dalam Almira.

"As, sakit banget... Aaaah..."

Askara dengan sigap mengangkat tubuh Almira ke atas ranjang periksa. Ia pun menaikkan sandaran ranjang itu sehingga Almira berbaring dalam posisi setengah duduk.

"Jangan mengejan dulu!"

"Aaaah... Eeemmhh... Huh huh huh..."

Askara bersiap secepat mungkin untuk membantu Almira melahirkan. Dia memakai sarung tangannya dan segera kembali ke depan jalan lahir Almira.

"Pembukaan ya sudah sempurna. Tarik nafas... Buang... Tarik nafas... Dorong!"

"Eeeeennngggghhhh..."

"Sekali lagi Al..."

"Eeeeennngggghhhh.... Huuuh... Huuuh..."

"Ayo Al... Kepalanya sudah setengah keluar..."

"Uuunggghhh..."

"Lebih kuat Almira..."

"Eeeeennngggghhhh..."

Plop

Kepala si jabang bayi itu keluar sempurna. Askara segera mengambil handuk bersih yang sudah ia siapkan di sampingnya untuk membersihkan wajah bayi itu dari lendir. Setelah memastikan tidak ada tali pusar yang melilit si bayi, Askara segera memberi aba-aba pada Almira untuk melanjutkan mengejan.

"Eeeenggghhh..."

"Dorong lebih kuat Al..."

"Uuuunnggghhh..."

Almira mendorong dengan sekuat tenaga. Ia menempelkan dagunya di dada supaya dapat mendorong lebih kuat.

"Eeeennngggghhh..."

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang