41. Mungkin Kita Hanya Ditakdirkan Untuk Bertemu Bukan Untuk Bersama

533 36 4
                                    

Pemandangan malam hari ini sangat indah terdapat bintang dan bulan yang bersinar terang dikegelapan malam,hembusan angin malam menerpa wajah tampan lelaki yang sedang tiduran diatas sofa dengan mata terpejam sesekali mengusap wajahnya kasar seakan menandakan jika dirinya memiliki banyak masalah. Dalam kesunyian malam ia merasa begitu tenang dan damai sejenak saja melupakan masalahnya. Sekarang perasaan bersalah dan penyesalan menghampiri hatinya.

“Al gue sayang banget sama lo, tapi kenapa lo gak bisa balas rasa gue sedikit aja” ucap nya pelan.

“gue begok banget kalau lo tau gue rela lakuin hal bodoh hanya karena gue mau lo balik ke gue lagi tapi setelah lo ada dalam pelukan gue lagi ternyata gue salah Al ternyata apa yang gue lakuin itu malah buat lo sedih, mungkin Raka bener rasa suka gue ke lo itu bisa jadi obsesi gue semata buat milikin lo” Ucap Laskar tulus dari dalam hatinya.

“gue malahan manfaatin keadaan adek gue hanya untuk mengikuti ego gue, bahkan gue gak mikir kedepannya nanti” monolog Laskar.

CKLEK

Laskar langsung duduk untuk untuk melihat siapa yang datang. Pintu roptoof terbuka menampilkan perempuan cantik yang sedang tersenyum manis pada Laskar, Laskar membalas senyum Alana tak kalah manis. Dibelakang Alana keributan mulai terdengar menusuk ditelinga Laskar.

Laskar berdiri dan menghampiri Alana. Hingga muncul lah Alaska dan Arsen serta beberapa anak elang yang sedang ribut dan berdebat karena Alaska yang notabennya bukan lagi anggota Elang memasuki basecamp mereka mana membawah adik dari musuh mereka.

“maksud lo apa bawah masuk anggota Starsky, atau lo sekarang jadi mata – matanya starsky, ya?” tanya Arsen pada Alaska namun tak ditanggapi oleh Alaska.

“punya mulut gak lo” teriak salah satu anggota elang pada Alaska.

“namanya juga penghianat mana berani ngejawab” ucap Arsen menyulut kemarahan Alaska.

“gue bukan penghianat udah berapa lama loh temenan sama gue sampai lo belum paham sama gue?” tanya Alaska kepada Arsen.

“atau lo cuman mau pasos aja sama gue” ucap Alaska lagi membuat Arsen tertampar.

“udah – udah gak usah ribut kepala gue lagi pusing, kalian semua bubar kecuali Alaska, Arsen sama Alana” tegas Lakar. Anggota elang yang lain meninggalkan mereka semua diroptoof hingga tersisa mereka berempat. Arsen menggenggam tangan Alana lalu mempersilakan Alana untuk duduk.

“kenapa kamu sampai kesini, kangen?” tanya Laskar pada Alana tanpa menghiraukan dua sahabatnya yang sedang saling tatap penuh amarah.

“hehehe kangen sih dikit” ucap Alana terkekeh membuat Laskar gemas sendiri melihat Alana.

“aku tumau ngomong sama kamu makanya aku ajak Alaska kesini, eh Taunya jadi ribut tau gitu tadi mending aku gak kesini” ucap Alana merasa bersalah apalagi tadi Alaska sempat dipukul oleh anak elang. Alana melirik kearah Alaska sedangkan Alaska yang tanpa sengaja sedang menatap Alana mengisyaratkan jika ia tidak apa – apa.

“gak papa santai aja, kamu gak diapa – apain kan sama mereka tadi”tanya Laskar khawatir pada Alana, Alana menggelengkan kepalanya.

“mau ngomong apa?” tanya Laskar pada Alana lalu melirik kedua sahabatnya agar menjauh dari mereka berdua. Mengerti tatapan Laskar mereka berdua kompak menghela nafas lalu pergi sedikit menjauh dari Laskar dan Alana.

“kamu gak kenapa – napa kan?” tanya Alana meniliti setiap inci wajah tampan Laskar hingga Alana menemukan disudut bibir dan pipi kiri Laskar ada lebam , Laskar tersenyum sedikit senang Alana perhatian padanya meskipun ia tau Alana tidak mungkin membalas rasa cintanya tapi setidaknya Alana masih peduli.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang