29. Janji Langit Untuk Alana

668 44 24
                                    


Hari ini dibasecamp star sky hampir semua anggotanya datang jadi terlihat sangat ramai dan berisik sekali. Banyak anggota star sky yang mengoda Raka dan Aurel karena baru jadian terutama mereka minta pajak jadian. Alana dan teman – temannya juga tak mau kalah menggoda Aurel dan Raka.

“cie Abang” ucap Alana yang duduk disamping Langit sambil menoel pipi Raka membuat sang empunya rishi.

“ Rel lo kan  udah jadi calon kakak ipar gue ni jadi lo gak boleh marah – marah sama gue” ucap Alana menatap Aurel.

“ iya tapi perasaan gue gak  perna  juga gue marah sama lo  Al” ucap Aurel menatap Alana seraya mengingat apakah ia perna marah pada Alana.

“ iya gak pernah si tapi lo kan sering tu jailin gue” ucap Alana berkata jujur membuat Aurel melotot pada Alana sedangkan Alana yang ditatap seperti itu hanya cengengesan.

“jangan tatap pacar gue kayak gitu” ketus Langit menatap Aurel membuat Aurel menatap Raka meminta pembelaan.

“ haha lucu banget liat lo ditatap Kak Langit kayak gitu Rel” ucap Salsa yang menertawakan Aurel.

“ diem lo micin” ucap Aurel menatap tajam Salsa membuat Salsa kicep sebentar lalu melayangkan protes pada Aurel.

“ nama gue tu Salsa bukan Sasa micin ya” ucap Salsa tak terima pada Aurel membuat mereka yang sedang bergabung dengan Langit dkk tertawa.

“Refan bisa jauhan dikit gak” ucap Thifa kesal karena Refan selalu dempet – dempet dengan nya.

“ gak bisa Thif nanti kalau gue jauh – jauh lo malah dideketin yang lain” ucap Refan pada Thifa.

“ kalau lo dideketin yang lain dan gue kalah cepat nanti gue bisa gala uterus gue uring – uringan gak jelas” ucap Refan dengan sok didramatiskan membuat mereka berdua jadi pusat perhatian, Thifa mencubit pinggang Refan membuat Refan meringis karena cubitan Thifa yang kecil namun terasa sangat sakit.

“ ya ampun Thif sakit tau” ucap Refan sambil mengelus bekas cubitan Thifa.

“ lo juga sih ngomongnya kayak gitu kan kita jadi pusat perhatian sekarang” ucap Thifa pelan tetapi masih bisa di dengar oleh Refan karena Thifa mengucapkan itu di dekat telingah Refan membuat yang melihat jadi salah karena terlihat seperti Thifa sedang mencium Refan.

“ gak usah disosor juga Refan nya Thif” ucap Leon menatap Thifa lalu Kembali lagi focus pada ponselnya.

“ siapa juga yang nyosor Refan sih” ucap Thifa kesal pada Leon.

“itu tadi lo cium Refan” jawab Leon tanpa mengalihkan pandangannya.

“gue cumin bisikin Refan aja gak cium Refan” ucap Thifa lalu beranjak meninggalkan ruangan itu.

“lo si Bang kan jadi marah Thifa nya” ucap Refan menyalakan Leon.

“kok gue kan gue ngomong sesuai sama apa yang gue liat” ucap Leon tak terima disalahkan oleh Refan.

“ udah ngapain lo ribut sama singa, gue liat Thifa emang gak cium Refan tapi dia bisikin sesuatu sama Refan gue liat sendiri karena gue ada didepan Thifa” ucap Sean jujur karena ia memang ada didepan Thifa.

“ ya lo ngapain masih disini ogeb kejar Thifa nya sana” ucap Zio yang sudah jengah dengan perdebatan sahabat – sahabatnya itu ditambah lagi Refan yang hanya duduk tanpa ada niatan untu mengejar Thifa yang keluar dari ruangan itu. Refan berdiri dari duduknya lalu keluar mencari keberadaan Thifa.

“ minta maaf gi Yon sama Thifa lo udah nuduh dia” ucap Sean pada Leon yang masih focus pada ponselnya.

“ iya nanti kalau ketemu” ucap Leon santai.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang