ANTARES (1)

16.2K 175 2
                                    

Almira berbaring menyamping ke arah kiri dengan Askara memeluknya dari belakang. Sepasang suami isteri itu sama-sama dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. Kedua tangan Askara menangkup dua gundukan bulat penuh di dada Almira  sedangkan mulutnya terus mengecup bahkan menghisap di sepanjang leher dan bahu istrinya itu. Bagian bawah tubuh mereka menyatu dengan sempurna.

"Aaaah... Askaraaah... " untuk kesekian kalinya Almira meneriakkan nama suaminya itu setelah untuk kesekian kalinya pula mereka mencapai puncak bersama dan cairan hangat Askara memenuhi perut bulat Almira yang berisi calon anak mereka.

" I love you Almira. "

Masih dalam posisi bepelukan tanpa busana, mereka tertidur akibat kelelahan setelah melakukan sesi percintaan. Setelah beberapa saat mereka terlelap, handphone Askara berbunyi tiada henti. Almira yang merasa terganggu berusaha membangunkan Askara untuk menjawab telponnya.

"Sayang, handphone kamu bunyi terus tuh. Jawab dulu gih" ujarnya sambil menepuk-nepuk tangan Askara yang melingkar di perut hamilnya.

"Hmm.. " Askara hanya menggumam sambil makin menyurukkan wajahnya ke leher Almira.

" Kayaknya penting banget, sayang. Dari tadi ga berhenti bunyi terus. " Almira masih berusaha membangunkan pemilik tangan yang terus mengelus perut bundarnya itu.

Dengan berat hati Askara mengangkat tangannya dari perut istrinya itu dan meraih handphonenya yang ada di nakas samping ranjang mereka.

" Halo... "

" Selamat malam.. "

" Malam. "

" Apa benar ini dengan bapak Askara saudara dari bapak Damar? "

" Iya bener. Saya adiknya. Ada apa ya?"

"Kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan bahwa bapak Damar dan istri baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Beliau dan istrinya saat ini ada di rumah sakit persada. "

" Apa? Bagaimana keadaan kakak saya? "

" Saat ini beliau dalam penanganan tim medis pak. "

" Saya akan segera kesana. Tolong lakukan yang terbaik  untuk kakak saya. "

" Kami akan melakukan yang terbaik pak. "

" Kenapa sayang? "

" Mas Damar dan mbak Asih kecelakaan, sekarang mereka di rumah sakit. Aku harus segera kesana. "

" Aku ikut ya. "

Askara mengangguk tanda setuju dengan isterinya itu. Mereka kemudian bergegas untuk menyiapkan diri ke rumah sakit.

*

Setibanya di rumah sakit mereka langsung menuju UGD. Mereka mencari tempat dimana Damar dan Asih, istri Damar, mendapatkan perawatan. Dokter yang menangani keduanya menghampiri Askara dan Almira.

"Kami mohon maaf. Kami tidak bisa menyelamatkan bapak Damar. Beliau mengalami pendarahan hebat serta luka dalam. Kami turut berduka cita. "

" Mas Damar... " setitik air mata lolos dari mata Askara.

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang