32. Bertemu

438 30 1
                                    

Pagi ini Alana dan Langit berangkat Bersama, sepanjang Lorong SMA Rajawali Langit menggeram kesal pada Alana lantaran Alana yang terus tersenyum dan menyapa semua orang yang ia temui, bahkan banyak laki – laki yang meminta foto Bersama dengan  Alana dengan tegas pula Langit melarang setiap orang yang meminta foto pada Alana membuat mereka yang meminta foto mengurungkan niatnya karena tatapan dan ucapan maut yang berasal dari mulut Langit sedangkan Alana hanya menghela napas pasra dengan sikap Langit yang cemburuan.

“bubar – bubar gak ada yang boleh foto sama Alana apalagi sama gue” usir Langit pada kerumunan siswa yang sedang mengerumuni mereka dengan terpaksa semua siswa dan siswi itu pergi meninggalkan Langit dan Alana.

Alana menatap Langit dengan intens lantaran Langit yang memeluk erat pinggangnya merasa diperhatikan seperti itu oleh Alana, Langit terkekeh lalu berhenti berjalan.

“ yang lepas ih itu diliatin malu tau” ucap Alana dengan mulut mencucu kedepan dengan pipi yang mengembung, terlihat gemas menurut Langit, Langit mencubit gemas pipi Alana.

“biarin aja” jawab Langit santai pada Alana sembari mengeratkan pelukannya pada pinggang Alana.
“terserah kamu ajalah” ucap Alana lalu mereka melanjutkan lagi perjalanannya.

“Eh katanya kemaren Adel udah masuk ke SMA ini lagi lo”

“Lo serius kok gue gak tau”

“iya gue serius tapi dia gak lama kemaren disini langsung pulang gitu”

“dia sih sempat nanyain Langit sama gue”

“iya dia langsung pulang pas tau Langit gak ada disekolah”

Ditengah perjalanan Alana dan Langit mendengar bisik – bisik tentang kembalinya Adel karena Alana orangnya penasaran jadi ia menannyakannya pada Langit.

“Yang itu yang disebut mereka Adel, Adelnya temen kamu?” tanya Alana memastikan pada Langit meskipun ia sudah mengetahui jika Adel akan Kembali ke Indonesia apalagi semalam Raka dan Gilang sudah membicarakan tentang Adel yang akan Kembali ke Indonesia dan meminta Alana untuk berhati – hati.

“bukan temen aku sayang” jawab Langit pada Alana dengan nada suara tak suka saat Alana mengatakan jika Adel adalah temannya.

“iya dia udah Kembali lagi kemaren daftar kesini” lanjut Langit.

“ ooh, aku jadi penasaran de kayak gimana mukanya Adel - Adel itu, kayaknya dia tu cantik banget ya?” tanya Alana lagi.

“kamu gak usah tau mukanya dia, jauh cantikan kamu kemana – mana” jawab Langit.

“benaran cantikan aku?” tanya Alana lagi.

“iya sayang ku cinta ku” jawab Langit sembari mengacak pucuk kepala Alana dengan gemas.

“percaya de” ucap Alana lalu memeluk tubuh Langit dari samping.

“mau gini aja atau mau jalan lagi” ucap Langit menatap Alana dengan kedua alisnya dinaik turunkan.

“apa sih, jalan lagi lah” jawab Alana melepaskan pelukannya pada Langit lalu berjalan dengan cepat membuat Langit panik.

“eh kok dilepas sih Yang, jalannya jangan cepat – cepat yang nanti kamu jatuh” peringat Langit pada Alana tapi tak didengarkan oleh Alana, Alana malah berjalan lebih cepat. Alana bukan marah pada Langit tapi Alana malu.

Alana masih berjalan dengan cepat tanpa melihat Langit yang berada dibelakangnya yang sedang mengejarnya dari belakang. Tanpa sengaja Alana menabrak seorang cewek.

BUGH

Alana meringis karena terjatuh, melihat Alana jatuh Langit langsung berlari lalu menghampiri Alana dan membantunya berdiri.

“sayang kamu gak kenapa – napa? Yang mana yang sakit? Ada yang luka?” tanya Langit beruntun pada Alana.

“ satu – satu tanyanya” ucap Alana pada Langit.

“aku gak papa tapi kaki aku kayaknya merah soalnya agak nyeri gitu Yang” jawab Alana, Langit berjongkok melihat kaki Alana benar saja apa yang dikatanan oleh Alana kaki nya memerah. Langit berdiri dan menatap siapa yang sudah berani menabrak pacarnya. Saat melihat siapa yang menabrak Alana Langit terdiam untuk sesaat.

“Langit gue kangen banget sama lo” ucap cewek itu lalu memeluk Langit dengan erat Alana yang melihatnya hanya diam lalu melepaskan pelukan cewek itu dari tubuh kekasihnya.

“lepas tangan lo dari cowok gue” ucap Alana pada cewek itu. Karena Alana tidak berhasil melepaskan tangan cewek itu dan Alana ditatap seperti harimau sedang lapar yang akan menerkam mangsanya membuat Langit mendorong cewek itu tanpa perasaan.

“kok kamu dorong aku sih Lang” ucap cewek itu dengan manja pada Langit lalu mengulurkan tangannya pada Langit berharap Langit akan membantunya.

“kenapa gue dorong lo Del, karena lo udah berani nantap cewek gue” jawab Langit tanpa mempedulikan uluran tangan dari Adel, yah cewek itu ada Adelia Shakila Atmarani (Adel).

“lo bohongkan kalau di aitu cewek lo” ucap Adel seraya berdiri dan menunjuk Alana dengan kasar pula ditepis oleh Langit telunjuk kontor yang berani menunjuk pacarnya itu.
“kok kamu kasar sih Lang sama aku kan kamu dulu sayang banget sama aku” ucap Adel masih dengan nada manja nya dan menatap Alana dengan tajam.

“itu dulu bukan sekarang” jawab Langit datar lalu tersenyum setengah.

“tapi kamu kan sayang sama cinta banget sama aku mana mungkin kamu bisa lupain semua itu sebegitu cepat” ucap Adel lagi.

“udah yuk Yang gak usah ngeladenin medusa” ucap Langit pada Alana lalu memeluk erat pinggang Alana membuat Adel menggeram kesal melihat Langit yang begitu mesra dengan Alana.

“eh sebentar sayang tadi aku nabrak dia, aku belum minta maaf” ucap Alana mendongak kepalanya menatap Langit.

“ gak usah minta maaf sayang sama dia gak pantas kamu minta maaf sama dia, lagian dia juga yang salah udah berani nabrak kamu” jawab Langit santai memberi penjelasan pada Alana agar tidak meminta maaf pada Adel tapi yang nama nya Alana tetap akan kekeh dengan pendiriannya.

“aku minta maaf ya kak udah nabrak kakak” ucap Alana tulus mengulurkan tangannya pada Adel.

“Aku Alana pacarnya Langit” lanjut Alana lagi tapi tidak dihiraukan oleh Adel malahan Adel tersenyum jahat pada Alana saat mendengar Alana mengatakan jika ia adalah pacar Langit. Melihat Adel tidak menjabat tanggan Alana, Langit menarik tangan Alana yang terulur dengan lembut kedalam pelukannya. Lalu mereka berdua berjalan dengan mesra dengan Alana yang memeluk Langit.

“lo berdua lihatnya nanti kemesraan kalian berdua akan gue hancurin, dan buat lo Langit lo bakalan jadi milik gue” ucap Adel nyaris tak terdengar oleh siapapun sembari tersenyum jahat melihat Alana dan Langit.



Bengkulu, 22 Desember 2020

Thalia Rossalinda


Jangan lupa vote + komen, follow juga Ig aku : thalia_rossalinda

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang