14. Rumah Langit

1.3K 72 0
                                    

Pagi ini Alana dan Langit berangkat sekolah Bersama karena Langit masih pagi sekali sudah datang kerumah Alana, orang tua Alana sudah mengetahui jika Alana berpacaran dengan Langit. Alana menuruni tangga rumahnya dengan senyum yang tak pudar dari bibirnya. Orang tuanya, Raka dan Langit sudah berada di meja makan menunggu Alana, waktu Langit datang Khansa mama Raka dan Alana mengajaknya sarapan Bersama.

“ selamat pagi semua” sapa Alana pada semua lalu mencium pipi kedua orang tuanya serta Raka.

“ pagi sayang” jawab semuanya.

“ Lang ternyata di cium sama cewek orang itu enak juga hhaha” ucap Raka tertawa pada Langit. Langit menatap tajam Raka namun tak membuat Raka diam.

“ iih Abang apaan si” ucap Alana pada Raka.

“ Bang Langit udah lama datangnya?” tanya Alana pada Langit lalu duduk di samping mamanya.

“ belum terlalu lama” jawab Langit.

“Hm Om Tante Langit mau mengajak Alana nanti pulang sekolah main kerumah Langit katanya Mama mau masak kue bareng sama Alana, boleh gak ?” ucap Langit pada kedua orang tua Alana.

“ iya boleh, jangan panggil tante dong panggil mama aja samain aja sama Raka dan Alana kan udah jadi calon mantu” ucap mama pada Langit.

“Iya Lang boleh pulangnya jangan larut malam ya, ooh ya panggil papa aja ya biar akrab” tambah papa tersenyum pada Langit

“Ee iya Ma Pa” jawab Langit kikuk.
“ cie udah diakui calon mantu” goda Raka pada Langit.

“Abang jangan godain Langit, kamu kapan bawah pacar kerumah?” ucap papa pada Raka.

“Masih otw nyari Pa sabar” ucap Raka.

“ udah - udah kita makan dulu ya, nanti kalian terlambat datang kesekolahnya” ucap mama pada mereka semua.

Mereka makan dengan hikmat hanya ada suara sendok saja, selesai makan Alana, Raka dan Langit berpamitan berangkat kesekolah.

“ Ma Pa Abang berangkat ya” pamit Raka pada kedua orang tuanya.

“ Al  juga berangkat ya Ma Pa” pamit Alana pada orang tuanya juga.

“Langti juga pamit ya Pa Ma” pamit Langit pada orang tua Alana.

Mereka bertiga menyalami Khansa dan Hafis secara bergantian sebelum meninggalkan rumah.

“ assalamualaikum” salam mereka bertiga.

“ waalaikumsalam hati – hati dijalan ya jangan ngebut – ngebut” ucap kedua orang tuanya pada mereka.

Alana memasuki mobil Langit sedangkat Raka berangkat sendiri. Raka melajukan mobilnya mendahului mobil Langit.

“ Bang Langit” panggil Alana pada Langit.

“Mm iya apa sayang?” tanya Langit.

“Tadi kamu bilang katanya Mama kamu mau ajak aku buat kue beneran?”

“Iya sayang beneran kamu gak percaya” ucap Langit.

“Nggak gitu percaya kok” ucap Alana.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai kesekolah, saat ini sebuah ferari putih memasuki area parkiran khusus inti Star Sky disana sudah terparkir tujuh buah mobil sport yang berjejer rafi beserta sang pemilik yang baru saja keluar dari dalam mobil dengan kaca mata hitam bertengger di hidung mancung mereka. Langit juga memarkirkan mobilnya dan keluar dari dalam mobilnya lalu menggandeng tangan Alana.

“ assalamualaikum” salam ketujuh laki – laki tampan mendekati mobil Langit.

“ waalaikumsalam” jawab keduanya.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang