“RAKA ANJING LO UDAH PUKUL ADEK GUE CUMAN BUAT NGEBELAIN CEWEK GAK BENAR KAYAK ADEL” teriak Gilang pada muka Raka dan Gilang berlari sekuat tenaga menyusul Alana dan Naufal yag lebih dulu mengejar Alana. Raka mengacak rambut nya kasar. Lalu mereka semua berlari menyusul Alana.
Alana berlari menuju ke gerbang sekolah dan jalanan tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu Lalang. Tanpa Alana sadari dari tadi sudah ada mobil yang mengincar Alana dari kejauhan dan menatap Alana. Alana berlari untuk menyeberang keseberang namun sebuah mobil melaju dengan kecepatan kencang menabrak seseorang.Brak
Gilang, Raka, Langit, Zio dan Erin melihat mobil tersebut menabrak Naufal karena saat itu Naufal melihat ada mobil seperti mengicar Alana dan benar dugaan Naufal mobil tersebut menambah kecepatannya saat mendekati Alana. Tanpa pikir Panjang Naufal menyusul Alana berlari dan saat Naufal mendekati Alana, Naufal mendorong tubuh Alana dan Naufal lah yang tertabrak.
Mata mereka semua terbelalak melihat kejadian itu bagaimana aksi Naufal. Gilang dan Raka berteriak histeris melihat kejadian itu. Alana yang sadar dirinya di dorong oleh seseorang saat ada mobil yang akan menabraknya spontan melihat siapa yang menolongnya. Alana berlari menuju sang penolong.
“Kak Naufal, kenapa Kakak nolongin aku” ucap Alana pada Naufal sambil menangis dan dengan kesadaran yang tersisa Naufal tersenyum. Raka dkk mendekat ke Alana dan Naufal mereka juga sudah dikelilingi banyak orang yang melihat kejadian itu. Zio yang melihat itu mengambil mobilnya.
“ kamu jangan nangis Al, aku gak papa kok” ucap Naufal mengusap air mata Alana.
“ cepat bawah masuk kedalam mobil” ucap Zio. Naufal dan Alana memasuki mobil Zio, Alana terus menangis melihat Naufal yang sudah berlumuran darah.
“ Al aku tidur bentar ya, nanti kalau udah sampai kamu bangunin aku” ucap Naufal lalu tertidur. Alana Kembali menangis histeris.
“ Kak Naufal jangan tidur”
“Bang Zio bawah mobilnya cepatan dikit”
“Bang Gilang Kak Naufal gak akan kenapa – napa kan?” tanya Alana pada Gilang karena Gilang ikut satu mobil di mobilnya Zio.
“ Naufal itu orangnya kuat jadinya dia gak akan kenapa – napa dia cuman tidur aja. Kamu jangan nangis nanti Naufal sedih kalau tau kamu nangis terus kayak gini” ucap Gilang menenangkan Alana sebenarnya saat ini Gilang masih emosi karena Raka memukul Alana meskipun itu tanpa sengaja dan kecelakaan Naufal yang membuat hatinya sakit melihat perjuangan Naufal yang rela tertabrak untuk menyelamatkan adik nya.
Sesampainya di Rumah Sakit RA, Naufal langsung di bawah masuk ke ruang UGD dan ditangani oleh dokter. Alana masih menangis dan menyalakan dirinya atas penyebab kecelakaan yang menimpa Naufal sedangkan Raka dkk saat sampai dirumah sakit langsung mengurus administrasi.
“ Bang Gilang beneran kan kalau Kak Naufal gak akan kenapa – napa. Ini semua karena Al Bang” ucap Alana menangis di pelukan Gilang. Raka sudah Kembali keruangan UGD berniat untuk menenangkan Alana namun Alana menolak menta – menta Raka saat Raka ingin memeluk Alana dengan keras Alana menepis tangan Raka.
“Jangan sentu saya, anda bukan abang saya” ucap Alana datar dan dingin namun begitu menusuk hati Raka.
“Kamu jangan ngomong kayak gitu” ucap Raka dan matanya meneteskan air maat.
“Abang minta maaf tadi abang gak sengaja mukul kamu” sambung Raka penuh penyesalan. Alana hanya diam tak mempedulikan Raka.
“ kamu pakai jaket ini dulu baju kamu banyak darahnya” ucap Langit memberikan jaket pada Alana namun Alana tak menerimanya karena Alana masih marah pada Langit karena sudah memukul Naufal saat di kantin tadi. Gilang lah yang mengambil jaket yang diberikan oleh Langit dan memakaikannya ke Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen FictionCerita LANGIT adalah cerita pertama aku. Aku harap gak ada yang menjiplak karya aku kalau mau buat karya juga jangan perna mengkopas punya orang lain karena itu gak baik dan hargai juga penulis aslinya karena buat cerita itu gak gampang. Alana Embun...