News Anchor

4.5K 26 4
                                    

Sabrina mengulurkan kaki jenjangnya keluar begitu mobil yang dikendarai sopir pribadinya berhenti di lobby salah satu stasiun tv ternama. Security yang tengah berjaga itu mengenalinya sebagai mantan pembaca berita yang kini telah menikah dengan kepala redaksi di stasiun tv ini. Ia pun langsung dengan sigap membantu wanita itu yang terlihat mulai kepayahan dengan perut buncitnya.

Meskipun usia kandungannya sudah memasuki minggu ke 38, Sabrina tetap terlihat cantik dan seksi. Apalagi siang ini ia mengenakan dress berwarna khaki yang memeluk tubuhnya erat dan menonjolkan kehamilannya. Tanpa banyak pertanyaan, Sabrina langsung diantar ke ruangan sang suami. Kedatangan Sabrina disambut hangat oleh sekretaris sang suami, Santi.

"Bu Sabrina... Ibu kenapa ga bilang saya kalo mau dateng? Biar saya jemput di bawah jadi ibu ga naik lift sendiri."

"Ga apa San. Kamu juga pasti sibuk ngurusi Rico."

"Ibu kok masih jalan-jalan sih bu? Bukannya ibu udah mau lahiran? Bapak udah ngajuin cuti untuk 2 hari lagi. Mau nemenin ibu sampe lahiran katanya."

"Iya nie.. Harusnya di beberapa hari lagi sih. Cuma nie bapaknya rewel. Minta ditemenin makan siang. Ga mau makan kalo aku masakin. Aku bawa buat kamu juga. Dihabisin ya San..." ucap Sabrina sambil meletakkan salah satu kotak bekal yang ia bawa di meja Santi

"Ibu repot-repot banget sih. Makasi ya bu..."

"Sama-sama. Aku masuk dulu ya San..."

"Silahkan bu."

Sabrina mengentuk pintu kayu dihadapannya. Tanpa menunggu jawaban dari sang pemilik ruangan, ia langsung membuka pintu ruangan tersebut. Rico yang mengetahui kedatangan istrinya segera melambai ke arah wanita itu dan memintanya mendekat ke arah kursi kebesarannya.

Saat Sabrina sudah ada di dalam jangkauan Rico, pria itu langsung menarik sang istri hingga wanita hamil itu terjatuh dalam pangkuannya. Rico pun melingkarkan lengan ya di pinggang Sabrina hingga menggapai perut buncitnya. Tak lupa pula ia menciumi ceruk leher sang istri yang merupakan spot favorite nya.

"Ricoo... Aaaah... Katanya mau ditemani makan siang?"

"Makan kamu dulu.."

"Aaaah..."

Rico tidak menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Sabrina. Ia terus mencumbu leher putih sang istri. Tangannya pun tak berhenti bergerak. Ia meremas kedua gundukan di dada Sabrina yang terus membesar seiring dengan pertumbuhan kandungannya.

"Sayang... Mau ya..."

"Eemmhh... Yaaah..." sahut Sabrina yang sudah diliputi gairah

"Nungging sayang..."

Rico menurunkan sang istri dari atas pangkuannya. Sabrina langsung menungging di depan meja kerja Rico. Wanita itu berpegangan pada tepi meja, ia berusaha memberi jarak yang cukup supaya perut besarnya tidak tergencet.

Dengan gerakan terburu-buru, Rico langsung menaikkan dress Sabrina hingga ke atas perut besar sang istri. Pria itu pun segera menurunkan resleting celananya. Tanpa basa-basi lagi Rico langsung melesakkan batang kebanggaannya yang sudah membengkak sejak kedatangan sang istri.

"Oooh..." suara desahan Sabrina langsung mengudara begitu Rico memasuki tubuhnya yang telah begitu siap menerima lelaki yang ia cintai itu

Suara Sabrina laksana cambuk yang memecut gairah Rico. Laki-laki itu bergerak makin cepat. Keluar masuk bagian selatan tubuh sang istri dengan tempo yang cepat. Tubuh Sabrina pun ikut terguncang akibat kegiatan yang mereka lakukan.

Namun Rico memeluk perut besar sang istri. Ia berusaha melindungi perut Sabrina, tempat anak mereka bertumbuh. Rico melingkupi perut besar Sabrina agar tak sampai terantuk meja saat mereka asik bergumul.

"Eemmhh... Ricoo..."

"Sabrina..."

Tumbukan kedua tubuh itu terus berlangsung. Sepasang anak manusia itu sama-sama berusaha untuk meraih puncak kenikmatan duniawi. Mulut Rico tak henti mengecup penuh pemujaan setiap bagian tubuh sang istri yang bisa ia jangka.

Rico menggempur tubuh istrinya dengan makin intense. Gerakan pria itu pun makin cepat dan tak terkendali. Bahkan membuat tubuh wanita hamil itu terdorong hingga perut besarnya menabrak tepi meja.

Duukh

"Aakkh... Ssshh..."

Namun gairah keduanya benar-benar memuncak hingga sepasang suami istri itu tidak bisa menghiraukan apapun selain memuaskan nafsunya.

"Ricoo..."

"Bersama sayang..."

"Aaaah..."

*

Hai...
Udah lama aku ga muncul di sini...
Semoga cerita baru ini cukup memenuhi ekspetasi kalian..
Lanjutannya seperti biasa ada di Karyakarsa
Harganya ga mahal kok guys...
See you there

See you there

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang