Alana sudah diobati namun Alana menginap untuk satu malam dirumah sakit itu semua karena kemauan Langit dan Raka yang begitu kekeh untuk memaksa Alana menginap di rumah sakit. Alana ditempatkan diruangan khusus keluarga mahendra karena tempat Alana dirawat adalah rumah sakit RA. Saat ini Alana sedang tidur sedangkan Raka dan Langit sedang bermain game dan Gilang keluar mencari makan, tadi mereka bertiga yang mengantar Alana kerumah sakit yang lainnya masih disekolah.“ Lang” pangggil Raka pada Langit.
“ hm” jawab Langit pada Raka tanpa memalingkan wajahnya dari ponselnya.
“ gue mau balas kejahatan yang dilakukan Naya, Naura, sama Fira ke adek gue dan gue bakalan umumin kesekolah kalau Alana itu adek kandung gue karena gue gak mau kejadian ini terulang lagi” ucap Raka sendu Langit langsung menghadap ke Raka.
“ gue udah lakuin sebelum lo bertindak” ucap Langit.
“ maksud lo?” tanya Raka. Gilang masuk kedalam ruangan Alana dengan menenteng kantong plastic.
“ assalamualaikum” salam Gilang.
“ waalaikumsalam” jawab mereka berdua.
“Lagi ngomongin apa?” tanya Gilang melihat ekpresi mereka berdua yang begitu serius.
“ kita mau kasih pelajaran sama Naya, Naura, Fira” ucap Raka.
“ gue udah telpon bokap gue buat Tarik semua saham di perusahaanya mereka” ucap Gilang karena Gilang tadi sesampainya dirumah sakit saat Alana ditangani oleh dokter Gilang menelpon orang tuanya dan meceritakan kejadian yang menimpa Alana dan Orang tua Gilang tidak terima atas perlakuan yang dilakukan oleh Naya dkk pada Alana karena mereka sudah mengangap Alana seperti Anak kandung nya sendiri. Orang tua Gilang memang sudah menarik saham nya di perusaahan keluarga Naya, Naura dan Fira sejak Gilang menelpon dan menyampaikan keinginanya agar papa nya mencabut sahamnya.
“ gue udah keluarin mereka bertiga dari sekolah sama gue juga udah minta bokap Tarik semua saham di perusahaan mereka dan sekarang sepertinya mereka sudah bangkrut tanpa perluh lo meminta bokap lo buat Tarik sahamnya juga diperusahaan mereka” ucap Langit pada Raka. Langit memang sudah meminta pihak sekolah untuk mengeluarkan Naya, Naura dan Fira. Langit juga meminta Papanya untuk mencabut saham dari perusahaan keluarga Naya, Naura dan Fira.
“ baguslah kalau kalian sudah menarik saham dari sana dan gue sebenarnya udah ceritain semuanya ke Papa dan papa juga udah mencabut saham di perusahaan mereka. Tapi gue belum puas kalau mereka bertiga belum merasakan rasa sakit yang adik gue rasain” ucap Raka.
“ udahlah mereka sekarang sudah cukup menderita dengan dikeluarkan dari sekolah dan perusaan orang tuanya bangkrut” ucap Gilang meskipun Gilang juka belum terima kalau adiknya diperlakukan seperti itu.
“ Lagian mereka tadi udah dibalas sama siapa tadi sepupu lo bedanya di gak luka aja” ucap Langit. Langit juga sebenarnya masih belum puas tapi Langit akan memberikan mereka bertiga pelajaran dengan cara membuat keluarga mereka bangkrut dan itu sudah sangat cukup untuk membalas apa yang Alana rasakan saat ini.
“ iya juga mereka udah menderita dengan bangkrutnya perusahaan mereka. Btw gue laper ni” Ucap Raka mengode pada Gilang.
“ iya ini gue bawain nasi goreng tiga” ucap Gilang memberikan kantonh plastic yang ia bawah tadi.
“ kalau gini kan enak” ucap Raka lalu memberikan sebungkus nasi goreng pada Langit dan Langit menerimanya mereka berdua makan dalam diam.
“ kenyang gue” ucap Raka.
“ Al kok belum bangun ya” ucap Gilang yang menatap Alana perhatian lalu merjalan mendekati tempat tidur Alana.
“ baru tidur, jangan lo bangunin patah tu tangan kalau samapai lo bangunin” ancam Langit tegas pada Gilang yang mau membangunkan Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit
Teen FictionCerita LANGIT adalah cerita pertama aku. Aku harap gak ada yang menjiplak karya aku kalau mau buat karya juga jangan perna mengkopas punya orang lain karena itu gak baik dan hargai juga penulis aslinya karena buat cerita itu gak gampang. Alana Embun...