37. Awal Atau Akhir

566 31 5
                                    


Sepulang dari café tadi Alana mencoba menghubungi Langit tapi Langit tidak bisa dihubungi. Alana pulang dari café jam setengah delapan kurang. Dikediaman keluarga Mahendra saat ini bisa dibilang begitu sepi karena kedua orang tua Alana sedang berada diluar negeri, Raka juga sedang keluar, Laura sedang jalan keluar Bersama Naufal  jadi dirumah saat ini hanya ada Alana dan ART serta satpam dan juga pengawal yang sedang berjaga diluar rumah.

Alana berbaring di tempat tidur sembari melihat – lihat Instagram dan menunggu Langit membalas chat darinya atau menelponya. Alana Kembali mengirim chat ke Langit.

Sayang😗♥️

Sayang
Kamu dimana??
Kamu lagi sibuk ya?
Udah makan belum?
Atau kamu udah tidur?
Bales dong
Kamu marah sama aku?
Sibuk banget ya
Ya udah de gak papa kalau kamu udah gak sibuk bales chat aku ya atau telpon aku, aku khawatir sama kamu.

Alana masih memperhatikan layar hp nya siapa tau Langit akan membalas chatnya soalnya Langit sedang online. Alana mencoba berfikir positif mungkin Langit memang sedang sibuk sehingga tidak bisa membalas chatnya dan mengangkat telpon darinya atau untuk mengabarinya. Tiba – tibah hp Alana berbunyi menandakan ada pesan masuk dengan cepat Alana membuka roomchatnya.

Ting

Sayang😗♥️

Kamu dirumah?

Iya kenapa, kamu mau kesini?

Iya.

Setelah melihat balasan Langit yang singkat namun tetap bisa membuat Alana tersenyum senang setidaknya pacarnya dalam keadaan baik – baik saja. Alana menunggu kedatangan Langit diruang tamu.
___________________________________

Setibanya Langit dirumah Alana, Alana menyambut Langit dengan senang hati. Sekarang mereka sedang duduk dengan posisi Alana duduk disamping Langit dengan menatap wajah tampat sang kekasih. Ada yang berbeda dengan Langit sedari tadi Langit tidak sedikitpun tersenyum yang ada hanyalah muka datar nya saja. Alana yang mengoce dari tadi binggung karena Langit tidak menanggapi ucapannya.

“ Yang kamu kenapa sih dari tadi aku telpon gak diangkat, aku chat juga lama banget balesnya” ucap Alana seraya melihat Langit dengan lekat.

“kamu juga kenapa dari tadi aku ngomong kamu diam aja” lanjut Alana.

“ aku mau ngomong ini serius Al” ucap Langit, apa Langit menggati kata sayang menjadi Al membuat hati Alana sedikit sakit tapi tidak terlalu menjadi masalah mungkin Langit sedang ada masalah fikir Alana.

“kenapa?” tanya Alana.

“kamu tadi jalan sama siapa?” tanya Langit dengan muka datar dan dingin.

“kan aku udah bilang tadi kekamu sebelum aku jalan kalau akum au keluar sama Salsa, Thifa terus sama sahabat aku dari SMA Cakrawala namanya Chika sama Alya, kenapa emangnya?” jelas Alana.

“kamu gak lagi boong ke aku kan?” curiga Langit menatap mata indah Alana.

“nggak” jawab Alana berbohong, ia hanya takut jika Langit mengetahui jika ia bertemu dengan Alaska maka Langit akan marah besar.

“kamu bohong sama aku, kita ini apa sebenarnya” ucap Langit tersenyum miring pada Alana.

“aku gak bohong” kekeh Alana.

“kamu ketemu Alaska aku liat tadi bahkan saat kalian pegangan tangan” ucap  Langit.

“ok aku emang ketemu sama Alaska, maaf aku gak jujur ke kamu aku lakuin semua itu karena aku takut kamu marah sama aku. Aku pegang tangan Alaska karena akum au lepas tangan dia dari pipi aku” jujur Alana.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang