33. Medusa

467 31 4
                                    


Langit duduk dengan santainya dengan kaki berada diatas meja dan kursi yang iya duduki sedikit diangkat dan disandarkannya pada meja yang berada dibelakangnya dan hal itu juga diikuti oleh Raka.

“Gue tadi ketemu sama Adel dikoridor, lo udah ketemu?” tanya  Raka pada Langit.

“Udah, Alana juga udah ketemu sama medusa” jawab Langit, sedangkan Raka menatap Langit bingung siapa yang dibilang Langit medusa apakah Adel tapi bukankah Adel itu sahabatnya dari kecil tapi jika benar Adel yah baguslah nama itu untuknya. Langit mengerti dengan tatapan Raka.

“Adel” jawabnya menjawab pertanyaan yang tidak terlontar. Sean dan Leon yang sedang joget – joget diatas meja langsung menghetikan kegiatannya bernyanyi diatas meja menggunakan sapu.

“Apa Adel?” tanya Sean langsung duduk diatas meja disamping kaki Langit.

“kenapa nyebut – nyebut nama Adel” tanya Leon berdiri ditengah – tengah Langit dan Raka.

“ni Langit ngatain sahabat masa kecilnya medusa” jawab Raka.

“ya memang medusa tu cewek lebih dari itu bahkan” ucap Leon menyetujui.

“memang tu nenek lampir cocok juga disebut medusa”  ucap Sean menambahi.

“njir lo nyebut dia nenek lampir” ucap Raka.

“awas yang punya nama sayang sama Adel nanti jatuh cinta” ucap Leon dan dapat pelototan dari Langit.

“hehe kalau lo nggak Lang kan ada dedek Al” ucap Leon meralat ucapannya agar tidak kena amukan dari Langit.

“dedek – dedek emang dia adek lo” ucap Raka pada Leon.

“kalau dia mau jadi adek gue ya gue mah dengan senang hati menerimanya” ucap Leon menaik turunkan satu alisnya.

“mana mungkin dia mau jadi adik lo Yon mimpi jangan terlalu tinggi kalau jatuh sakit” ucap Sean tertawa terbahak – bahak entah bagian yang mana yang lucu.

“betul” ucap Raka menyetujui ucapan Sean.

“gue bisa terbang jadi gak jatoh kalau gak gue pas mau jatuh di tangkap sama dedek Alana” jawab Leon tak mau kalah namun menudang kemarahan Langit.

“berani lo minta ditangkap sama cewek gue siap – siap aja badan lo abis itu udah gak berbentuk lagi” ancam Langit membuat Leon mengerucutkan bibirnya sebenarnya Langit becanda mana tega juga Leon memperlakukan Alana seperti itu.

“MAMPUS” ucap Raka dan Sean berbarengan terdengar sangat nyaring.

“apaani teriak – teriak?” tanya Zio memasuki kelas itu diikuti Naufal dan Gilang dan seorang cewek yang sedang mengikuti mereka bertiga.

“ Medusa/Mak Lampit” ucap Leon, Sean dan Raka sedangkan Langit hanya menatap Adel dengan tatapan yang sangat sulit diartikan antara benci dan dendam.

“ Medusa/Mak Lampit mana?” tanya Zio, Gilang dan Naufal yang tidak mengetahui siapa yang dimaksut keempat sahabatnya itu  semabri mengedarkan padangannya mencari siapa yang dimaksud oleh mereka.

“Langit” rengek Adel lalu mendekati Langit tapi di tahan oleh Sean yyang duduk disamping kaki Langit.

“mau kemana nenek lampir?” tanya Sean pada Adel seraya mencekal tangan Adel.

“nenek lampir” beo Adel.

“kok kamu ngatain aku nenek lampir Yan padahal kita kan sahabatan” ucap Adel pada Sean.

“itu dulu sebelum lo hasut kita” ucap Sean.

“Lang” rengek adel meminta pembelaan tapi tak dihiraukan oleh Langit.

“Rak” rengeknya lagi pada Raka sedangkan Raka hanya menaikan alisnya sebelah seakan bertanya apa.

“gak usah deket – deket sama kita lagi lo kita udah gak ada yang suka sama lo sekarang” ucap Gilang menusuk pada Adel.

“hebat juga ya bisa buat kita musuhan tapi itu dulu bukan sekarang” ucap Naufal menatap Adel sinis.

“Lo harusnya kita bunuh tapi karena lo perna jadi sahaabt kita – kita masih kasih lo kesempatan buat berubah” ucap Zio.

“pergi lo dari sini gue gak mau liat muka lo ada dihadapan gue” usir Langit pada Adel tapi Adel tidak menghiraukan ucapan mereka semua malahan Adel terus – terusan berusaha mendekati Langit.

“Medusa bisa diem aja disana gak” ucap Leon.

“mending lo pergi karena kita gak butuh virus kayak lo karena lo itu bukan hal baik buat kita” ucap Raka yang tidak kalah menusuk.

“kok kalian semua jahat sih sama gue” ucap Adel dengan air mata yang terus mengalir di keua pipinya.

“ yang jahat siapa disini bukannya lebih jahat lo karena lo adiknya Laskar sekarang cacat” ucap Langit.

“dan dengan seenaknya aja lo pergi ninggalin Indonesia tanpa bertanggung jawab sedikutpun” ucap Raka.

“ gara – gara lo Laskar marah sama kita” tambah Zio.

Adel berjalan mendekati Naufal dan mengenggam tangan Naufal, Naufal berusaha meepaskan gengaman tangannya dari tangan Adel namun terlalu sulit karena Adel mennggenggamnya dengan sangat erat .

“gue minta maaf Naufal sama lo dan sama kalian semua” ucap Adel.

“kita udah maafin lo sekarang lo pergi dari hadapan kita” ucap Langit dengan nada penuh penekanan dan diangguki oleh semuanya.

“ok gue bakalan pergi” ucap Adel lalu pergi dari hadapan ke tujuh inti star sky.

Saat Adel berada di depan pintu ia berpapasan dengan Alana, Erin, Salsa, Aurel , Thifa dan Laura. Tadi Alana dan sahabatnya kekelas Laura terlebih dahulu untuk mengajak Langit dan yang lain makan dikantin. Adel pergi gitu aja sedangkan Alana dan yang lain masuk dan menghampiri Langit yang sedang duduk santai sedangkan yang lain masih pada posisi awal.

“kekantin yuk” ajak Alana pada Langit yang sudah berdiri disamping Langit.



Bengkulu, 31 Desember 2020

Thalia Rossalinda


..........

Selamat berakhir tahun 2020





Jangan lupa vote + komen ya
Folow ig aku juga : thalia_rossalinda

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang