Saat ini Alana, Salsa dan Thifa sedang berada disebuah café menunggu seseorang yang mengajak Alana keluar, jangan tanyakan dimana keberadaan Erin dan Aurel sudah pasti mereka berdua sedang pacarana saat ini. Alana juga mengajak Chika dan Alya karena kedua perempuan cantik itu katanya sedang berada di daerah yang tidak jauh dari café itu. Semua sahabat Alana sudah mengenal Chika dan Alya lebih tepatnya memang mereka mengenal mereka berdua karena mereka duluhnya saat SMP itu sahabatan saat SMA Alya dan Chika memilih untuk bersekolah di SMA Cakrawala sedangkan Aurel, Erin, Thifa dan Salsa memilih untu bersekolah di SMA Rajawali. mereka sudah beberapa kali nongkrong dan pergi ke mall atau hanya untuk jalan – jalan menghabiskan waktu bersama bareng.
“Ih kok lama banget sih mereka berdua katanya gak jauh dari sini” ucap Thifa yang sudah tidak sabaran menunggu dua manusia itu.
“sabar aja Thif mungkin macet” ucap Alana.
“gak tau ni Thifa gak sabaran aja, palingan juga mau ngegosipkan lo kalau mereka berdua udah dateng” tuduh Salsa pada Thifa.
“Eh Sasa lo tu ya kalo ngomong suka bener aja” ucap Thifa membuat Alana dan Salsa memutar bola mata.
“nama gue Salsa bukan sasa, motong kambing dua ekor orang tua gue buat nama gue nah lo main ganti nama gue aja” kesal Salsa pada Thifa sedangkan Thifa hanya menatap Salsa dengan kedua tangannya bertumpuh pada meja dan memegang kedua pipinya membuat Salsa semakin kesal.
“Lo tu ya” ucap Salsa gemas bercampur kesal pada Thifa.
“ udah – udah itu kan nama kesayangan dari kita buat lo Sal” ucap Alana.
“nah setuju gue” ucap Thifa menyetuji ucapan Alana.
Teriakan seseorang membuat perdebatan antara tiga sahabat itu terhenti, Alana, Salsa dan Thifa sontak melihat siapa yang berteriak.
“Caca, Al, Thif – Thif” teriak Chika yang sedang berlari menuju meja tempat Alana sedangkan Alya berjalan mengekor dibelakang Chika hanya saja Alya tidak berlari seperti Chika.
“lo tu ya teriak – teriak aja kayak dihutan” cerca Thifa sedangkan Chika tidak menghiraukan ucapan Thifa.
“suka – suka gue lah” ucap Chika lalu duduk disamping Thifa sedangkan Alya duduk disamping Salsa.
“maklumin aja baru keluar dari penangkaran emang gitu orangnya” ucap Alana membuat mereka menjadi pusat perhatian karena mereka tertawa cukup keras.
“udah dong ketawanya malu diliatin orang – orang” ucap Chika yang malu karena banyak pasang mata menatap kearah mereka dengan spontal mereka semua melihat kesekelilingnya dan benar banyak mata yang melihat kearah mereka.
“Ini Aurel sama Erin mana?” tanya Alya karena tidak melihat keberadaan Aurel dan Erin.
“biasa lah pacaran mereka berdua mah doinya masing- masing” jawab Thifa, Alya dan Chika menganguk pertanda mengerti.
“Kak Sean apa kabarnya?” tanya Alya, bukan rahasia lagi untuk mereka jika Alya menyuaki Sean dari sejak SMP tapi tidak pernah di respon oleh Sean dengan serius.
“lo kan bisa tanya ke dia langsung ngapain tanya kekita” ucap Salsa.
“lo mah kalau gue chat tu kurang apdol gitu” ucap Alya.
“ Kak Sean masih kayak biasa masih playboy” ucap Alana.
Thifa yang tanpa sengaja melihat seseorang yang mungkin ia kenal langsung mengintrupsi sahabat – sahabtanya.
“itu yang lagi jalan kesini kayak kenal gue” ucap Thifa menunjuk ke pintu masuk café.
“ooh itu Alaska” jawab Alana yang melihat Alaska berjalan dan tersenyum ke mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen FictionCerita LANGIT adalah cerita pertama aku. Aku harap gak ada yang menjiplak karya aku kalau mau buat karya juga jangan perna mengkopas punya orang lain karena itu gak baik dan hargai juga penulis aslinya karena buat cerita itu gak gampang. Alana Embun...