PREGNANOTOPIA (2)

19.3K 206 6
                                    

Sudah 3 bulan Askara dan tinggal di Pregnanotopia. Saat ini janin dalam berukuran lebih besar dari bayi yang seharusnya sudah lahir. Mungkin sekitar 43 sampai 45 minggu. Perut Almira pun sudah sangat besar dan membuat wanita hamil itu makin susah bergerak.

Seperti biasa, tabib istana akan memeriksa perkembangan janin dalam kandungan Almira.

"Apa kami sudah merasakan kontraksi? " tanya tabib pada Almira.

" Belum. Hanya kontraksi palsu sesekali. "

" Harusnya tidak lama lagi kamu akan melahirkan. Apalagi kalo dilihat dari posisi perutmu yang sudah semakin turun. Segera beri tahu kami jika kamu merasakan kontraksi. "

Almira mengangguk untuk mengiyakan permintaan tabib. Setelah membereskan peralatannya, tabib itu pun pergi meninggalkan Almira dan Askara.

" Apa di perut ibumu ini nyaman sekali sampai kamu tidak ingin keluar nak? " bisik Askara di depan perut hamil Almira yang sudah tertutup gaun

" Almira, aku dengar bahwa berhubung suami-istri itu bisa memicu kontraksi. Apa kamu mau mencobanya? "

" Apa benar begitu? "

" Entahlah. Kita buktikan saja bagaimana? "

" Baiklah. Aku juga ingin dia segera lahir. Punggungku sudah sakit menahan perut besar ini. "

Aska tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia langsung merangkak naik ke atas Almira. Dengan menggunakan lutut dan tangannya dia menyanggah tubuhnya supaya tidak menindih perut besar Almira. Askara langsung melumat bibir ranum Almira. Sebelah tangannya masuk ke dalam dress Almira,meraba perut bulat Almira terus naik ke payudaranya hingga membuat dress Almira tersingkap.

Askara menarik lepas dress Almira melewati kepalanya. Melihat Almira yang hanya tertutup celana dalam, Askara langsung menundukkan tubuhnya kembali dan menghisap sebelah payudara Almira. Sebelah tangan Askara kembali meraba perut buncit istrinya makin turun, makin turun hingga masuk ke balik celana dalam Almira.

Tak tahan dengan rangsangan yang diberikan Askara, Almira melampiaskannya dengan meremas rambut Askara yg ada di dadanya. Puas bermain dengan dada Almira dan berhasil melepaskan kain berbentuk segitiga itu dari tubuh Almira, Askara menegakkan tubuhnya dan melepaskan seluruh pakaiannya.

Dengan keadaan sama-sama telanjang, Askara mengangkat panggul Almira dan menyelipkan bantal di bawah pantat sang istri. Kaki Almira dibuka lebar. Askara sudah bersiap didepan kewanitaan Almira dengan penis yang sudah menegang.

Askara memijat lembut vulva Almira yang berkedut. Dengan jemarinya, ia mengelus kewanitaan istrinya. Saat Almira dirasa telah basah, dia mengarahkan penisnya untuk masuk ke dalam Almira. Perlahan tapi pasti, Askara memasukkan seluruh batangnya ke dalam Almira.

Askara memegang kedua lutut Almira. Dia menarik keluar masuk penisnya dari dalam milik Almira. Terus memompa kejantanannya hingga ia menyemburkan cairan hangat dalam diri Almira.

"Aaaah... " desah kenikmatan Almira sambil meremas sprei saat cairan cinta Askara memenuhi rahimnya.

" Apa sudah kontraksi? "

" Belum. "

" Sekali lagi ya? Menungginglah. "

Askara mengulurkan tangan untuk membantu istrinya berubah posisi. Almira menungging dengan kepala menyuruk ke atas tumpukan bantal. Askara membelai perut hamil Almira sebentar.

Setelah memastikan kejantanannya masuk sepenuhnya ke dalam Almira, Askara meletakkan kedua tangannya di pinggul sang istri. Askara membantu Almira menggerakkan pinggulnya bersamaan dengan  dirinya mengeluar masukkan miliknya ke dalam milik Almira.

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang