Ilmuan Gila (2)

16.2K 176 7
                                    

Saat Almira terbangun, ikatan pada tangan dan kakinya sudah terlepas. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Almira bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Badannya terasa lengket dan lembab.

Almira menutup pintu kamar mandi, melepas dress yang merupakan satu-satunya kain yang melekat pada tubuhnya. Kemudian berjalan ke arah pancuran air dan menyalakannya. Air dingin yang mengguyur tubuhnya terasa menyegarkan. Dia mulai menggosok setiap bagian tubuhnya yang bisa ia jangkau.

Ceklek

Sial. Dia lupa mengunci pintu kamar mandi. Yogi masuk dari pintu yang terbuka itu, membuka seluruh pakaiannya dan bergabung bersama Almira di bawah pancuran air.

"Biar aku bantu menggosoknya. " Yogi menuangkan sabun ke tangannya.

" Tidak usah tuan. "

Seperti biasa, Yogi tidak pernah mendengarkan perkataan Almira. Dia mulai menggosok payudara Almira, perut bulatnya, bahkan  selakangan Almira. Sebenarnya yang dilakukan Yogi tidak bisa dibilang hanya menggosok, karena dia juga meremas anggota tubuh Almira yang menurutnya menggemaskan.

"Aaah... Tuan... "

Puas dengan bagian depan tubuh Almira, Yogi membalik tubuh Almira menghadap tembok. Dia mulai menggosok punggung Almira dan meremas bokongnya. Tangan Yogi menjalar ke depan melingkari perut Almira. Dia menarik wanita itu hingga punggung Almira menempel pada dadanya. Dia menggesekkan kejantanannya yang sudah menegang pada Almira. Tanpa basa-basi Yogi menenggelamkan miliknya yang sudah membesar dan panjang ke dalam milik Almira.

"Aaaauuuggghhh... Ssshhh... Sakiiithh..." Almira melenguh kesakitan sampai melengkungkan punggungnya

Yogi terus menggerakkan miliknya tanpa peduli dengan jerit kesakitan Almira. Wanita itu memeluk perut besarnya dengan  tangan kiri berusaha melindungi kandungannya supaya tidak terbentur tembok kamar mandi saat dirinya terdorong akibat gerakan menghujam pria di belakangnya itu. Tangan kanan Almira mencengkram dinding di hadapannya untuk menyalurkan rasa sakit di bagian intimnya.

Kedua belah tangan Yogi menjulur ke depan mencengkram perut hamil Almira. Hentakan dan cengkraman Yogi merupakan kombinasi paling luar biasa untuk membuat bayi dalam kandungan Almira bergerak aktif tak karuan.

"Aakkh... Ssshhh... Sakiiitthh... Huh huh huh..."

"Aaah... Kamu memang nikmat  Almira. " ucap Yogi begitu mendapatkan klimaksnya dengan memenuhi perut Almira dengan cairan spermanya.

Yogi menjatuhkan kepalanya di bahu Almira. Dia menghisap bahu mulus Almira dan meninggalkan tanda kemerahan di sana. Kemudian dia mencabut miliknya dari dalam Almira dan membersihkan diri lalu keluar  dari kamar mandi meninggalkan Almira yang terduduk bersimpuh di bawah guyuran air. Almira kelelahan dan kesakitan dalam waktu bersamaan.

"Eeemm... Aaah... Tenanglah sayang... Ssshhh... Huh huh huh"

Setelah membersihkan diri dan berpakaian, Almira keluar dari kamarnya dengan langkah tertatih. Bagian intimnya masih terasa perih saat dia berjalan. Dia melangkah ke dapur untuk membuat makan malam bagi dirinya  sendiri karena dia tahu Yogi sudah pergi dari rumah besar ini. Dia tadi mendengar suara deru mobil Yogi keluar dari perkarangan rumah.

Almira memanaskan sup yang tadi dibuatnya. Tiba-tiba ada kerikil kecil yang menabrak kaca jendela dapur yang menghadap ke halaman belakang. Almira melihat ada sesosok orang di pagar belakang yang langsung mengarah ke hutan. Awalnya Almira ragu tapi kemudian dia mendengar seperti suara suaminya. Dengan ragu-ragu Almira berjalan melintasi halaman belakang menuju pagar. Ternyata benar, sosok itu adalah Askara, suaminya.

"Askara... " Almira menitikkan air mata haru karena bisa melihat suaminya lagi.

" Almira... Kamu baik-baik saja kan? "

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang