Jakarta, pagi yang cerah matahari sudah memancarkan sinarnya memasuki kamar bernuansa hitam putih itu, namun sang pemilik belum juga bangun dari tidurnya. Padahal hari ini mereka mau pergi ke Bandung untuk menjemput Alana, karena Alana baru saja lulus SMP. Rencana nya mereka akan berangkat ke Bandung setelah selesai makan pagi.
Dimeja makan sudah ada sepasang suami istri yang sedang bersenda gurau sambil menunggu sang putra kesayangan turun ke bawah untuk makan pagi, supaya bisa berangkat lebih awal ke Bandung. Mereka berangkat ke Bandung akan menggunakan mobil pribadi. Orang ditunggu untuk makan pagi belum juga muncul. " Ma, Raka kok belum turun ya??" tanya Hafis kepada sang istri.
" gak tau Pa, coba mama cek di kamarnya dulu" jawab Khansa.
" iyaa, jangan - jangan tu anak tadi malam begadang sampai lupa seperti ini padahal kita harus berangkat pagi ke Bandung " kata Hafis. Sang isti mengangkat bahunya pertanda tidak tau, khansa langsung berjalan menaiki tangga untuk ke lantai dua dimana kamar Raka berada.
Knop pintu di putar sehingga menimbulkan suara cklek, namun sang pemilik kamar seperti tak mendengar. Setelah pintu terbuka terlihatlah seorang laki - laki yang sedang bergulungkan selimut dengan nyamannya, melihat sang putra yang tidur dengan pulasnya seperti itu ada rasa tidak tega dalam hati Khansa untuk membangunkannya, sebenarnya Khansa mengetahui jika tadi malam Raka pulang ke rumah sudah larut malam namun di hadapan suaminya ia pura - pura tidak tau agar sang suami tidak marah meskipun sang suami sangat jarang marah ke pada nya ataupun kepada ke dua buah hatinya. Dengan lembut Khansa membangun kan Raka " Bang, bangun nak sudah pagi" tak dapat sautan dari orang yang di bangunkan " Bang ayo bangun kita kan mau ke Bandung mau jemput Adek " Raka tampak mengeliat " eeggh, bentar lagi ya Ma, Raka masih ngantuk banget" rengek Raka,namun sang mama hanya tersenyum hangat ke padanya " udah bang tidurnya nanti aja ya lanjutin di mobil sekarang Abang bangun terus mandi abis itu turun ke bawah kita makan pagi dulu, Papa sudah menunggu di meja makan" kata Khansa sambil berdiri untuk meninggalkan sang anak agar bisa mandi setelah di pastikan benar - benar bangun.
"iya Ma aku mandi, Mama tunggu aja di bawah sama Papa kasihankan kalau Papa nunggunya sendiri. 10 menit lagi abang kebawah" jawab Raka. " ya udah, Mama keluar ya bang" kata Khansa sambil mencium pipi kanan sang putra lalu berjalan ke luar kamar Raka untuk menuju meja makan.
10 menit berlalu muncul lah Raka dengan pakaian yang rapi, " pagi Pa" sapa Raka kepada sang Papa.
" pagi sayang" jawab sang Papa. Setelah itu mereka makan dengan hikmat tidak ada suara kecuali suara dentingan sendok yang bertambrakan dengan piring. Selesai makan Khansa membantu ARTnya untuk membereskan meja makan. Setelah itu mereka langsung memasuki mobil Alphard yang akan di gunakan menuju Bandung, selama di perjalanan Raka tertidur sedangan Hafis dan Khansa bercanda ria.
Setelah menempuh waktu perjalanan selama 3 jaman sampai lah mereka di rumah mewah yang bernuansa putih abu- abu yang terlihat begitu elegan dan mewah, dimana rumah itu ditepati putri kesayangan mereka, siapa lagi kalau bukan Alana. Mereka turun dari mobil dan langsung disambut oleh Alana dengan senyuman, saat melihat papa dan mamanya serta sang kakak, Alana langsung berlari untuk menyalami serta memeluk mereka karena Alana sudah sangat merindukan mereka meskipun orang tuanya selalu ke Bandung sebulan satu kali untuk memastikan ke adaan Alana. "mama papa Alana kangen banget tau" kata Alana.
" iya sayang mama papa juga kangen banget sama putri manja papa" jawab sang papa seraya mengacak rambut Alana.
"kamu nggak kangen sama abang mu yang super ganteng ini" kata Raka dengan PDnya seraya membentangkan tangannya.
"kangen dong Bang" jawab Alana yang langsung berhamburan memeluk sang kakak.
"ya udah masuk, mama capek pengen istirahat dulu, nanti sore kita akan berangkat ke Jakarta" kata Khansa kepada tiga orang dihadapannya yang langsung di angguki oleh ke tiganya dan langsung memasuki rumah.
Setelah sore mereka berangkat ke Jakarta, selama di perjalanan Raka duduk disamping sang adik selalu saja menjailinya sedangkan kedua orang tuanya hanya tertawa melihat kelakuan anak mereka. Sesampainya di Jakarta tepatnya di rumah mereka, mereka memasuki rumahnya, Alana langsung mendudukan bokongnya di sofa di ikuti oleh sang kakak dan mamanya.
"sayang kalian istirahat di kamar aja ya, jangan lupa mandi abis itu kita makan malam. Mama mau kekamar dulu mau mandi soanya" kata sang mama.
"siap mama sayang" jawab keduanya kompak lalu berjalan menuju kamar masing - masing.
Setelah selesai mandi mereka berempat Kembali berkumpul di meja makan untuk melakukan ritual makan malam. Di meja makan sudah terlihat keributan yang disebabkan oleh Raka dan Alana, Khansa dan Hafis hanya tertawa melihat anak mereka.
"udah abang, adeknya jangan di jaili terus kasihan" lerai sang papa.
"udah ayo kita makan dulu, mama udah laper hehe" kata Khansa. Mereka makan dengan hikmat. Selesai makan mereka menonton tv di ruang keluarga, tak terasa jam sudah menunjukan pukul Sembilan malam (21 : 00 ) mereka memutuskan untuk tidur karena kecapean.
" selamat malam mama, papa, abang" kata Alana.
"malam sayang tidur yang nyenyak, mimpi indah" jawab ketiganya kompak seperti paduan suara aja. Raka malam ini tidak ikut kumpul dengan gengnya.
Kediri, 22 Juli 2020
Thalia Rossalinda
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen FictionCerita LANGIT adalah cerita pertama aku. Aku harap gak ada yang menjiplak karya aku kalau mau buat karya juga jangan perna mengkopas punya orang lain karena itu gak baik dan hargai juga penulis aslinya karena buat cerita itu gak gampang. Alana Embun...