35. Membuat Emosi

507 33 5
                                    

Sudah satu bulan Adel bersekolah di SMA Rajawali dan kelakuannya juga sudah sangat menguji kesabaran Langit. Adel selalu caper dengan kedua orang tua Langit, mendatangi markas star sky meskipun tidak ada satu orang pun yang menyukai kehadirannya tapi tetap saja iya datang ke markas namun Adel tetap saja datang untuk mencari perhatian Langit. Adel tidak pernah kapok meskipun sudah dibentak ,didorong, dihina oleh Langit bahkan bukan cuman Langit yang melakukan itu semua sahabat Langit juga. Seperti saat ini Langit sudah sangat kesal pada Adel.

“Bisa gak sih loh jauh – jauh dari gue?” tanya Langit pada cewek disampingnya lantaran cewek itu selalu mengikutinya dari tadi.

“Gak bisa tu” jawabnya membuat Langit menggeram kesal padanya.

“jangan berharap lebih sama gue, gue mau barengan sama lo kesekolah karena nyokap gue yang minta” ucap Langit ketus.

“Gak papa yang penting gue bisa berangkat sama lo” ujar Adel.

“Gila lo” ucap Langit lalu pergi meninggalkan Adel sendirian di parkiran.

“iya gue Gila karena lo” jawab Adel sedikit berteriak dan masih dapat didengar dengan Langit.

Ya Adel tadi pagi bukan pagi lagi tapi pagi banget sudah berada dirumah Langit dengan alasan jika mobilnya sedang diperbaiki dibengkel jadi ia meminta tumpangan dari Langit dengan meminta izin kepada Kirana mamanya Langit dengan terpaksa Langit menuruti perinta Mamanya tidak mungkin Langit menolak permintaan mamanya.

_________________________________________

Alana sudah habis kesabaranya disebabkan Adel yang selalu mendekati Langit padahal Langit sudah duduk didekat Raka dan Alana namun tetap saja Adel mengikuti Langit. Aurel juga sudah jengah melihat kelakuan Adel pasalnya Adel sekarang sedang duduk diapit oleh Raka dan Langit.

“He lo tu bisa gak si gak usah nempelin cowok gue terus?” tanya Alana dengan emosi.

“gak bisa, lo harus tau lo tu Cuma pelarian Langit aja pas gue pergi” ucap Adel menambah emosi Alana saja.

“Tutup mulut lo” tunjuk Langit pada Adel.

“ jadi cewek kok murahan banget sih lo” ucap Aurel yang berada disamping Raka.

“mau pelarian mau apa terserah yang penting Langit itu pacar gue” tegas Alana.

“dan lo sekarang bukan siapa – siapanya Langit bahkan lo gak penting bari semua orang yang ada disini” tambah Alana lagi.

“haha apa lo bilang gue gak penting, lo liat aja nanti Langit bakalan jadi cowok gue dan gue akan menjadi sangat penting bagi mereka semua” ucap Adel dengan percaya diri.

“Mbaknya suka halu ya” ucap Leon yang juga sudah sangat terganggu dengan kehadiran Adel disana.

“gue halu nggak lah” jawab Adel dengan ponga nya.

“LO TU JADI CEWEK HARUSNYA PUNYA HARGA DIRI DONG SEMUA ORANG DISINI UDAH GAK ADA YANG SUKA SAMA KEHADIRAN LO” teriak Alana pada Adel membuat orang yang ada dimeja itu kaget dengan teriakan Alana.

Adel berjalan mendekati Alana yang berada disamping Langit dengan senyum jahatnya Adel mengambil es teh yang Alana pesan tadi dan menumpahkannya kekepala Alana. Alana juga tidak mau kalah ia juga membalas Adel dengan jus mangga yang ada dihadapan Laura karena Laura tidak terima jika adik kesayangannya disakiti oleh orang lain ia juga menumpahkan jus alpukat milik Naufal kekepala Adel sekarang Adel sudah sangat lengket bajunya basah dengan jus manga dan kepalanya basah dengan jus alpukat.

“itu balasan buat lo yang udah beraninya nyiram adek gue, masih untung lo cuman gue buat kayak gitu” ucap Laura menunjuk Adel.

“lo  ya. gue gak ada urusan sama lo” ucap Adel juga menunjuk muka Laura.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang