Caravan

11.9K 176 4
                                    

Almira saat ini sedang nengandung buah hatinya yang kedua bersama sang suami Askara. Usia kandungan Almira saat ini 38 minggu. Anak pertama mereka, Arsenio, saat ini berusia 18 bulan.

"Baru pulang sayang?"

"Hm."

Askara menghampiri Almira yang sedang duduk bersandar di ranjang kemudian mencium dahi dan perut besarnya.

"Anak daddy ini ga nakal kan?"

"Nggak daddy." gerakan halus timbul dari dalam perut Almira menyambut sapaan Askara.

"Daddy mandi dulu ya nak.."

"Aku siapin air hangat ya.."

"Ga perlu sayang. Aku bisa sendiri. Udah kamu duduk manis aja di sini. Tunggu aku sebentar ya."

Sebelum menghilang ke kamar mandi, Askara sempat memcuri ciuman di bibjr Almira. Sekitar 10 menit kemudian Askara kembali dengan kondisi yang lebih segar.

"Capek?" tanya Almira sambil mengusap kepala Askara yang ada di pangkuannya.

"Lumayan. Tapi udah ilang abis dielus-elus kamu gini."

"Gombal"

"Sekarang dia udah berapa minggu ya di sini?" tanya Askara sambil mengecupi perut hamil Almira yang ada di hadapannya itu.

"Hei, ini anak kamu lho. Kamu yang hamilin aku. Kenapa kamu lupa umurnya?"

"Cuma mau mastiin."

"38 minggu." jawab Almira sedikit kesal

"Besok kita ke dokter ya."

"Ngapain? Besok bukan jadwal cek aku."

"Kamu masih pengen naik caravan?"

"Askara..."

"Masih pengen melahirkan di danau?"

"Askara jangan bilang..."

"Kita periksa kondisi kalian dulu. Kalo kata dokter kondisi kalian ok. Lusa kita berangkat. Aku udah ambil cuti sampai kamu melahirkan."

"Askara... Makasi sayang... Aku mau cium kamu tapi ga bisa nie... Kehalang perut..."

Askara pun bangkit dan mencium bibir istrinya. Almira bahkan sampai menitikkan air mata haru karena Askara masih mengingat keinginan gilanya untuk melahirkan di alam bebas, lebih tepatnya di dalam danau.

" I love you Askara... I love you so much... "

"I love you too. Sekarang kita tidur, besok kita harus ke dokter kemudian mempersiapkan perjalanan kita."

*

Keesokan paginya, Almira dan Askara pergi mengunjungi dokter kandungan untuk memeriksakan kondisi kandungan Almira. Sesampainya di ruangan praktek, Almira diminta untuk berbaring di atas ranjang periksa. Dokter itu pun mengoleskan gel dingin di atas perut Almira dan mengarahkan transducer.

"Kondisi bayi dan ibunya baik."

"Syukur lah."

"Dok, kami berencana melakukan perjalanan darat. Apakah itu aman untuk Almira dan kandungannya?" tanya Askara

"Saya rasa tidak masalah. Usahakan untuk sebisa mungkin melewati jalan yang rata. Kalau terlalu sering melewati jalan berlubang dikhawatirkan kandungan ibu Almira akan terguncang. Kalau hanya sesekali melewati jalan berlubang sih tidak apa."

"Kami berencana untuk melahirkan berdua saja. Tidak di rumah sakit dok. Apa itu memungkinkan?"

"Bapak ibu sudah mengikuti kelas melahirkan?"

Askara&Almira's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang