Pasangan Sepadan

8K 30 5
                                    

Ada yang bilang bahwa pasangan itu adalah cerminan diri. Itulah yang terjadi pada pasangan muda ini. Satria dan Luna adalah sepasang suami istri muda yang sama-sama memiliki hasrat bercinta yang tinggi. Keduanya juga bercita-cita ingin memiliki banyak anak.

Kini keduanya telah memiliki seorang anak laki-laki berusia 15 bulan bernama Narendra dan tengah menanti kelahiran bayi kedua mereka yang telah mendekam di perut Luna selama 40 minggu. Namun hal itu tidak mengurangi intensitas hubungan percintaan mereka.

Kehamilan Luna tentu menjadi pertimbangan besar bagi pasangan suami istri ini. Mereka tidak ingin kegiatan favorite mereka berpengaruh buruk pada anak mereka dalam kandungan Luna. Apalagi jarak kehamilan pertama dan kedua tergolong dekat sehingga membuat kandungan Luna saat ini lebih lemah daripada kehamilan pertama.

Beruntung mereka bertemu dengan dokter Aryo, salah satu dokter kandungan terbaik di Kota itu. Selain sebagai seorang dokter, dokter Aryo pun berprofesi sebagai peneliti yang menemukan berbagai obat yang sangat berguna bagi kesehatan dunia terutama untuk ibu hamil.

Dokter Aryo memberikan obat penguat kandungan yang baru saja selesai ia kembangkan. Dengan obat itu, kandungan Luna akan aman meskipun hampir tiap hari digempur oleh pedang panjang Satria. Ini merupakan solusi terbaik bagi mereka. Satria dan Luna tidak perlu menghentikan kegiatan favorite mereka dan anak dalam kandungan Luna pun tetap terjaga dengan baik.

Hari perkiraan persalinan Luna pun tiba, tapi wanita itu tak kunjung merasakan tanda-tanda significant bahwa dirinya akan segera bersalin. Bayi dalam kandungannya sepertinya masih nyaman bergelung dalam perut sang ibu.

Dengan dalih , untuk merangsang kontraksi, Satria dan Luna meningkatkan intensitas percintaan mereka. Seperti yang saat ini mereka lakukan. Pria gagah itu berbaring terlentang dengan pasrah. Di atas pinggulnya duduk seorang wanita hamil yang tidak lain adalah Luna, san istri.

Luna duduk mengangkang di atas pinggul Satria dengan kejantanan pria itu sudah terbenam dalam lubang hangat miliknya. Kedua tangan meremas dada bidang pria di bawahnya itu untuk menyalurkan gairah yang terus memuncak. Di sisi lain, Satria tak ingin tinggal diam. Dengan kedua tangannya, Satria meremas kedua belah bokong sintal Luna yang membuat wanita itu makin bersemangat bergerak di atasnya.

"Sat... Aaaah..."

Satria bisa merasakan kejantanan diremas kuat oleh otot-otot kewanitaan Luna yang membungkusnya hangat. Wanita itu bergerak naik turun di atas sang suami. Perut hamilnya itu pun ikut berguncang seturut dengan gerakan wanita itu yang makin cepat.

"Aaaah..."

Satria mengelus kedua paha putih sang istri untuk makin merangsang wanita itu. Sesuatu di dalam tubuh Satria bergerak serentak menuju ke ujung tingkat kebanggaannya dan bersiap untuk segera dimuntahkan ke dalam diri sang istri.

"Luna... Bersama sayang..."

"Aaaah..."

Cairan hangat itu menyembur memenuhi rahim Luna yang sudah terisi bayi mereka. Seolah tahu tengah bermandikan cairan milik sang ayah, batu dalam kandungan Luna langsung bergerak heboh menendang perut sang ibu.

*

"Kenapa mas?"

"Ada rombongan anak sekolah yang hanyut di curug. Aku diminta kesana untuk membantu proses evakuasi."

"Pergilah mas. Selamatkan mereka."

"Tapi kamu bentar lagi melahirkan."

"Kayaknya dia masih mau menunggu papanya pulang dari menyelamatkan kakak-kakak itu."

"Kamu yakin sayang?"

"Iya sayang. Pembukaannya lama banget. Kamu tenang aja. Dedeknya pasti nungguin kamu pulang mas."

"Dek... Keluarnya nunggu papa ya. Papa pergi sebentar ya Nak..."

"Iya papa..."

*

Setelah Satria pergi bertugas sebagai Tim SAR, Luna tinggal sendirian di rumah mereka bersama sang putra. Dengan pergerakan yang cukup terbatas karena terhalang perut besarnya itu, Luna merapikan kamar pribadinya dari sisa-sisa pergulatannya dengan sang suami.

Saat tengah sibuk berberes, suara rengekan Narendra terdengar di telinga Luna. Ibu hamil itu pun menghentikan pekerjaannya dan berjalan menuju pintu yang menghubungkan kamarnya dan kamar Narendra.

Balita laki-laki menggemaskan itu terlihat telah terbangun dari tidurnya. Narendra merentangkan tangannya pada Luna, meminta untuk digendong sang ibu.

"Anak mama udah bangun?"

Luna pun mengangkat tubuh Narendra dan menggendong Balita itu di atas perut buncitnya. Entah apa yang membuat anaknya demam. Tapi yang pasti Narendra menjadi rewel dikarenakan kondisinya itu. Balita itupun tak mau sedetik pun lepas dari sang ibu.

Bagi Luna, menggendong balita berbobot 11kg itu sepanjang hari bukanlah hal yang mudah. Ditambah dengan kondisi kandungannya yang tengah berkontraksi. Tubuh Narendra yang menekan perut Luna membuat bayi dalam kandungan Luna bergerak gelisah.

"Ssshh... Abang kakinya jangan nendang perut mama Nak... Kasian dedek... Hmm..."

Masih sambil menggendong Narendra, Luna berusaha mengelus perut buncitnya. Wanita itu merasa bayi dalam kandungannya bergerak makin ke bawah. Intensitas kontraksi yang ia rasakan pun meningkat cukup drastis.

*

Hai...
Aku balik lagi...
Seperti biasa, cerita lengkapnya bisa kalian baca di karya karsa
See you there
Happy reading

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang